Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Megawati Sebut Kiprah Perempuan di Politik Kurang

Yona Hukmana
17/8/2020 11:52
Megawati Sebut Kiprah Perempuan di Politik Kurang
Megawati Soekarnoputri(Youtube Sekretariat Presiden)

PRESIDEN kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri meyakini perempuan Indonesia bisa memajukan bangsa. Asal berkiprah di bidang politik.

"Pertanyaan besar, apakah hal itu (berkiprah di bidang politik) dapat dilakukan? Saya punya keyakinan dapat asal ini dibuka ruang oleh pemerintah," kata Megawati dalam wawancara eksklusif 75 tahun Indonesia merdeka di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (17/8).

Megawati menyebut, saat ini, kiprah perempuan Indonesia di bidang politik sangat kurang. Padahal, kata dia, sudah begitu banyak organisasi perempuan yang dibuat di Indonesia.

Baca juga: Protokol Kesehatan Diterapkan Selama Upacara HUT RI

Menurut dia, itu terjadi karena perempuan Indonesia belum berani terjun ke dunia politik. Dia meyakini ada kendala yang terjadi pada perempuan tersebut.

Namun, dia meyakini hal itu bukan karena terkendala hukum. Pasalnya, Indonesia telah memiliki kekuatan hukum formal untuk perempuan berkiprah sama dengan laki-laki. Peluang itu terdapat dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia atau UUD 1945.

"Bunyinya, setiap warga negara mempunyai hak yang sama artinya tidak disebut laki-laki atau perempuan di mata hukum, jadi kita harusnya kaum perempuan kita menyadari hal itu," ucap putri presiden pertama Soekarno itu.

Dia meyakini kendala saat ini terdapat pada keluarga. Dalam keluarga, perempuan diyakini hanya bekerja untuk anak dan suami.

Dalam peribahasa jawa, kata dia, perempuan itu dikatakan konco wingking, artinya pelengkap rumah tangga seorang suami. Peribahasa lain menyebutkan, surgo nunut, neroko katut. Artinya suami masuk surga istri ikut, suami masuk neraka istri juga terbawa.

"Bukan zamannya lagi kaum perempuan itu berbunyi seperti apa tadi yang saya katakan peribahasa Jawa itu, " ujar dia.

Sebab, menurut dia, kenyataan di lapangan bapak dan ibu di dalam rumah tangga sama-sama bekerja untuk membesarkan anak-anaknya agar bisa memberikan makanan yang bergizi. Harapannya, tumbuh menjadi anak Indonesia yang pintar dan dapat meneruskan sekolah hingga tingkat universitas.

"Nah, keluarga juga harus buka peluang untuk itu (kiprah perempuan di politik)," tutur dia. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya