Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Hubungan RI-Malaysia semakin Harmonis

Akmal Fauzi
28/8/2019 09:20
Hubungan RI-Malaysia semakin Harmonis
Presiden Joko Widodo bersama Raja Malaysia dengan mengendarai mobil golf berkeliling Kebun Raya Bogor di Jawa Barat, kemarin.(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

PRESIDEN Joko Widodo bersama Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong XVI Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah Ibni Almarhum Sultan Haji Ahmad Shah Al-Musta'in Billah melakukan toas atau bersulang minuman dan berharap hubungan kedua negara semakin erat.

"Kehadiran Sri Baginda, saya pastikan akan mempererat hubungan kedua negara kita, Malaysia dan Indonesia. Karena itu, saya undang untuk mengangkat gelas, bagi kesehatan dan kesuksesan Sri Baginda beserta Ibu Permaisuri dan keluarga," kata Presiden Jokowi dalam sambutan pada acara makan siang bersama Raja Malaysia dan delegasi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, kemarin.   

Presiden menjelaskan Indonesia merasa terhormat menerima kunjungan Raja Abdullah bersama Permaisuri dan delegasi Malaysia.

Dalam sambutan timpalannya, Raja Malaysia memberikan penghargaan tinggi kepada Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta masyarakat Indonesia atas sambutan di Tanah Air.   

Dia juga mendoakan kesehatan yang baik bagi Presiden dan Ibu Negara.

"Semoga hubungan dua negara antara Malaysia dan Indonesia senantiasa terpelihara serta dianugerahkan kemakmuran, keharmonian, dan kesejahteraan yang berkekalan," ujar Raja Malaysia.

"Dengan ini saya menjemput Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak sekalian untuk bersama-sama menyampaikan ucapan selamat dan kesejahteraan, terutama kepada yang utama, Bapak Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana serta seluruh rakyat Republik Indonesia," sambungnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut mendam-pingi Presiden Jokowi mengatakan ada dua hal yang menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan itu.

Pertama, mengenai hubungan perdagangan dan investasi termasuk di dalamnya ihwal kerja sama antara Petronas dan Pertamina yang ingin memperkukuh kolaborasi.

"Tentunya saran kita adalah antara Petronas dan Pertamina duduk bertemu untuk bicara mengenai proyek-proyek yang dapat dilakukan kedua BUMN," kata Retno.

Pembahasan kedua, kata Retno, mengenai masalah ekonomi, termasuk di antaranya soal hambatan kelapa sawit.

"Penting kedua negara untuk bersatu melawan diskriminasi terkait kelapa sawit. Presiden akan mencari jalan lain untuk melakukan penyerapan di dalam negeri," ujarnya.(Mal/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya