Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Anggota Polres Tasikmalaya membantu Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri terkait penangkapan dan penggeledahan oleh Densus 88
Terduga teroris itu diringkus di kontrakan istri ketiganya di RT 001 RW 09 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat.
Lelaki kelahiran Padang 12 Agustus 1992 tersebut dibawa ke Rumah Tshanan Polda Metro Jaya (PMJ) guna di interogasi lebih lanjut.
Terduga teroris yang ahli merakit bom dan membuat senjata api bernama Wiji Santoso alias Patri alias Dwi, 44, ditangkap di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Izzati, Kecamatan Beji, Depok
DETASEMEN Khusus 88 Antiteror tidak mengenal lelah. Selama seminggu terakhir terus bergerak memburu pelaku yang hendak melakukan aksi teror dan berhasil menangkap tiga lagi di Serang,
Selama ini mereka bekerja sama dengan Mujahid Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Serta, bertugas menjadi pengirim logistik dan fasilitator pemberangkatan ke Suriah.
"Kelompok ini merupakan kelompok Jamaah Islamiyah dan Densus 88 menyebut kelompok fahim,"
Penangkapan dua orang teroris ini merupakan pengembangan dari penangkapan sejumlah teroris di wilayah Jawa Timur pada beberapa waktu lalu.
Namun demikian warga sekitar lokasi memilih bungkam ketika ditanya aktivitas dan keseharian terduga teroris.
Densus 88 menyita sejumlah barang bukti berupa dua Senjata Api (Senpi), telepon seluler, laptop dan beberapa buku Fiqih Jihad.
Muchsin Kamal telah ditetapkan sebagai tersangka. Rencanananya akan tiba di Jakarta sore ini.
Sebelumnya, Polri mengeluarkan status DPO terkait aksi terorisme dengan inisial YI, AN, MF dan ARH. Adapun terduga teroris yang baru ditangkap berinisial AN.
Beberapa di antaranya merupakan anggota organisasi masyarakat (ormas) terlarang Front Pembela Islam.
Adapun terduga teroris YI ialah ketua tim pengamanan Petamburan.
Teroris berinisial AQD ditangkap di Desa Linggajaya, Tasikmalaya, pada Jumat (18/6) siang. Dia tergabung dalam jaringan JAD dan berafiliasi dengan ISIS.
Kepolisian menyebut bom dengan berat mencapai 35 kg sebagai “The Mother of Satan", karena memiliki daya ledak yang sangat dahsyat.
Sebagai informasi, warga yang dibaiat oleh NII salah satunya mendapat doktrin untuk menganggap pemerintah RI thogut. Hal tersebut diungkapkan oleh Lurah Sukamentri Suherman.
Ia mengatakan M saat ini dalam tahap deradikalisasi dan proses kembali hidup di tengah masyarakat.
Petugas lantas curiga karena didapati adanya buku-buku tentang jihad dan melakukan koordinasi dengan Densus 88 Polri.
Dari pengakuan Siti Elina, wangsit tersebut mendorongnya untuk masuk ke Istana Negara. Serta, bertemu Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan pesan khusus.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved