Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Perempuan Aktif Cegah Korupsi

M Ilham Ramadhan Avisena
27/4/2019 10:20
Perempuan Aktif Cegah Korupsi
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Pandjaitan(MI/ROMMY PUJIANTO )

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Pandjaitan menyebutkan, perempuan khususnya para ibu, merupakan instrumen penting dalam upaya pencegahan korupsi.

"Mereka bisa menanamkan nilai antikorupsi kepada buah hatinya sejak dini dan menumbuhkan sikap jujur melalui pendidikan antara ibu dan anak," katanya dalam Talkshow Perempuan Bisa Apa dalam Mencegah Korupsi, di Jakarta, kemarin.

Acara tersebut sekaligus untuk memperingati Gerakan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) genap berusia lima tahun. Sejak dimulai 2013 lalu, gerakan ini setidaknya memiliki 1.500 orang agen yang telah mendapatkan training of trainer (ToT). SPAK merupakan program dari KPK dengan misi menggalakkan semangat antikorupsi di seluruh penjuru Indonesia.

"Sekarang berkembang, ada di mana-mana di 34 provinsi. Agen ini kita coba link dengan penegak hukum agar dapat berkomunikasi dengan cepat, sudah ada di Yogyakarta, Sulawesi, Medan," ungkapnya.

Ketua Hubungan Internasional PP Muslimat NU, Yenny Wahid, menambahkan, ada sejumlah penelitian yang menunjukkan korelasi antara besarnya peranan perempuan dalam ranah publik dan minimnya tingkat korupsi.

"Ada korelasi langsung antara perempuan dan korupsi yang rendah, makin terlibatnya perempuan dan makin tinggi gender equality, maka tingkat korupsinya rendah. Perempuan juga punya banyak kesempatan untuk mewarnai lingkungan," katanya.

Baca juga: KPK Bantah Berikan Hak Eksklusif kepada Khofifah

Sebagai seorang ibu, perempuan akan memperkenalkan dampak korupsi kepada anak merupakan pendidikan moral yang harus diajarkan kepada anak.

"Kalau dari rumah, kita bisa melakukan upaya pendidikan moral kepada anak-anak, bahwa perilaku koruptif tidak saja merugikan dirinya, tetapi juga masyarakat," ungkapnya.

Wakil Ketua KPK Laode M Syarief menceritakan perjuangan seorang agen SPAK di Papua Barat yang memiliki semangat tinggi untuk menebar nilai antikorupsi.

"Dia ini dari Papua Barat. Kalau pergi itu, dia harus menggunakan perahu. Dia sebarkan semangat antikorupsi di sana. Padahal, dia ini tidak dibayar oleh KPK. Tengah malam dia telepon saya hanya untuk melaporkan ada ketua RT di sana yang meminta pungutan. Ini luar biasa," kata Laode.

Perempuan dan pemerintahan

Pendapat serupa dikatakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Menurutnya, apabila melihat peranan di pemerintahan, lingkungan kerja jauh lebih baik jika perempuan diberikan ruang yang cukup untuk berekspresi.

"Survei di 156 negara menunjukkan perempuan lebih bisa dipercaya daripada laki-laki walaupun tidak menutup mata bahwa kasus korupsi juga menimpa perempuan. Namun, persentasenya lebih banyak laki-laki," ujarnya.

Ia menjelaskan, persentase perempuan mengenai pengelolaan uang dan kebijakan itu lebih baik karena kepeduliannya lebih tinggi.

"Kinerja perempuan lebih dapat dipercaya. Ini modal sebenarnya bagi perempuan. Di Polandia, 40% menterinya perempuan dan pemerintahannya menjadi lebih baik menurut saya. Kalau dunia memberi ruang yang lebih luas kepada perempuan, dunia akan jauh lebih baik," pungkasnya. (P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya