Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Bom Makassar, Polisi Sita Lima Bom Sumbu Siap Pakai

Lina Herlina
29/3/2021 23:19
Bom Makassar, Polisi Sita Lima Bom Sumbu Siap Pakai
Anggota kepolisian menjaga Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3).(Antara/Sahrul Manda Tikupadang)

KEPOLISIAN melakukan penangkapan beberapa orang terkait aksi serangan bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Selain itu, polisi juga menyita 5 bom aktif jenis bom sumbu yang siap digunakan.

Hal itu diungkapkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberi keterangan di Mapolda Sulselm, Senin (29/3). Kapolri mengatakan       sampai dengan hari ini kepolisian sudah menangkap empat orang tersangka, yaitu AS, SAS, MR, dan AA.

Menurut Kapolri, bersama L dan YSF, pelaku serangan di Makassar, keempatnya berada dalam satu kelompok kajian Villa Mutiara. Mereka  memiliki peran masing-masing untuk memberikan doktrin, kemudian mempersiapkan rencana untuk jihad dan juga berperan membeli bahan yang akan digunakan sebagai alat untuk melakukan bom bunuh diri.

"Pada waktu yang sama, Tim Satgas Densus 88 Mabes Polri melakukan penangkapan di Jakarta, juga terhadap empat orang berinisial A, AH, AJ, dan BS. Dan dari hasil penagkapan itu dilakukan penggeledahan di wilayah Bekasi dan Condet, lalu ditemukan barang bukti diantaranya lima bom aktif jenis bom sumbu yang siap digunakan," ungkap Listyo.

Lebih jauh, Kapolri mengatakan memastikan pelaku bom bunuh diri di pintu gerbang depan Gereja Katedral Makassar adalah pasangan suami istri, L dan YSF. Keduanya dinikahkan oleh Risaldi, terduga teroris yang telah ditangkap polisi beberapa waktu lalu.

"L dan YSF beberapa bulan lalu, dinikahkan oleh Risaldi, yang pada Januari lalu bersama Sulfikar tertangkap. Keduanya adalah anggota kelompok JAD yang memiliki keterkaitan dengan peristiwa  pengeboman di Gereja Katedral Jolo di Filipina pada 2018," jelas Listyo. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik