Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

PBNU : Baru Kali ini Pemerintah Ajak Pemuka Agama Lawan Terorisme

Cahya Mulyana
30/12/2020 17:52
PBNU : Baru Kali ini Pemerintah Ajak Pemuka Agama Lawan Terorisme
Terorisme(Ilustrasi)

PENGURUS Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) apresiasi pembentukan Gugus Tugas Pemuka Agama Dalam Rangka Pencegahan Terorisme oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Peran serta semua pihak sangat efektif dalam mencegah paham ini menyebar yang akan mengancam keutuhan bangsa.

"Baru kali ini dari pihak pemerintah dalam hal ini BNPT menggandeng pemuka agama untuk bersama untuk melawan atau kontra gerakan radikalisme dan terorisme," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj pada acara bertajuk Sarasehan dan Muhasabah Gugus Tugas Pemuka Agama BNPT di Jakarta, Rabu (30/12).

Pada kesempatan ini hadir Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar dan Ketua Umum Nahdlatul Wathan Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, serta jajaran pejabat BNPT antara lain Sestama BNPT Mayjen TNI Untung Budiharto, Deputi Bidang Penindakan dan Penegakkan Hukum Irjen Pol Budiono Sandi, serta Deputi Kerjasama Internasional Andhika Chrisnayudhanto.

Menurut Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) ini pembentukan gugus tugas tersebut menunjukkan bahwa pemerintah sudah memberikan ruang kepada pemuka agama sebagai pemimpin masyarakat informal. Penyatuan para pemuka agama dapat melahirkan kekuatan besar dalam mengentaskan paham radikal.

Baca juga : Polri Tindak Tegas Jika Masih Ada Kegiatan FPI

"Kekuatan civil society harus kita gerakkan untuk menghadapi itu semua,” jelasnya.

Said juga menegaskan, negara sebesar apapun atau sekuat apapun harus menggandeng civil society untuk melawan gerakan radikal terorisme. Indonesia jauh lebih efektif ketika menjalankan strategi tersebut karena memiliki ormas-ormas keagamaan yang moderat.

"Terutama ormas yang lahir sebelum kemerdekaan yang pasti nasionalis seperti Syarikat Islam, Muhammadiyah, NU, Nahdlatul Wathan, dan sebagainya. Ini kekayaan kita luar biasa ada kekuatan luar biasa, ada keterwakilan civil society mewakili ormas-ormas ini,” paparnya.

Menurut Said, PBNU akan berjalan bersama BNPT melalui gugus tugas ini dalam menanggulangi terorisme. Meskipun demikian tokoh agama NU sejak lama sudah melakukan apa yang diharapkan BNPT.

"Secara informal ulama-ulama kita di desa-desa sudah sejak lama ajak masyarakat tangkal radikalisme," katanya.

Gugus Tugas Pemuka Agama bentukan BNPT diikuti 23 ormas keagamaan dan 99 tokoh agama dan tokoh. Wadah ini resmi di bentuk pada 26 November 2020 untuk meningkatkan efektifitas pencegahan radikalisme dan terorisme. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik