Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Polri: KPNB Berharap Kerusuhan di Papua Jadi Isu di PBB

Ferdian Ananda Majni
24/9/2019 16:05
Polri: KPNB Berharap Kerusuhan di Papua Jadi Isu di PBB
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.(MI/Susanto)

KEPALA Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya memastikan terdapat 23 warga meninggal dunia dan 77 orang lainnya luka-luka akibat kerusuhan di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9) kemarin.

"Sebanyak 23 meninggal dunia untuk Wamena dan luka-luka 77 orang. Pelaku diduga kelompok KNPB ( Komite Nasional Papua Barat) sebagai dalang kerusuhan di Wamena," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (24/9).

Di Jayapura dilaporkan korban meninggal empat orang, satu orang TNI, dan tiga mahasiswa eksodus yang diduga dalang kerusuhan dari Aliansi mahasiswa eksodus dari Mahasiswa Papua (AMP) digerakan KNPB.

Diduga kerusuhan di Papua tersebut untuk dijadikan isu jelang Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat (AS) pada 23-27 September 2019

Dedi menambahkan tidak ada tambahan korban jiwa dalam kerusuhan di Expo Waena, Kota Jayapura. Satu anggota TNI gugur akibat luka bacokan dan serangan benda tumpul. Sedangkan tiga korban yang diduga mahasiswa Papua menjadi korban meninggal dunia akibat terkena peluru karet.

Dia menambahkan, kericuhan di Kota Jayapura berawal dari mahasiswa Papua yang pulang kampung dan ingin menduduki Universitas Cendrawasih (Uncen).

Mahasiswa yang sebagian besar dari Sulawesi diduga ingin mendirikan posko di area Uncen. Rencananya, posko itu diduga untuk melakukan propaganda dan aksi lainnya.

Pihak rektorat dan sebagian mahasiswa Uncen yang tidak setuju menghubungi kapolda setempat. Selanjutnya, pihak kepolisian melakukan negosiasi dan memulangkan mereka ke Expo Waena Jayapura. Di sana, mahasiswa melakukan penyerangan terhadap Personel Gabungan TNI-Polri. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya