Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelisik aliran uang dalam kasus suap terkait lelang proyek di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Penyidik mendalami dugaan aliran duit itu dengan memeriksa saksi mantan ajudan Bupati Hulu Sungai Utara bernama Abdul Latif.
"Tim penyidik mendalami saksi antara lain mengenai pengetahuan saksi soal dugaan adanya uang yang diterima oleh pihak yang terkait dengan perkara ini di mana uang tersebut diduga berasal dari tersangka MI (Maliki) dan pihak lainnya," kata Plt juru bicara KPK Ali Fikri, Selasa (5/10).
Kasus itu bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) pada pertengahan September tahun ini. KPK kemudian menetapkan tersangka Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Hulu Sungai Utara Maliki serta dua pengusaha yakni Marhaini dan Fachriadi.
Dari OTT itu, KPK mengamankan barang bukti uang senilai Rp345 juta. KPK menduga Maliki selaku pelaksana tugas kepala dinas menerima uang tersebut dari Marhaini selaku Direktur CV Hanamas dan Fachriadi selaku Direktur CV Kalpataru terkait lelang dua proyek irigasi di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Hulu Sungai Utara membuka lelang dua proyek irigasi masing-masing nilainya Rp 1,9 miliar dan Rp 1,5 miliar. Plt Kepala Dinas PU Maliki diduga kongkalikong memberikan lebih dulu persyaratan lelang kepada Marhaini dan Fachriadi sebagai calon pemenang. KPK menduga ada kesepakatan duit komitmen fee sebesar 15% dari nilai proyek.
KPK menyebut dalam proses lelang juga terjadi kongkalikong secara horizontal antarpengusaha agar dua perusahaan tersebut menjadi pemenang proyek. Pasalnya, dalam proses lelang sejumlah perusahaan mendaftar namun hanya segelintir yang mengajukan penawaran.
Maliki selaku penerima suap disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 UU Tipikor juncto Pasal 64 KUHP juncto Pasal 65 KUHP. Adapun Marhaini dan Fachriadi selaku pemberi disangkakan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 5 ayat 1 huruf b atau Pasal 13 UU Tipikor juncto Pasal 65 KUHP. (OL-8)
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
Itulah pertaruhan penegakan hukum di negeri ini. Hukum yang wajahnya penuh jelaga. Hukum yang katanya sama untuk semua tapi faktanya beda-beda tergantung siapa yang berpunya dan berkuasa.
Kenapa Mega melakukan blunder seperti itu? Akankah langkahnya justru akan menjadi bumerang?
Maukah KPK mengoptimalkan momentum ini untuk meninggalkan legacy yang baik?
KPK telah menetapkan lima tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi proyek Bandung Smart City.
Strategi penanggulangan korupsi dimulai dari memupuk nilai integritas.
SEBANYAK 38 desa yang tersebar pada enam kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan terendam banjir sejak beberapa hari terakhir.
Bencana banjir hingga kini masih melanda dua kabupaten di Kalimantan Selatan yakni Hulu Sungai Utara dan Banjar.
Ribuan rumah terendam banjir akibat banjir.
SEBANYAK 402 warga di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (Kalsel) masih mengungsi akibat bencana banjir yang belum surut sejak dua pekan terakhir.
BENCANA banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Utara di Provinsi Kalimantan Selatan berangsur surut. Sebagian warga yang sebelumnya mengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing.
Banjir besar melanda 188 desa di10 kecamatan Kabupaten Hulu Sungai Utara pada bulan lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved