Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
POLRES Metro Jakarta Pusat bersama dengan instansi terkait melakukan pembongkaran barikade beton dan kawat berduri yang ada di sejumlah objek vital negara.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Harry Kurniawan menuturkan pembongkaran ini merupakan perintah dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Gatot Eddy Pramono.
"Atas perintah Bapak Kapolda Metro Jaya, kami dari jajaran Polres Jakarta Pusat bekerja sama dengan instansi terkait baik Dishub maupun dari Dinas PU melakukan pembongkaran baik itu kawat, beton, maupun barrier yang sudah terpasang sejak dari tanggal 21," ujar Harry saat ditemui di Gedung Bawaslu RI, Senin (27/5) siang.
Harry menjelaskan pembongkaran dilakukan di beberapa titik seperti Bawaslu, KPU, Istana Negara, Makhamah Konstitusi dan Gedung Sapta Pesona yang berada di Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Sehingga, bertahap, masyarakat dapat melakukan aktivitas secara normal.
"Yang ada di Bawaslu, KPU, Istana Negara dan di depan MK ataupun Sapta Pesona. Semua barrier, baik dari beton maupun barrier yang kawat semua dibuka dan masyarakat secara bertahap akan melaksanakan aktivitas di jalur-jalur tersebut secara normal," terang Harry.
Baca juga: Polisi Tambah Barikade Beton di Depan Gedung Bawaslu
Lebih detail Harry menjelaskan pembongkaran barikade tersebut telah dipertimbangkan dengan seksama oleh pihak Kepolisian. Salah satu pertimbangan, situasi di wilayah-wilayah tersebut telah berjalan normal pascakericuhan 21-23 Mei lalu.
Selain itu pertimbangan lainnya, menurut Harry, karena banyak warga masyarakat, khususnya pengguna kendaraan yang mengeluh terbatasnya akses jalan akibat pemblokiran di beberapa titik tersebut.
"Terkait masalah penutupan arus ini, masyarakat banyak yang merasa terganggu dan masyarakat menyampaikan untuk segera dibuka," tuturnya.
Harry pun menambahkan Polri bersama TNI dan instansi terkait lainnya, tidak akan mengurangi jumlah personel yang disiagakan di objek-objek vital walaupun barikade telah dibongkar. Dalam menangani kehadiran massa pengunjuk rasa, pengamanan oleh Kepolisian tidak hanya dilakukan melalui penutupan jalan.
"Kan kalau polisi menangani aksi unjuk rasa itu ada tahapan dan prosesnya tidak harus selalu menutup arus, tidak harus tahu mengalirkan arus, kita sudah menyiapkan personel dan cara bertindak setiap akan melaksanakan," terang Harry.(OL-5)
SEBANYAK 691 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan jalannya pertandingan Piala AFF U23 2025 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan.
Polda Metro Jaya resmi mulai menggelar Operasi Patuh Jaya 2025, pada Senin 14 Juli hingga 27 Juli 2025. Salah satu fokus utama adalah menindak pengguna pelat nomor palsu.
Aparat kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tewasnya seorang diplomat di kamar indekos kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Penanaman pohon buah-buahan yang dilakukan supaya dapat menahan tanah dan masyarakat juga bisa mendapatkan hasilnya ketika berbuah.
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menjelaskan terkait dilibatkannya sejumlah robot polisi dalam tahapan persiapan Hari Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta Pusat.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan meyakini langkah Polri dalam menangani laporan kekerasan akan lebih cepat, tepat dan berpihak kepada korban.
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved