Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KOMISI Pemberantasan Korupsi memastikan terus mengembangkan kasus duga-an suap dana hibah Kemenpora untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Penyidik terus mencermati lebih detail fakta-fakta baru yang muncul di persidangan.
"Itu bagian dari fakta persidangan yang kami cermati. Banyak sekali fakta sidang yang perlu kami telaah lebih lanjut," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah, di Jakarta, kemarin.
Komisi antirasuah bahkan berpeluang membuka penyelidikan baru untuk menindaklanjuti fakta-fakta persidangan tersebut. Terlebih hal-hal yang mencuat dalam sidang soal kucuran uang kepada pihak lain, salah satunya kepada Menpora Imam Nahrawi dan staf pribadinya, Miftahul Ulum.
"Kalau memang fakta sidang itu perlu diklarifikasi lebih dalam, proses penyelidikan bisa dilakukan dengan mekanisme pengembangan perkara," ujar Febri.
Perihal penyelidikan baru yang mengarah kepada Imam dan Ulum, Febri menyebut semua informasi anyar yang terungkap dalam persidangan bakal ditindaklanjuti.
"Kami sedang mencermati kemungkinan pengembangan kepada pelaku yang lain," pungkasnya.
Imam dan Ulum santer disebut terlibat dalam kasus itu. Bahkan, dalam sejumlah persidangan, nama keduanya disebut kecipratan uang haram dana hibah untuk KONI.
Dalam putusan Sekretaris Jenderal KONI Ending Fuad Hamidy, majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta meyakini uang Rp11,5 miliar mengalir ke Imam Nahrawi. Dana hibah Kemenpora ke KONI itu diserahkan Fuad kepada Imam melalui Ulum dan staf protokol Kemenpora, Arief Susanto.
Ulum menerima uang dengan perincian Rp2 miliar pada Maret 2018 yang diserahkan di Kantor KONI, kemudian Rp500 juta diserahkan pada Februari 2018 di ruang kerja Sekjen KONI. Selanjutnya, Rp3 miliar melalui Arief Susanto yang menjadi orang suruhan Ulum.
Selain itu, Rp3 miliar kepada Ulum di ruang kerja Sekjen KONI pada Mei 2018. Selanjutnya, penyerahan Rp3 miliar dalam mata uang asing dise-rahkan sebelum Lebaran 2018 di lapangan tenis Kemenpora. (Mir/Medcom/P-3)
Tren tutup muka ini masih menunjukkan bahwa korupsi menjadi aib bagi para tersangka.
Sebanyak Rp33 juta berhasil dikumpulkan pegawai KPK melalui metode zakat. Sementara itu, ada Rp12 juta infak yang juga terkumpul untuk menambah beasiswa yang diberikan.
Pembahasan dengan para pakar itu juga dilakukan untuk meyakinkan KPK dalam bekerja ke depannya.
Informasi terkait aliran dana itu juga didalami dengan memeriksa eks Senior Vice President Investasi Pasar Modal dan Pasar Uang Taspen Labuan Nababan.
KPK menyita Rp231 juta dalam OTT di Sumut. Namun, uang itu cuma sisa atas pembagian dana yang sudah terjadi.
Agus menyampaikan, apa yang dilakukan oleh Menteri UMKM tersebut adalah contoh yang baik dan patut ditiru oleh pejabat lain maupun masyarakat luas.
KEJUARAAN Pencak Silat Kemenpora International Pencak Silat Championship 2025 telah usai digelar di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (13/7).
Kemenpora akan melakukan beberapa strategi akan terciptanya sebuah industri olahraga melalui Patriot Run Indonesia Emas 2025.
AJANG lari Patriot Run Indonesia Emas 2025 akan digelar di Kota Bekasi pada 21 September mendatang.
Kejurnas diharapkan juga jadi pengungkit ekonomi.
Selain mendorong kebugaran dan kebiasaan olahraga masyarakat, sektor ekonomi juga dipastikan bergerak.
Kehadiran Fornas menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam mendorong budaya berolahraga di tengah masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved