Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENGAMAT politik Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai sinyal Partai Demokrat merapat ke koalisi Joko Widodo menguat.
"Sinyal Partai Demokrat merapat ke koalisi pemerintahan Jokowi kian menguat pascapertemuan keluarga SBY yang diwakili AHY dan Ibas beserta istri mengunjungi Presiden Jokowi dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri," kata Karyono di Jakarta, Sabtu (8/6).
Dia mengatakan keputusan mengakomodasi Partai Demokrat boleh jadi merupakan kebutuhan pemerintahan Jokowi untuk menciptakan stabilitas politik dan pemerintahan.
Dengan keberadaan Demokrat, dukungan politik pemerintahan Jokowi di parlemen otomatis akan semakin kuat. "Di periode kedua pemerintahan, Jokowi membutuhkan dukungan politik yang kuat untuk menuntaskan pembangunan," kata dia.
Tapi di sisi lain, dengan mengakomodasi Demokrat juga akan membawa beberapa implikasi politik, antara lain bisa menjadi batu loncatan AHY untuk melenggang sendiri maju di Pilpres 2024 tanpa Jokowi dan PDIP.
"Jika hal ini yang terjadi, sama saja ibarat memelihara anak macan," ujarnya.
Baca juga: AHY belum Punya Rencana Bertemu Prabowo
Dia menekankan dengan masuknya Demokrat kepada koalisi Jokowi, bukan tidak mungkin justru akan membonsai Demokrat dan AHY itu sendiri.
Karena, sambung dia, pada Pemilu 2024 Partai Demokrat belum tentu mendapat coattail effect atau efek ekor jas. "Jika sendainya AHY sendiri yang menjadi menteri, gerakan dan manuver politik AHY tidak bisa sebebas jika dia berada di luar pemerintahan," ujar dia.
Terlepas dari beragam spekulasi ke depan, Karyono mengakui silaturahim keluarga SBY dengan Jokowi dan Megawati sangat penting.
"Jauh dari hiruk-pikuk kepentingan politik, silahturahim para pemimpin bangsa seperti yang dilakukan keluarga SBY, Jokowi, Megawati, dan lainnya sangat dibutuhkan untuk merekatkan kembali persatuan yang sudah mulai retak dan menguatkan kembali nilai-nilai demokrasi yang belakangan mulai menurun," jelasnya. (X-15)
Persija mempunyai pemain yang tidak ber-KTP DKI Jakarta di antaranya adalah Stefanus Alua (Papua), Danny Saputra (Depok), Tony Sucipto, Sandi Sute, dan Nugroho Fatchur Rochman.
Osas sudah mengetahuin latar belakang capres 2019 dan tahu siapa yang akan dipilih
Persija berikan kesempatan untuk pemain menggunakan hak suara pada 17 April
United ingin memperkuat lini belakang mereka dan de Ligt dianggap bisa menjadi solusi yang dibutuhkan tim saat ini.
PEMILU 2019 akan segera digelar. Penyelenggara pemilu, yaitu KPU dan Bawaslu pun dituntut untuk menyiapkan pesta demokrasi tersebut dengan sebaik mungkin. Persiapan yang matang amat diperlukan.
WAKTU pemilihan presiden/wakil presiden dan anggota legislatif tinggal tiga minggu lagi.
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
Atas tujuan apa sebenarnya Mendagri memutuskan Sumut menjadi pemilik baru empat pulau itu? Adakah agenda tersembunyi baik ekonomi atau politik?
Apakah itu juga pertanda inilah akhir episode 'petualangan' politik Jokowi pascalengser dari kursi kekuasaan yang sebelumnya sarat dengan cawe-cawe?
Apa sebenarnya motif Ade Armando menyatakan Gibran adalah wapres terbaik yang dimiliki Indonesia? Tes ombakkah? Atau, jangan-jangan ada tujuan politik tertentu.
Mampukah dia membesarkan PSI yang katanya partai anak muda itu? Atau sebaliknya, setelah tak lagi berkuasa, pengaruhnya bakal meredup untuk membesarkan PSI?
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved