Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama The Australian Border Force (ABF), Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI dan Australian Fisheries Management Authority (AFMA) melaksanakan patroli terkoordinasi di wilayah perbatasan maritim Indonesia-Australia.
Kegiatan patroli bernama Operation Gannet 5 ini merupakan yang kelima kalinya. Tujuan utama patroli ialah mendeteksi, menangkal dan menangani berbagai aktivitas ilegal di laut. Fokus utama pada operasi kali ini termasuk IUU Fishing, penyelundupan manusia dan perdagangan orang, serta kejahatan antarnegara yang terorganisir.
“Pandemi covid-19 tidak berdampak pada kerja sama. Kemampuan kedua negara dalam mengoordinasikan upaya pengamanan perairan dapat dilihat melalui tercapainya Operation Gannet 5," ujar Kepala Bakamla Laksamana Madya A’an Kurnia dalam keterangan pers KKP, Senin (24/5).
Baca juga: KKP: Kegiatan Ekonomi di Laut Harus Ramah Lingkungan
Adapun fokus geografis utama pada operasi kali ini adalah wilayah timur Indonesia, yang berbatasan dengan Australia. Plt Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP Antam Novambar menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi dengan Australia dalam kerangka kerja Forum Pengawasan Perikanan Indonesia-Australia
"Meskipun patroli ini dilaksanakan dalam situasi pandemi, kami tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, sesuai dengan petunjuk pencegahan covid-19," jelas Antam.
Rangkaian kegiatan Gannet 5 sudah dimulai sejak Maret 2021. Kegiatan diawali dengan workshop tentang Maritime Domain Awareness yang diikuti oleh K/L terkait. Dalam operasi ini, pihak PSDKP mengerahkan Kapal Patroli (KP) Orca 4, KP. Hiu 14, beserta dengan pesawat pengawas udara.
Sebagai tambahan fokus operasi selain IUU Fishing, operasi kali ini juga menargetkan penangkapan ikan dengan rumpon (Fish Aggregation Devices/FADs) di perbatasan Indonesia-Australia. Bakamla akan mengerahkan Kapal Negara (KN) Tanjung Datu–301, dengan Kolonel Bakamla Arif Rahman selaku Komandan.
Baca juga: Australia Belum Masuk Daftar Koridor Perjalanan RI
Kapal tersebut dilengkapi dengan senjata mesin berat kaliber 12,7 mm dan senjata ringan personel DSAR-15P kaliber 5,56. Personel dari Markas Besar Bakamla juga akan mendukung operasi melalui informasi yang diberikan Indonesia Maritime Information Centre (IMIC).
Sementara itu, pihak ABF mengerahkan Australian Border Force Cutter (ABFC)/Kapal Patroli Cape Nelson, beserta dengan dua pesawat yang melakukan pengawasan udara selama operasi berlangsung. Personel AFMA yang mengawaki pesawat udara tersebut mendukung kegiatan pengawasan perikanan, serta memantau berjalannya kegiatan.
Rear Admiral Mark Hill selaku Commander for Maritime Border Command Australia menyatakan operasi ini akan meningkatkan keamanan nasional. “Australia selalu waspada dalam menghadapi ancaman di wilayah maritim. Namun, fokus operasi kali ini merupakan contoh ancaman yang dihadapi bersama," tutur Hill. (OL-11)
PT Pertamina International Shipping (PIS) menegaskan posisinya sebagai perusahaan yang dikelola secara profesional dan transparan.
PT Dok dan Perkapalan Air Kantung (PT DAK) dan PT PAL Indonesia melakukan penandatanganan Non-Disclosure Agreement (NDA).
PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT PAL Indonesia siap berkolaborasi untuk memajukan industri maritim nasional sekaligus mendukung rencana penguatan armada.
Dosen Komunikasi Universitas Dian Nusantara ini memaparkan hoaks kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana jadi contoh nyata disinformasi bisa memicu gejolak di tengah publik.
BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) Qatar Barzan Holdings menyebut keamanan maritim menjadi salah satu area utama bagi Qatar dan Indonesia untuk berkolaborasi.
PENGAMAT maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC) Marcellus Hakeng Jayawibawa menanggapi pengembangan ekonomi berbasis maritim di Riau.
NEGOSIASI dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat masih terus berlanjut meskipun Indonesia telah ditetapkan bahwa Indonesia dikenai tarif impor sebesar 19 persen
WAKIL Indonesia di turnamen bulu tangkis Jepang Terbuka 2025 satu persatu mulai berguguran, tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan harus tersingkir
Sebelum Indonesia, Vietnam menjadi ukuran keberhasilan negosiasi dengan pemeritnah Amerika Serikat.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertolak ke Brussel, Belgia, mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu pimpinan tertinggi Uni Eropa untuk mempercepat IEU-CEPA
Keputusan tarif tersebut telah dirancang jauh sebelum Indonesia secara resmi diterima sebagai anggota penuh BRICS.
Donald Trump pada hari Kamis (10/7) menyatakan rencananya untuk menetapkan tarif menyeluruh sebesar 15% atau 20% untuk sebagian besar negara mitra dagang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved