Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Presiden Minta Jaga Stabilitas Keamanan

Mal/P-3
24/4/2019 07:50
Presiden Minta Jaga Stabilitas Keamanan
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Menkopolhukam Wiranto (kedua kanan), Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) dan Kapolri(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

PRESIDEN Joko Widodo meminta aparat keamanan untuk terus menjaga stabilitas keamanan pascapemungutan suara Pemilu 2019. Jokowi menekankan agar institusi, seperti TNI, Polri, dan juga Badan Intelijen Negara (BIN) terus berjaga agar situasi tetap kondusif.

"Saya minta agar stabilitas keamanan dan ketertiban terus dijaga agar kondisi yang ada betul-betul kondusif," kata Jokowi saat memimpin rapat kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, kemarin.

Menurutnya, adanya 'riak-riak kecil' yang terjadi dalam setiap pemilu merupakan hal yang biasa. Namun, ia tak ingin hal tersebut dapat menggangu keamanan dan ketertiban umum dan nasional. "Saya kira biasa dalam peristiwa demokrasi ada 'riak-riak kecil', tapi jangan sampai menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat," tegasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto seusai rapat bersama Presiden mengatakan, instruksi menjaga stabilitas keamanan dam ketertiban masyarakat bukan semata-mata mengondusifkan keadaan pascapemilu pilpres dan legislatif.

Ia menyebutkan, instruksi presiden terkait dengan stabilitas keamanan dan ketertiban demi menjaga iklim investasi nasional tetap baik. "Kalau negeri ini lebih aman, investasi di Indonesia juga akan meningkat. Dengan investasi meningkat, otomatis devisa akan bertambah, lapangan kerja bertambah, dan itu mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang," jelasnya.

Terkait dengan pengerahan ratusan anggota Brimob dari sejumlah daerah menuju Jakarta pascapelaksanaan pemilu, Wiranto mengatakan hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar. "Biasa saja itu, tidak usah diributkan. Kalau ada kebijakan memindahkan pasukan dari sini ke sana, dari sana ke sini, itu kebijakan Polri," katanya.

Wiranto menyebut, kebijakan pergeseran dan penebalan pasukan yang diterapkan Polri, tentunya sudah didahului analisis keamanan. Untuk apa? Membuat masyarakat tenteram dan tidak khawatir terhadap hal-hal yang dianggap mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat," pungkasnya. (Mal/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya