Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
TIM Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Papua, akan menyerahkan kesimpulan atas temuan dan keterangan 42 saksi ke Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD pada Senin (19/10).
Selanjutnya, Mahfud yang mengumumkan hasil investigasi untuk pengungkapan kasus pembunuhan Pendeta Yeremia Zanambani itu.
“Mohon kami bukan penyidik, nanti ada giliran penyidik berbicara (mengenai pelaku pembunuhnya). Nanti menyangkut capaian tim akan disampaikan langsung oleh Pak Menko Polhukam,” ujar Ketua Tim Investigasi Lapangan TGPF, Benny J Mamoto, dalam keterangan pers secara virtual, kemarin.
Pada kesempatan itu, hadir pula Ketua Pengarah TGPF Tri Soewandono dan anggota Tim Investigasi Lapangan TGPF Sugeng Purnomo.
Menurut Benny, berkat anggota TGPF yang beragam latar belakang, tugas selama 14 hari yang diberikan Mahfud MD untuk menginvestigasi kejadian di Intan Jaya bisa selesai. Padahal, tempat kejadian perkara sangat sulit ditembus berikut perbedaan budaya sempat dikira menjadi hambatan.
Dia menjelaskan TGPF telah mengumpulkan data, kroscek informasi, berkomunikasi dengan tokoh agama dan masyarakat untuk membuat terang peristiwa ini. Transparansi hasil kerja TGPF juga dapat dibuktikan.
“Saya melihat keterwakilan di TGPF dari pihak yang mengadukan (peristiwa di Intan Jaya) ikut dalam tim kami itulah salah satu bentuk transparansi,” katanya.
Ia mengatakan TGPF bekerja dengan penuh keterbukaan dan kebebasan dalam menelusuri perkara di Intan Jaya. “Foto yang akan berbicara tentang yang terjadi di sana, rekaman yang berbicara penggalian informasi berjalan dalam suasana nyaman, dan kami yang kedepankan ialah pendekatan kultural sehingga seluruh keluarga korban menerima kami,” katanya.
Anggota Tim Investigasi Lapangan TGPF, Sugeng Purnomo, menambahkan proses investigasi berjalan lancar berkat bantuan masyarakat, instansi pemerintah, pihak keamanan, hingga lembaga swadaya masyarakat.
“Mudah-mudahan data, informasi, dan harapan bisa kami tampung dan kami komunikasikan menjadi temuan tim. Itu untuk kita jadikan kesimpulan dan menjadi bagian rekomendasi,” katanya.
Ketua Pengarah TGPF, Tri Soewandono, menambahkan Bambang Purwoko hingga saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta seusai pengangkatan proyektil peluru.
Dosen UGM yang juga anggota TGPF Intan Jaya itu ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB), di Hitadipa, Papua, Jumat (9/10). (Cah/X-10)
Sejarah mestinya ditulis oleh para ilmuwan, bukan oleh pemerintah, agar tidak mudah dimanipulasi sesuai kepentingan kekuasaan.
Mahfud tidak pernah mengomentari langsung perkara ijazah palsu yang kini tengah ditangani oleh MT di Pengadilan Negeri Surakarta.
Presiden Prabowo dapat melakukan tindakan darurat dengan mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu)
Mahfud MD mengapresiasi langkah Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam menindak kasus korupsi di tubuh Pertamina.
MANTAN Menkopolhukam Mahfud Md menegaskan, langkah berani Kejaksaan Agung membongkar korupsi tata kelola minyak mentah di Pertamina telah mendapat restu Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu materi RUU Kejaksaan yang menjadi sorotan, dijelaskan Mahfud, yakni perlunya izin Jaksa Agung sebelum memeriksa jaksa yang diduga terlibat dalam kasus tindak pidana.
Semua pihak diminta untuk tidak melibatkan masyarakat sipil dalam menangani konflik bersenjata yang kerap terjadi di daerah Intan Jaya, Papua.
Tokoh perempuan Papua, Rehina Belau menyebut ada tiga kelompok kriminal bersenjata yang hingga saat ini masih menjadi musuh nyata bagi aparat TNI/Polri di Kabupaten Intan Jaya.
Polda Papua menyebut bahwa tidak terjadi pengungsian di Kabupaten Intan Jaya, Papua, pasca-kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah dengan menembak warga sipil di Kampung Bilogai Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya, Senin (8/2/2021).
Kelompok kriminal bersenjata dilaporkan telah menembak mati warga sipil Boni Bagau di perbatasan Distrik Sugapa-Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya karena dituduh mata-matan TNI/Polri.
Diketahui Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan pemerintah telah menyelesaikan laporannya terhadap penyelidikan kasus-kasus tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved