Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Australia Belum Masuk Daftar Koridor Perjalanan RI

Insi Nantika Jelita
27/4/2021 18:59
Australia Belum Masuk Daftar Koridor Perjalanan RI
Sejumlah kapal berlayar di depan Opera House, Sydney, Australia.(AFP)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan belum ada rencana pembukaan koridor perjalanan atau travel corridor arrangement (TCA) antara Indonesia dan Australia.

Menurutnya, rencana pembukaan perbatasan untuk menerima WNA tergantung dari kesiapan negara asal.

"Australia belum masuk skema travel corridor arrangement, karena satu lain hal. Itu berkaitan kesiapan pemerintah (Australia) sebagai mitra untuk menyelenggarakan itu (TCA)," ujar Sandiaga dalam media briefing secara virtual, Selasa (27/4).

Baca juga: Sandiaga: Pariwisata bukan Pemicu Covid-19, Jika Prokes Diterapkan

Pemerintah dikatakannya fokus pada rencana pembukaan koridor perjalanan dengan beberapa negara. Seperti, Tiongkok, Uni Emirat Arab (UEA), Singapura dan Belanda.

Lebih lanjut, dia mengamini bahwa alasan terpilihnya sejumlah negara tersebut sebagai pilot project atau percontohan TCA. Dalam hal ini, untuk menerima kedatangan wisatawan asing di tengah pandemi covid-19.

Baca juga: Australia Temukan Kasus Covid, Selandia Baru Setop Travel Bubble

"Pilot project masih difokuskan ke Tiongkok, UEA dan Belanda. Karena negara lain memiliki returning home policy (kebijakan pemulangan) yang tidak restriktif dengan point to point, langsung reguler atau charter flight (penerbangan)," jelas Sandiaga.

Namun, keputusan pembukaan wilayah mempertimbangkan perkembangan kasus covid-19 di suatu negara dan progres vaksinasi. Serta, mencermati upaya penerapan protokol kesehatan, testing dan tracing covid-19.

"Pembukaan travel bubble (gelembung perjalanan) itu menyangkut banyak hal. Kolaborasinya lintas K/L dan dengan luar negeri. Kami yakin upaya ini terus memasuki tahap pembahasan lebih lanjut," tutupnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya