Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Diduga Halangi Penyidikan Korupsi LPEI, Kejagung Tahan Seorang Advokat

Tri Subarkah
01/12/2021 10:40
Diduga Halangi Penyidikan Korupsi LPEI, Kejagung Tahan Seorang Advokat
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak(dok.Ant)

DIREKTORAT Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (JAM-Pidsus) menahan seorang advokat bernama Didit Wijayanto Wijaya terkait dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) periode 2013-2019. Penyidik menetapkannya sebagai tersangka karena dinilai memenuhi kualifikasi sebagai intellectual dader atau pelaku intelektual dalam memengaruhi tujuh orang saksi yang menolak memberikan keterangan.

"Tersangka DWW (Didit) selaku advokat atau penasihat hukum yang bertindak atas nama pemberi kuasa tujuh orang saksi telah memengaruhi dan mengajari mereka untuk menolak memberikan keterangan sebagai saksi dengan alasan yang tidak dipertanggungjawabkan," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta, Rabu (1/12).

Diketahui, ketujuh saksi tersebut pada Selasa (2/11) lalu telah ditetapkan sebagai tersangka atas sangkaat menghalangi atau merintangi penyidikan tindak pidana korupsi. Adapun Leonard menjelaskan, penyidik JAM-Pidsus sebelumnya telah memanggil Didit sebanyak dua kali untuk diperiksa sebagai saksi, yakni pada Jumat (26/11) dan Selasa (30/11).

Namun, Didit tidak memenuhi panggilan tersebut dengan alasan meminta pengunduran waktu dan mengatakan tidak dapat dituntut karena sedang menjalankan surat sebagai advokat. Atas surat perintah Direktur Penyidikan JAM-Pidsus Supardi, Didit langsung dijemput paksa sesuai ketentuan Pasal 112 Ayat (2) KUHAP.

"Tim penyidik menemukan saksi di salah satu mal yang berada di Jakarta Selatan pada pukul 20.00 WIB yang telah dipantau sejak siang hari," jelas Leonard.

Setelah membawa dan memeriksa Didit di Gedung Bundar sebagai saksi, penyidik langsung menetapkannya sebagai tersangka. Didit keluar Kantor Kejagung sekira pukul 00.05 dini hari tadi dengan mengenakan rompi merah jambu khas tahanan Kejaksaan. Ia dijerat dengan Pasal 21 atau Pasal 22 UU Pemberantasan Tipikor jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KHUP.

Untuk kepentingan penyidikan, Didit ditahan di Rutan Salemba cabang Kejagung selama 20 hari sampai Jumat (19/12) mendatang. (OL-13)

Baca Juga: Polisi Siapkan 300 Petugas Amankan Sidang Munarman



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya