Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

ASN Administrasi akan Dikurangi

Dero Iqbal Mahendra
03/9/2019 08:30
ASN Administrasi akan Dikurangi
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan orasi ilmiah di Gedung AAC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh,(ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah akan mengurangi jumlah pegawai administrasi dan menambah aparatur sipil negara (ASN) dengan keahlian teknis di lingkungan instansi pemerintahan. Hal itu merespons perubahan kebutuhan dan gaya hidup di era disrupsi.

“Ada kecenderungan pegawai administrasi berkurang, tetapi pegawai untuk pekerjaan teknis akan bertambah. Oleh karena itu, di kalang­an pemerintah, kita akan kurangi pegawai adminstratif,” kata Wapres saat menyampaikan orasi ilmiah dalam rangka Milad ke-58 Universitas Syiah Kuala, di Aceh, kemarin.      

Menurut Kalla, perkembangan teknologi secara pasti akan mengubah gaya hidup dan cara masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Perubahan teknologi juga mengubah sistem produksi, sistem distribusi, gaya konsumsi, dan gaya hidup masyarakat. Salah satu cara untuk menghadapi perubahan tersebut ialah dengan meningkatkan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia, serta membekali diri dengan keahlian teknis. “Pada masa yang kita hadapi di masa datang ialah bagaimana mendidik keterampilan sekaligus bagaimana juga meningkatkan inovasi pada bidang yang kita kuasai atau efisiensi kerja,” tutur Wapres.

Lebih lanjut, Kalla menegaskan pemerintah mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan anggaran lebih pada dunia pendidikan dan penyediaan pelatihan. Dengan begitu, perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lain diharapkan dapat mengoptimalkan pemberian pelatih­an bagi mahasiswa dan lulusan universitas yang belum mendapat pekerjaan.

Rektor Universitas Syiah Kuala Samsul Rizal melaporkan bahwa universitas yang dipimpinnya telah mendapatkan akreditasi A sejak empat tahun lalu. Selain itu, ada banyak pencapaian lainnya yang menyusul kemudian.

“Salah satu pencapaian tersebut adalah pemeringkatan yang dilakukan oleh Webometrics. Universitas Syiah Kuala masuk ke delapan perguruan tinggi terbaik di Indonesia,” tuturnya.

Samsul juga menjelaskan, Universitas Syiah Kuala bahkan masuk dalam tujuh besar, menurut peme­ringkatan yang dilakukan Scimago Institutions Rankings.

Dari 135 program studi di Universitas Syiah Kuala, kata Samsul, 37 di antaranya atau sebanyak 27,4%, memiliki nilai akreditasi A. Jumlah itu naik 2,4% ketimbang tahun lalu. Sebanyak 79 program studi atau 58,5% memiliki nilai akreditasi B. Sisanya, berakreditasi C. (Dro/Ant/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya