Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kejagung Periksa Mantan Direktur Garuda Indonesia

Tri Subarkah
15/3/2022 19:27
Kejagung Periksa Mantan Direktur Garuda Indonesia
Petugas melakukan pengecekan akhir livery masker di pesawat Garuda Indonesia.(Antara)

PENYIDIK Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM-Pidsus) Kejaksaan Agung memeriksa Direktur PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk periode 2005-2007 berinisial SK sebagai saksi. 

Adapun SK merujuk pada nama Sunarko Kuntjoro. Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana, Sunarko diperiksa dalam perkara dugaan korupsi pengadaan pesawat udara di Garuda pada 2011-2021. 

Baca juga: Kasus Korupsi Garuda, Kejagung Segera Usut Pihak Asing

Selain Sunarko, penyidik juga memeriksa empat saksi lain. Empat saksi berinisial ARS selaku Direktur Layanan dan Niaga Garuda, M selaku Vice President Acusition and Aircraft Management di Direktorat Teknik Garuda, HH selaku Direktur Keuangan Garuda periode 2012-2014 dan HIS selaku Direktur Niaga Garuda periode 2016-2017.

Inisial ARS yang dimaksud Ketut adalah Ade R Susardi. Sementara M, HH dan HIS merujuk nama Muhtaris, Hadrito Hardjono dan Helmi Imam Satriyono. "Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan untuk melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud," ujar Ketut lewat keterangan tertulis, Selasa (15/3).

Baca juga: Kejagung Tersangkakan Satu Orang Lagi terkait Korupsi di Garuda

Pada 24 Februari lalu, Kejagung telah menersangkakan Vice President Strategic Management Office Garuda periode 2011-2012 Setijo Awibowo dan Executive Project Manager Aircraft Delivery Garuda periode 2009-2014 Captain Agus Wahjudo.

Berikutnya pada Kamis (10/3), giliran mantan Vice President Treasury Management Albert Burhan yang ditersangkakan. Ketiganya diyakini tidak melaksanakan perencanaan dengan baik dalam proses pengadaan pesawat Garuda. Misalnya, tidak melakukan kajian dan menggunakan analisis kebutuhan pesawat.

Adapun objek rasuah yang disidik oleh penyidik Gedung Bundar adalah pengadaan pesaawat CRJ1000 dan ATR 72-600.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya