Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Masuki Usia 76 Tahun, Ini 3 Tantangan TNI Menurut PKS

Sri Utami
05/10/2021 13:46
Masuki Usia 76 Tahun, Ini 3 Tantangan TNI Menurut PKS
Presiden Joko Widodo meninjau alutsista yang dipamerkan usai memimpin upacara peringatan HUT TNI ke-76 di depan Istana Merdeka, Jakarta.(MI / ADAM DWI)

ANGGOTA Komisi I DPR Sukamta mengapresiasi peran TNI yang selama 76 tahun TNI terbukti telah hadir untuk menjaga kedaulatan dan memberikan rasa aman bagi masyarakat Indonesia.

"Dengan kiprah TNI yang besar, wajar jika dalam banyak survei, respon positif masyarakat terhadap TNI selalu tinggi. Modal kepercayaan masyarakat yang besar ini perlu direspon TNI dengan terus meningkatkan profesionalitasnya," ujarnya, Selasa (5/10).

Dalam usianya yang telah 76 tahun tersebut ada 3 tantangan besar yang dihadapi TNI saat ini. Pertama, adanya ancaman keamanan regional dengan memanasnya situasi di Laut China Selatan. Posisi Indonesia yang dekat dengan episentrum konflik LCS akan rawan menjadi area perang proxy dan adu pengaruh antar kekuatan besar seperti China dan Amerika.

"Bukan tidak mungkin skala konflik di Laut China Selatan bisa berkembang menjadi perang terbuka. Jika ini terjadi, dampak secara ekonomi akan sangat berat bagi negara-negara di sekitarnya"

Dengan pendekatan keamanan internasional secara konvensional yang dipertontonkan China dan Amerika beserta sekutunya melalui adu kekuatan milter, mau tidak mau Indonesia juga harus mengembangkan kemampuan militer ke level yang lebih tinggi agar punya posisi lebih kuat dalam skala regional.

Baca juga: Mengenalkan kepada Publik Persenjataan Negara

Selanjutnya yang dihadapi TNI menurutnya ada di lingkup nasional. Meningkatnya gerakan separatisme di Papua, masih tumbuhnya gerakan ekstrimisme berbalut sentimen agama serta ancaman disintegrasi karena sentimen politik yang mengarah kepada pembelahan masyarakat, perlu disikapi oleh TNI dengan tindakan yang lebih sistematis dan menyentuh akar permasalahan.

"Peran Babinsa dalam melakukan edukasi bela negara di tengah masyarakat perlu lebih dikuatkan. Program-program seperti TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) yang menyasar kantong-kantong kemiskinan dan juga wilayah terluar dan tertinggal perlu diperluas karena akan menguatkan simpul-simpul persatuan," ungkapnya.

Dia menyebut tantangan ketiga yang tidak kalah besar dihadapi TNI adalah perkembangan teknologi yang sangat pesat yang menyebabkan dimensi keamanan nasional menjadi lebih luas.

"Saat ini ancaman terhadap kedaulatan Indonesia tidak hanya berwujud kekuatan bersenjata, tetapi juga bisa berwujud Perang Siber. Hal ini menuntut TNI untuk turut memperkuat sistem keamanan siber."

Dengan adanya tiga tantangan tersebut Sukamta berharap TNI terus melalukan pembenahan dengan fokus kepada 2 hal. Peningkatan kapasitas SDM dan mempekuat industri pertahanan nasional. Menurutnya kedua hal ini akan membawa TNI pada level yang lebih tinggi dalam percaturan global. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik