Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
DETASEMEN Khusus Anti Teror (Densus 88) mengantisipasi ancaman kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Mengingat, golongan yang memiliki paham jihad dengan kekerasan ini terus berganti wajah dan merekrut masyarakat umum.
"Mereka akan terus-menerus melakukan regenerasi dan aksi teror pun akan terus berjalan. Ini perlu intervensi," ujar Direktur Identifikasi dan Sosialisasi Densus 88 Anti Teror Polri Kombes MD Shodiq dalam seminar virtual, Selasa (12/10).
Lebih lanjut, dia mengatakan Densus 88 belum bisa mengintervensi regenerasi kelompok teroris JI. Oleh karena itu, regenerasi kelompok tersebut patut diwaspadai. Sebelum kelompok teroris JI melakukan jihad global, mereka akan melakukan pelatihan terlebih dahulu.
Baca juga: Jamaah Islamiyah Masih Mengancam Stabilitas Keamanan
Aksi itu bisa dilakukan di sekolah atau kamp di berbagai wilayah. Menyoroti kondisi saat ini, Shodiq mengatakan peta persebaran jumlah anggota JI sudah menurun. Tepatnya, setelah salah satu tokoh utamanya, Abu Rusydan, berhasil ditangkap.
“Setelah puncaknya kemarin kita melakukan penegakan hukum terhadap Abu Rusydan, salah satu tokoh dan figur kelompok JI, secara umum peta JI sudah down,” imbuh Shodiq.
Baca juga: Densus 88: Kemenangan Taliban Berdampak pada Indonesia
Sejak kelompok JI melakukan aksi teror di Indonesia, aparat penegak hukum sudah menangkap dan memproses hukum 876 pelaku teror dari kelompok tersebut. Secara keseluruhan, terdapat 2.914 pelaku teror yang sudah melalui proses hukum. “Saat ini, ada 6.000-7.000 anggota JI di seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Pihaknya pun bersyukur pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018. Sebab, regulasi itu memungkinkan Densus 88 untuk melakukan penegakan hukum terhadap pihak yang memiliki niat dan rencana untuk melakukan aksi teror.(OL-11)
Semangat persatuan yang dibangun harus benar-benar mampu diwujudkan dan dipraktikkan dalam keseharian masyarakat.
INDONESIA mencatatkan nihil kasus serangan terorisme sejak tahun 2023 hingga saat ini, pertengahan tahun 2025. Hal itu disebut berkat peran dari berbagai pihak.
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
Permintaan akses menuju Mushola Ar Rahman yang berada di luar area Cluster Neo Vasana, Kota Harapan Indah disarankan melalui jalan umum.
Pandi berkomitmen membangun ekosistem digital Indonesia yang sehat, aman, dan berdaya saing global.
Berdasarkan data OJK, nilai transaksi kripto di Indonesia pada Mei 2025 mencapai Rp49,57 triliun, mencerminkan antusiasme publik yang terus tumbuh terhadap aset digital.
Bagi WNI yang telah tinggal di Thailand selama lebih dari enam bulan, disarankan untuk melakukan lapor diri melalui portal Peduli WNI.
Bagi Prabowo, dengan kekayaan yang melimpah, Indonesia akan selalu diganggu.
Pengumuman disampaikan Trump lewat maklumat presiden dan disertai pernyataan dalam bentuk video.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved