Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Pakar UI: Prabowo Terkesan Jalan Sendiri Soal Isu Gaza

Ferdian Ananda Majni
15/8/2025 19:32
Pakar UI: Prabowo Terkesan Jalan Sendiri Soal Isu Gaza
Ilustrasi(ANTARA/Anadolu)

LAPORAN yang menyebut Israel tengah berunding dengan lima negara, termasuk Indonesia, untuk menerima warga Gaza menuai sorotan. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Vahd Nabyl A. Mulachela menegaskan tidak ada pembicaraan langsung dengan Israel terkait isu tersebut.

Pakar hubungan internasional Universitas Indonesia, Suzie Sudarman, menilai langkah Presiden Prabowo dalam isu Palestina cenderung dijalankan sendiri tanpa melibatkan keahlian Kemenlu.

"Sayangnya dalam konteks keinginan Presiden Prabowo untuk membentuk sosialisme internasional dengan cara beliau sendiri atau kecenderungan untuk mengabaikan keahlian Kemenlu sangat kentara," kata Suzie dihubungi Media Indonesia, Jumat (15/8).

Suzie menilai langkah tersebut paradoks, karena upaya melobi negara adidaya yang tidak peduli dengan negosiasi dan tawar-menawar justru berisiko. Dia membandingkan dengan Malaysia yang tetap mendapat keuntungan tarif 19% tanpa menyerahkan kedaulatan terlalu banyak.

"Sayang sekali kalau cara-cara tanpa terlalu memperjuangkan ilmu diterapkan dalam kondisi dunia yang sangat rawan dan perlu ketegasan menjaga kepentingan nasional Indonesia," tambah Suzie.

Dia juga mengingatkan potensi bahaya jika Indonesia menerima insentif tertentu dari pihak-pihak terkait Israel. 

"Sepertinya ada insentif yang ditawarkan Mossad seakan-akan membuat Indonesia seperti pengemis uang kontan," tegasnya.

Menurutnya, pendekatan kepada kelompok Zionis dapat merugikan kepentingan nasional. "Apakah paham dengan trick dan siasat jahat kelompok Zionis, apakah juga tidak memperhatikan adanya kontradiksi antara membela Palestina dengan mengizinkan Palestina sesuai dengan kehendak kaum Zionis," ujarnya.

Suzie menilai diplomasi transaksional Indonesia saat ini tidak menguntungkan. Dia mendesak para ahli mendekati Presiden untuk menghentikan "the race to the bottom" diplomasi.

"Jangan sampai kepentingan nasional dihargai sebagai recehan saja. Hal seperti ini sangat berbahaya atau mungkin karena Pak Prabowo punya kelemahan kesehatan jadi dikuasai pembisik-pembisik yang punya kepentingan sendiri soal Zionisme dan ambisi Israel Raya yang sangat sangat berbahaya," pungkasnya. (Fer/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya