Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Operator Ihsan Yunus Benarkan Penerimaan Sepeda Brompton

Tri Subarkah
31/3/2021 23:27
Operator Ihsan Yunus Benarkan Penerimaan Sepeda Brompton
Ihsan Yunus(Antara)

OPERATOR anggota DPR PDI-P, Ihsan Yunus, yakni Agustri Yogasmara, membenarkan dirinya menerima dua unit sepeda lipat merek Brompton dari terdakwa Harry Van Sidabukke.

Harry diketahui menjadi terdakwa dalam kasus suap pengadaan paket sembako bansos covid-19 yang menyeret mantan Menteri Sosial, Juliari Peter Batubara.

Pengakuan Yogas itu menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Muhammad Nur Azis, di ruang sidang Pengadilang Tipikor Jakarta.

 

"Betul nggak saudara terima pemberian Brompton?" tanya Azis, Rabu (31/3).

"Betul Pak," jawab Yogas.

Namun, Yogas menyangkal pemberian sepeda dari Harry terkait pengadaan paket bansos. Menurutnya, pemberian sepeda itu didahului obrolan antara dirinya, Harry, serta adik Ihsan yang bernama Iman Ikram. Yogas mengaku diajak bermain sepeda road bike.

"Saya ngajaknya sepeda lipetan aja. Tapi saya nggak punya sepeda yang keren. Pak Harry waktu itu nawarin, 'Mau dibeliin dulu nggak?' Ya boleh," terang Yogas.

Dalam kesaksiannya, Yogas juga membantah dirinya berperan dalam pembagian kuota 400 ribu paket dalam tiap tahap

Sepeda pemberian Harry itu belakangan dikembalikan Yogas ke KPK pada 10 Februari 2021. Sebelumnya, Direktur Utama PT Agri Tech Sejahtera, Lucky Falian Setiabudi, juga mengatakan bahwa Yogas meminta Harry dua unit Brompton.

Hal tersebut disampaikan Lucky saat dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Harry dalam persidangan yang digelar Senin (29/3).

"Saya cuma diceritakan harry diminta dua Brompton oleh Yogas dan sudah diberikan," ungkap Lucky.

Sementara itu, Irman yang juga menjadi saksi dalam sidang tersebut mengaku sempat bertemu dengan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kementerian Sosial, Adi Wahyono maupun Matheus Joko Santoso.

Dalam pertmuan yang dilakukan sebanyak masing-masing dua kali itu, Irman menyebut dirinya menawarkan kantung tas (goodie bag) untuk paket bansos sembako. Namun, ia menyebut tawarannya tersebut tidak terealisasi. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya