Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
INDONESIA Police Watch (IPW) mendesak pihak kepolisian segera membongkar penyuplai dana yang membiayai aksi 22 Mei yang menewaskan warga.
IPW juga mendesak kepolisian segera memeriksa tokoh politik seperti putri dari mantan Presiden Soeharto yaitu Titiek Soeharto.
Desakan IPW bukan tanpa alasan, hal tersebut dikarenakan Titiek Soeharto hadir dalam kerumunan pada aksi 22 Mei di Bawaslu sebagai tokoh politik.
"Untuk mengungkap jaringan kerusuhan 22 Mei ini, Polri sepertinya perlu memeriksa sejumlah saksi, terutama para tokoh yang sempat hadir dalam aksi demo di depan Bawaslu, seperti putri mantan Presiden Soeharto, Titiek Soeharto," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane saat dihubungi, Sabtu (31/5).
Selain Titiek, IPW juga ingin kepolisian segera memeriksa pengusaha yang juga tokoh partai politik keagamaan yang berinisial HM. HM diduga menjadi salah satu penyandang dana kerusuhan 22 Mei di Jakarta.
"Dari informasi yang diperoleh IPW, sedikitnya ada tiga orang yang diduga menjadi penyandang dana kerusuhan 22 Mei," ujar Neta.
Baca juga: Roy dan Titiek Soeharto Gagal Melaju ke Senayan
Dari ketiga orang ini, polisi sepertinya sudah mendapatkan dua alat bukti tentang keterlibatan pengusaha dan tokoh partai HM.
Hingga saat ini, dari data yang diperoleh IPW baru HM yang diketahui sebagai penyandang dana untuk rencana pembunuhan pejabat dalam aksi kerusuhan 22 Mei.
Sementara dua lainnya yang diduga sebagai penyandang dana untuk melakukan kerusuhan 21 dan 22 Mei di sepanjang Jalan Wahid Hasyim dan di Slipi, Jakarta Barat, masih didalami jajaran kepolisian.
Baca juga: Titiek Soeharto: Pengamanan Berlebihan, Kayak Mau perang
IPW juga menduga massa perusuh didatangkan dari Surabaya dan Tangerang. "Massa perusuh diduga didatangkan dari Surabaya dengan menggunakan pesawat dan diberi penginapan di sejumlah hotel di Jalan Wahid Hasyim. Sebagian pelaku kerusuhan dari Surabaya sudah ditangkap aparat Polda Metro Jaya," jelas Neta.
"Selain itu massa perusuh juga mereka datangkan dari Tangerang, Tangerang Selatan, dan sekitar Tanah Abang," imbuhnya.
Karenanya, kata Neta, IPW berharap Polri bekerja cepat untuk memburu para penyandang dana kerusuhan 22 Mei itu agar otak kerusuhan bisa diciduk.
"Polri perlu bekerja cepat membongkar jaringan perusuh 22 Mei ini agar gerakan mereka bisa dipagar betis dan tidak memiliki peluang lagi melakukan kerusuhan di Mahkamah Konstitusi maupun saat pelantikan presiden hasil Pilpres 2019," jelas Neta.
Baca juga: Pakar Nilai Ricuh Jakarta Dilakukan Penunggang Gelap
Dalam akun twitter @TitiekSoeharto pada Jumat (30/5), Titiek menyatakan tidak memprovokasi massa.
"Saya nggak ya, saya mau dianggap dalang, terserah. Saya mengimbau dan masih ada rekamannya. Saya tidak menyulut untuk orang itu, ini, dan itu. Saya hanya mengimbau orang untuk hadir aksi damai untuk menegakkan kebenaran..." (X-15)
Saya nggak ya, saya mau dianggap dalang terserah. Saya mengimbau dan masih ada rekamannya.
— Titiek Soeharto (@TitiekSoeharto) May 30, 2019
Saya tidak menyulut untuk orang itu, ini dan itu.
Saya hanya mengimbau orang untuk hadir aksi damai untuk menegakkan kebenaran...https://t.co/RfOmI8uavT
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Gedung Putih menegaskan akan menyelidiki siapa dalang dibalik pemberontakan di wilayah Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Impas) Agus Andrianto diminta tanggung jawab karena gagal mengelola lembaga pemasyarakatan (lapas).
Sebanyak 56 narapidana dari Lapas Narkotika Muara Beliti yang berbuat kerusuhan dipindahkan ke Lapas dengan pengamanan super maksimum di Pulau Nusakambangan.
KERUSUHAN terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan. Kini dilaporkan kondisinya sudah kondusif
1 Mei diperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day. Hari tersebut adalah sebuah peringatan atas solidaritas pekerja yang merujuk pada peristiwa kerusuhan Haymarket
MK memutuskan tindakan penyebaran informasi atau dokumen elektronik yang memuat pemberitahuan bohong atau hoaks dapat dipidana jika menimbulkan kerusuhan di ruang fisik. UU ITE
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved