Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Keacehan, Keindonesiaan, dan Keislaman Menggelora

Hendra Saputra
21/2/2020 08:20
Keacehan, Keindonesiaan, dan Keislaman Menggelora
Siswa Sekolah Sukma Bangsa berlatih menari di panggung utama jelang Kenduri Kebangsaan di Kabupaten Bireuen, Kamis (20/2/2020).(MI/Hendra Saputra)

SEBUAH panggung berukuran besar berdiri kukuh di dalam kompleks Sekolah Sukma Bangsa di Desa Cot Keutapang, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Di depan panggung utama terdapat sebuah tenda berukuran besar yang diperkirakan dapat menampung ribuan undangan yang akan menghadiri Kenduri Kebangsaan, esok.

Riuh ratusan siswa Sukma Bangsa antusias mengasah kekompakan penampilan tarian Aceh yang akan disuguhkan di depan Presiden Joko Widodo, para menteri, tokoh nasional, dan Pembina Yayasan Sukma Bangsa Surya Paloh.

Sekitar 400 siswa dari Kabupaten Bireuen, Pidie, dan Lhokseumawe ambil bagian. Mereka akan menarikan Saman, Seudati, Tarek Pukat, Didong dan Rapai Geleng, berkolaborasi dengan seniman Aceh Rafli Kande.

Rangkaian acara juga menampilkan dalailul khairat yang melibatkan para santri pesantren di sekitar Bireuen. Selawat kepada Nabi Muhammad SAW ini mencerminkan Aceh sebagai provinsi yang menjalankan syariat Islam.

Panitia Kenduri Kebangsaan Teuku Taufiqulhadi menyatakan  persiapan telah rampung. "Kita menunggu kedatangan presiden dan rombongan yang akan hadir ke lokasi acara pada Sabtu pagi."

Rombongan akan disuguhi sajian kuliner khas Aceh, kuah beulangong. 

Kenduri Kebangsaan digagas Media Group, Yayasan Sukma, dan Forum Bersama (Forbes) anggota DPR dan DPD RI asal Aceh untuk mempersatukan elemen masyarakat, politik, serta pemerintah, dalam pembangunan dan kebangsaan Aceh.

Acara itu menyuguhkan pameran dengan tiga tema besar, yakni keacehan oleh Universitas Syiah Kuala, keislaman oleh UIN Ar-Raniry, dan Institute Agama Islam Al Muslim. Lalu, pameran keindonesiaan oleh Sekolah Sukma Bangsa, Sekolah Modal Bangsa, dan Fatih Bilingual School. (Hendra Saputra/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya