Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PENYIDIK Markas Besar (Mabes) Polri menyatakan 12 terduga teroris yang ditangkap di wilayah Jakarta belum terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharud Daulah (JAD) maupun Jamaah Islamiah (JI).
"Jadi keduabelas tersangka teroris adalah satu kelompok. Tapi belum terafiliasi dengan kelompok terorisme JAD maupun JI," kata Kapala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, hari ini.
Ramadhan mengatakan total sudah 12 terduga teroris di wilayah Jakarta dan sekitarnya telah ditangkap oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri sejak 29 Maret 2021. Beberapa diantara mengaku eks anggota FPI.
Keduabelas terduga teroris itu, inisialnya HH, ZA, AJ, BS, WJ, NAA, AN, DK, AK dan AP. "Dan dua terakhir adalah NF serta W, itu update terkait dengan penanganan terorisme di wilayah DKI Jakarta," kata Ramadhan.
Baca juga: Densus 88 Gerebek Persembunyian Terduga Teroris di Jakarta Timur
Menurut Ramadhan, ke 12 terduga teroris tersebut perbuatannya memenuhi unsur tidak pidana teroris. Seperti HH, ZA dan BS lewat video pengakuannya telah membuat rencana melakukan penyerangan terhadap institusi Polri dan tempat usaha milik pengusaha China serta SPBU.
Menurut Ramadhan, terduga teroris berinisial W atau WI yang ditangkap di Pasar Rebo, Jakarta Timur, memiliki keterkaitan dengan terduga teroris HH yang ditangkap di wilayah Condet, Jakarta Timur.
Pada penangkapan terduga teroris di wilayah Condet, Jakarta Timur, petugas menemukan atribut dari organisasi yang sudah dilarang oleh pemerintah.
"Saudara W ada kaitannya dengan saudara HH yang ditangkap sebelumnya di mana saudara W mengetahui dan ikut merencanakan perbuatan bahan peledak tersebut dan juga tadi menyiapkan tempat uji coba," kata Ramadhan.
Dari 12 tersangka tersebut, ada 4 terduga teroris masuk daftar pencarian orang (DPO) oleh Tim Densus 88 Anti Teror. (OL-4)
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Keberlanjutan bank sampah tak bisa hanya mengandalkan niat baik warga tanpa dukungan sistem yang memadai.
CFD telah digelar bertahun-tahun, masyarakat dan pengguna jalan juga sudah dan terbiasa dengan itu.
Rotasi pejabat bukan sekadar formalitas, tapi bagian dari upaya reformasi birokrasi agar tidak lagi terjebak pada pola lama yang stagnan.
Lalu lintas dari Dukuh Atas (barat) yang akan menuju Proklamasi (timur) hanya dapat menggunakan Jalan Tambak sisi selatan melalui underpass.
Kerja sama ini mencakup pembangunan infrastruktur di berbagai bidang, seperti transportasi publik, penyediaan air bersih, dan pengelolaan sampah di TPST Bantargebang.
Kepala Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih, Murni Luciana Naibaho mengungkapkan, ratusan tokoh masyarakat dari tiga kelurahan yang dikukuhkan sebagai agen perubahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved