Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kemenhan Diminta Bantu Selidiki Serpihan Roket Tiongkok

Cahya Mulyana
07/1/2021 02:05
Kemenhan Diminta Bantu Selidiki Serpihan Roket Tiongkok
Anggota Komisi I DPR Willy Aditya.(MI/MOHAMAD IRFAN)

PIHAK berwajib memeriksa serpihan yang ditemukan di Perairan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, yang diduga bangkai roket milik Tiongkok. Kementerian Pertahanan dan TNI diminta ikut membantu penyelidikan. “Agar peristiwa (temuan serpihan bangkai roket) ini dapat dijelaskan secara terang benderang,” kata anggota Komisi I DPR Willy Aditya.

Saat ini serpihan tersebut tengah diselidiki Polda Kalteng. Willy berharap masyarakat tidak berspekulasi dan menyebarkan informasi seputar temuan serpihan tersebut hingga ada pernyataan resmi dari pihak berwajib. “Beri kesempatan aparat kepolisian dan aparat terkait lainnya untuk melakukan investigasi saksama agar informasi yang didapat benarbenar utuh dan jelas,” kata politikus Partai NasDem ini.

Hasil temuan sementara, serpihan tersebut diduga sebuah roket milik Tiongkok yang meledak di langit. Dugaan serpihan tersebut bangkai pesawat atau roket milik Tiongkok itu muncul dari temuan lambang pada sisi luar serpihan. Tulisan CNSA dikelilingi gambar padi yang merupakan lambang China National Aerospace Administration tersebut memperkuat dugaan penyidik.

“Dari hasil penelusuran pemberitaan media daring nasional pada 10 April 2020 menyebutkan ada sebuah roket Tiongkok gagal mengorbitkan Satelit Palapa-N1 dan meledak di langit sehingga dipastikan serpihan tersebut bukan pesawat terbang yang jatuh,” ucap Kabid Humas Polda Kalteng Hendra Rochmawan.

Selain itu, kata Hendra, temuan kedua sekitar 500 meter dari serpihan benda yang semula diduga pesawat, seperti setelan pelindung termal (insulated immersion and thermal protective suits) dan life jacket milik Kapal MV Yuan Wang Hai-Panama sudah dilakukan pengecekan.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan Sea glider bisa digunakan untuk pengumpulan data oseanografi secara otonom dan mendukung riset di bawah permukaan laut.

“Alat ini adalah Sea glider untuk pengamatan vertical profiling (profil vertikal) data oseanografi secara autonomous,” kata Deputi Kepala Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa (TIRBR) BPPT Wahyu W Pandoe.

Data-data di bawah permukaan laut yang dikumpulkan, antara lain berupa kedalaman, suhu, dan arus. Sea glider dengan panjang 2,25 meter dan memiliki dua sayap yang setiap berukuran 0,5 meter juga ditemukan di perairan Desa Majapahit, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada 26 Desember 2020 dalam kondisi mengapung di permukaan laut. (Cah/Ant/medcom/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya