Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Prabowo Jelaskan Tujuan Kemerdekaan Indonesia

M Ilham Ramadhan Avisena
15/8/2025 13:10
Prabowo Jelaskan Tujuan Kemerdekaan Indonesia
Presiden Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka (kanan), tiba untuk mengikuti Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025) .(Antara Foto/Dhemas Reviyanto)

PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan tujuan kemerdekaan Indonesia bukan hanya terbebas dari penjajahan, tetapi juga dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan. Menurutnya, negara harus berdiri di atas kaki sendiri, berdaulat secara ekonomi, dan mampu memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya.

Dalam pidato kenegaraan di gedung Nusantara, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8), Prabowo mengingatkan bahwa Indonesia dianugerahi sumber daya alam melimpah. Tantangan terbesar saat ini adalah menjaga dan mengelola kekayaan tersebut agar cita-cita kemerdekaan dapat terwujud dalam waktu singkat.

Prabowo menyoroti transisi kepemimpinan nasional dari Presiden Joko Widodo ke dirinya berlangsung lancar dan penuh kehormatan. Peralihan tersebut dinilai dunia sebagai bukti kematangan demokrasi Indonesia.

"Banyak pemimpin negara sahabat bertanya kepada saya, how did you do it? How did Indonesia manage? Saya sampaikan ke mereka, kita berhasil karena kita menganut demokrasi yang khas Indonesia, demokrasi yang sejuk, mempersatukan," kata Prabowo.

Meski menjunjung demokrasi yang damai, Prabowo menegaskan perlunya pengawasan dan transparansi dalam kekuasaan. Menurutnya, sejarah membuktikan bahwa kekuasaan yang tidak diawasi berpotensi menjadi korup, dan hal ini menjadi masalah besar di birokrasi Indonesia, termasuk di BUMN dan BUMD.

Selama 299 hari memimpin, ia mengaku semakin memahami besarnya tantangan dan penyelewengan di tubuh pemerintahan. "Bangsa Indonesia harus berani melihat kekurangan-kekurangan sendiri. Tanpa mau mengakui, tidak mungkin kita mampu memperbaiki," tuturnya. 

Prabowo mengungkapkan, pada awal 2025 pemerintah telah mengidentifikasi dan menyelamatkan Rp300 triliun dari APBN yang rawan diselewengkan. Anggaran yang dialihkan berasal dari pos perjalanan dinas, pengadaan alat tulis kantor, dan berbagai sumber lain yang selama ini menjadi bancakan. Dana tersebut dialihkan untuk hal-hal yang produktif dan dirasakan langsung oleh rakyat.

Ia memperingatkan adanya kebocoran kekayaan negara dalam skala besar yang dapat mengancam kelangsungan bangsa. Prabowo menganalogikan kondisi ini seperti tubuh yang kehilangan darah: jika terus dibiarkan, negara bisa menjadi gagal.

Karena itu, ia mengaku mengambil langkah sulit dan tidak populer demi menyelamatkan kekayaan negara, baik untuk kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang. Dalam pandangannya, kunci keberhasilan terletak pada konsistensi menjalankan rancang bangun negara yang telah dibuat para pendiri bangsa.

Prabowo menegaskan bahwa UUD 1945 adalah dokumen operasional yang relevan, bukan sekadar slogan politik. Ia menolak pandangan sebagian elite yang menganggap pemikiran Bung Karno, Bung Hatta, dan tokoh generasi 45 sudah ketinggalan zaman.

"Generasi 45 adalah generasi yang mengalami penjajahan, mereka sadar bahwa kekayaan Indonesia diangkut ratusan tahun ke luar dari Nusantara ini. Karena itu mereka menyusun rancang bangun yang eksplisit menjelaskan bagaimana kita harus laksanakan ekonomi dan demokrasi kita," jelas Prabowo. 

Ia meyakin jika Indonesia kembali menerapkan rancang bangun yang dirumuskan para pendiri bangsa, negara ini akan menjadi kuat dan mampu mengelola kekayaan demi kemakmuran rakyat. (Mir/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya