Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Pembangunan Maritim yang Berkelanjutan, Inklusif, dan Berdaya Saing Global Harus Dicapai

Rahmatul Fajri
31/7/2025 17:59
Pembangunan Maritim yang Berkelanjutan, Inklusif, dan Berdaya Saing Global Harus Dicapai
Staf Khusus Kepala Staf TNI AL & Pembina CMSI Laksamana Madya TNI Cokky Hutabarat.(Dok. CMSI)

PEMBANGUNAN maritim yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing global perlu dicapai. Hal tersebut dibahas dalam forum strategis Power Breakfast Series (PBS) 2025 yang diselenggarakan oleh Yayasan Cipta Maritim Semesta Indonesia (CMSI).

Mengusung tema “Peran Strategis Industri Maritim dan Konektivitas Aeromaritim dalam Mendukung Ketahanan Nasional,” forum ini dihadiri oleh lebih dari 200 Indonesian maritime pentahelix key stakeholders yang mewakili kekuatan pentahelix maritim Indonesia.

PBS 2025 hadir sebagai momentum penting dalam mengkonsolidasikan pemikiran strategis dan kolaborasi lintas sektor, mulai dari instansi pemerintah, institusi pendidikan, industri galangan kapal, operator marina, asosiasi kemaritiman, hingga pelaku wisata bahari dan komunitas sosial budaya maritim.

Menghadirkan dua tokoh utama dalam bidang maritim nasional, yaitu Staf Khusus Kepala Staf TNI AL & Pembina CMSI Laksamana Madya TNI Cokky Hutabarat, serta Ketua Mahkamah Pelayaran Capt. Sahattua P. Simatupang.

Dalam sesi panel dan diskusi, para narasumber dan peserta merumuskan sejumlah rekomendasi strategis, termasuk pentingnya sinkronisasi kebijakan maritim nasional, peningkatan investasi di sektor boating dan yachting, serta penguatan peran komunitas dalam mendorong kesadaran bahari masyarakat Indonesia. Selain itu, forum ini juga menyoroti perlunya pembentukan “Manusia Bahari", generasi yang kenal,sadar dan mencintai laut sebagai ruang hidup, ekonomi, dan kedaulatan bangsa.

Ketua CMSI Firman Santoro mengatakan konsep utama yang diangkat dalam PBS 2025 berasal dari kerangka konseptual CMSI, yaitu Tri Dimensi Nusantara dan Multi Matra. Gagasan ini menekankan bahwa pembangunan maritim Indonesia harus berpijak pada tiga fondasi, yakni kepulauan, kelautan, dan kemaritiman. Penguatan ideologi ini menjadi penting untuk memastikan ketahanan nasional dan posisi strategis Indonesia sebagai negara maritim global.

“PBS 2025 membuktikan bahwa semangat sinergi lintas sektor dalam dunia kemaritiman tidak hanya penting, tetapi juga sangat mungkin untuk diwujudkan. Keikutsertaan lebih dari 200 pemangku kepentingan menunjukkan antusiasme kolektif untuk membangun ekosistem maritim nasional yang tangguh, inklusif, dan strategis,” ujar Firman melalui keterangannya, Kamis (31/7).

Dukungan terhadap forum ini juga datang dari berbagai pihak yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kemajuan sektor maritim. Suzuki Marine Indonesia, SIP Marine, dan PT Trayagantha Pinasthika hadir sebagai Platinum dan Gold Sponsors, bersama sponsor pendukung: Micfil Indonesia, Bajau Indo, Riara Marine, PT Abadi Cemerlang, dan Marina Development Indonesia. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa sektor industri siap terlibat aktif dalam pembangunan ekosistem maritim nasional.

Sekretaris Jenderal CMSI, Nino Krisnan, menyatakan bahwa PBS 2025 tidak hanya ruang diskusi wacana, tetapi forum taktis yang menyatukan pemikiran dan aksi. “PBS menjadi jembatan penting untuk menghadirkan langkah konkret, sinergi antar sektor, dan gagasan inovatif dalam membangun masa depan maritim Indonesia,” ujarnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya