Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tim Koalisi Indonesia Kerja Kedepankan Gerakan Teritorial

Micom
17/3/2019 14:09
Tim Koalisi Indonesia Kerja Kedepankan Gerakan Teritorial
(MOHAMAD IRFAN )

SEKRETARIS Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan sudah menerima laporan para calon anggota DPR RI terkait target memenangkan paslon capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin di DI Yogyakarta mampu mencapai 70%.

"Seluruh parpol KIK, para tokoh dan relawan optimis bisa memenangkan 70% untuk 01. Kami jarang bertemu dengan tim Prabowo di lapangan. Teritorial Paslon 01 tetap jauh lebih kuat dan setiap hari ada pergerakan. Sementara Paslon 02 sepertinya hanya nampak kuat dalam daya gertak, daya serang, dan daya hoax," ujar anggota DPR RI dan  caleg incumbent Partai Moncong Putih, Esti Wijayanti, dalam laporannya kepada Hasto.

Mendengar hal tersebutm, Hasto meminta kerja teritorial tetap dilakukan dan jangan meremehkan kekuatan pergerakan paslon 02.

"Meskipun survei Pak Jokowi-KH Maruf Amin selalu unggul dengan selisih di atas 20%, namun upaya mempertebal kemenangan tetap harus dilakukan. Kemenangan itu dimulai dari setiap TPS. Karena itu siapkan saksi dengan baik dan terus perkuat pergerakan darat," ujar Hasto.

Baca juga: Koalisi Pendukung Jokowi-Amin Tetap Solid

Hasto menegaskan meski tim paslon 02 punya daya gertak yang nampaknya kuat, namun hegemoni di langitan, udara dan darat menunjukkan dominasi kekuatan Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Kekuatan langitan, lanjut Hasto, nampak dari doa yang kuat dibuktikan dengan pendukung yang berasal dari lintas agama.

"Kekuatan udara kita unggul 63% di media TV, online, sosmed, dan cetak. Kekuatan teritorial, paslon Jokowi paling banyak punya kepala daerah, pimpinan dewan dan anggota dewan hingga caleg. Ini adalah kekuatan dahyat yang bisa mematahkan daya gertak Prabowo. Mereka memang rajin menyerang, bahkan sering tanpa etika dan penuh fitnah, namun tanpa dukungan kekuatan teritorial, tetap akan kesulitan. Sebab mereka terlalu berisik, bagaikan auman singa ompong, keras bunyinya dan tidak punya daya gigitan yang mematikan musuh."(RO/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya