Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Polisi Belum Temukan Keterkaitan Teroris Condet dengan Makassar

Rahmatul Fajri
30/3/2021 14:33
Polisi Belum Temukan Keterkaitan Teroris Condet dengan Makassar
Polisi mengumpulkan bukti dari penangkapan terduga teroris di Condet dan Bekasi(Antara)

POLISI masih mendalami apakah ada keterkaitan antara empat terduga teroris yang ditangkap Senin (29/3) kemarin dengan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan Tim Densus 88 masih terus mendalami adanya dugaan keterkaitan tersebut. Namun, hingga saat ini, ia menyatakan empat terduga teroris merupakan kelompok yang berbeda dengan pelaku bom bunuh diri di Makassar.

"Adakah keterkaitan dengan bom Makassar di Gereja Katedral, sampai dengan saat ini masih belum ditemukan ada keterkaitan. Mereka ini masih informasi sampai yang saat ini memang masih bergerak kelompok sendiri saja. Tapi, ini msh didalami terus," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (30/3).

Selain itu, Yusri mengatakan polisi juga mendalami lebih lanjut terkait hubungan antara Rizieq Shihab dan dua terduga teroris yang ditangkap di Bekasi dan Condet, Jakarta Timur, Selasa (29/3) kemarin, ZA dan HH.

Diketahui, kedua terduga teroris itu pernah datang ke PN Jakarta Timur untuk melihat sidang Muhammad Rizieq Shihab. Kemudian, saat ditangkap, Tim Densus 88 juga mengamankan barang bukti berupa atribut Front Pembela Islam dan poster Rizieq.

Baca juga: Takeda Ajukan Regulasi Vaksin Demam Berdarah

Yusri mengatakan terlalu dini menyimpulkan FPI dan Rizieq memiliki hubungan dan terlibat dalam aksi kedua terduga teroris tersebut.

"Apakah ada korelasinya dengan ormas terlarang, ini memang ada barang bukti di situ, ada foto HH dan ZA mengikuti sidang ini masih kita dalami kolerasinya. Masih pendalaman, ini masih terlalu pagi sekali (menyimpulkan)," kata Yusri.

Yusri mengatakan Tim Densus 88 Antiteror terus mendalami keterangan terduga teroris. Ia mengatakan nantinya akan diketahui siapa saja yang terlibat, karena tak menutup kemungkinan ada pihak lain yang tergabung dalam kelompok tersebut.

"Biasanya setiap ada penangkapan satu akan terjadi lagi beberapa pelaku-pelaku lain. Ini yang masih kita dalami lagi dan masih berkembang terus. Densus melakukan pedalaman terhadap tersangka dan berkembang lagi untuk pelaku lain termasuk korelasi ormas terlarang terlibat atau tidak," kata Yusri.

Sebelumnya, jajaran Polda Metro Jaya dan Densus 88 Antiteror mengamankan empat terduga teroris, yakni ZA (37), BS (43), AJ (46) dan HH (56). Yusri mengatakan keempatnya ditangkap di empat lokasi berbeda. ZA diamankan di Cibarusah, Kabupaten Bekasi. HH ditangkap di kediamannya di Condet, Jakarta Timur. Lalu, AJ ditangkap di Cirendeu, Tangerang Selatan. Sedangkan BS diamankan di Pademangan, Jakarta Utara.

Dalam penangkapan keempat terduga teroris itu Densus 88 Antiteror menemukan lima bom aktif. Polisi menyebut bom sudah dirakit dengan sumbu yang terbuat dari TATP (triacetone triperoxide).

"Ini adalah sebuah senyawa kimia yg mudah meledak, dan tergolong sebagai high explosive yang sangat sensitif, PATP senyawa peroksida yang memiliki sifat khas sangat mudah terbakar hanya dengan gesekan, panas dan pemicu yang lainnya," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran, Senin (29/3) kemarin. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya