Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
MANTAN atlet bulu tangkis nasional Taufik Hidayat mengaku diperiksa penyidik KPK terkait posisinya sebagai staf khusus Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nachrawi. Ia juga mengaku ditanyakan terkait posisinya dalam Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).
"Terkait menpora aja sih, yang lain gak ada. Kemenpora sama satlak prima. Kalau satlak prima bisa diminta, di stafsus itu aja (yang ditanyakan)," tutur Taufik usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK Jakrta, Kamis (1/8).
Terkait dana hibah KONI, ia menjelaskan ketidaktahuannya sama sekali soal hal tersebut dan memang tidak didalami oleh penyidik KPK.
"Saya gak ngurusin itu, jadi saya gak tahu," ungkapnya.
Ia mengaku saat pemeriksaan ditanyakan ihwal pekerjaan sebagai staf khusus Kemenpora pada 2017 dan 2018. Penyidik KPK, menurut Taufik, juga menanyakan tupoksinya saat itu mencakup apa saja.
"Saya sebagai stafsus, saya sebagai Wasatlak Prima sebagai apa dan pekerjaannya apa disana," terang Taufik.
Baca juga: Mantan Pebulu Tangkis Taufik Hidayat Sambangi KPK
Taufik mengaku ditanyakan cukup banyak pertanyaan, sekitar delapan hingga sembilan pertanyaan dalam pemeriksaannya.
Selain itu, Taufik pun hanya ditanya apakah mengenal sejumlah pihak yang diduga berkaitan dengan kasus suap dana KONI. Misalnya, mengenal Asisten Pribadi Menpora Miftahul Ulum dan kapan mengenal Menpora Imam Nachrawi.
Dalam kesempatan berbeda juru bicara KPK Febri Diansyah membenarkan pemeriksaan Taufik Hidayat dalam rangka penyelidikan dari pengembangan kasus korupsi Dana Hibah KONI yang sudah diproses di pengadilan Tipikor Jakarta.
"Taufik Hidayat dimintakan keterangan dalam Penyelidikan sebagai Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) dan Staf Khusus di Kemenpora," tutur Febri.(OL-5)
Tren tutup muka ini masih menunjukkan bahwa korupsi menjadi aib bagi para tersangka.
Sebanyak Rp33 juta berhasil dikumpulkan pegawai KPK melalui metode zakat. Sementara itu, ada Rp12 juta infak yang juga terkumpul untuk menambah beasiswa yang diberikan.
Pembahasan dengan para pakar itu juga dilakukan untuk meyakinkan KPK dalam bekerja ke depannya.
Informasi terkait aliran dana itu juga didalami dengan memeriksa eks Senior Vice President Investasi Pasar Modal dan Pasar Uang Taspen Labuan Nababan.
KPK menyita Rp231 juta dalam OTT di Sumut. Namun, uang itu cuma sisa atas pembagian dana yang sudah terjadi.
Agus menyampaikan, apa yang dilakukan oleh Menteri UMKM tersebut adalah contoh yang baik dan patut ditiru oleh pejabat lain maupun masyarakat luas.
KEJUARAAN Pencak Silat Kemenpora International Pencak Silat Championship 2025 telah usai digelar di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (13/7).
Kemenpora akan melakukan beberapa strategi akan terciptanya sebuah industri olahraga melalui Patriot Run Indonesia Emas 2025.
AJANG lari Patriot Run Indonesia Emas 2025 akan digelar di Kota Bekasi pada 21 September mendatang.
Kejurnas diharapkan juga jadi pengungkit ekonomi.
Selain mendorong kebugaran dan kebiasaan olahraga masyarakat, sektor ekonomi juga dipastikan bergerak.
Kehadiran Fornas menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam mendorong budaya berolahraga di tengah masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved