Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
FRONT Pembela Rakyat (FPR), sebuah organisasi massa baru yang berdiri pada 2018, melakukan konsolidasi internal dan deklarasi penting di De Tjolomadoe, Solo, Kamis (28/2/2019) siang.
Hadir pendiri dan Panglima FPR, Nugroho Prasetyo, pengurus inti FPR, 34 komandan FPR dari seluruh Indonesia dan lebih dari 2000 kader FPR se-kota Solo.
Empat poin penting dari deklrasi FPR yang dibacakan Muhammad Ismail Badu ini, antara lain : Pertama, FPR siap mengawal pemerintahan yang sah. Kedua, FPR siap menjadi menjadi mitra TNI dalam setiap upaya menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
Ketiga, FPR siap mendukung Polriuntuk menjaga keamanan dan ketertiban umum. Keempat, FPR siap mendukung Joko Widodo–Ma’ruf Amin, memimpin Indonesia periode 2019-2024.
Orasi atau pidato Nugroho yang disusul pembacaan deklarasi empat poin penting tersebut disambut gempita seluruh pengurus dan anggota FPR.
Nugroho meminta agar empat poin tersebut tidak sekedar dideklarasikan tetapi harus diwujudukan semua hadirin, termasuk seluruh anggota dan seluruh kader FPR di seluruh Indonesia.
“Saya minta semua jalankan amanat ini. Deklarasi ini harga mati dan harus kita bayar dengan kesungguhan hati dan komitmen yang tinggi. Mari kita satukan niat, perasaan dan hati kita untuk mewujudkan ini semua (deklarasi),” pinta Nugroho dengan penuh semangat.
Baca juga : Di Hadapan Jokowi, Mbah Moen Kembali Doakan Menang Pilpres 2019
Nugroho juga menekankan bahwa acara konsolidasi dan deklarasi FPR di De Tjolomadoe pada Kamis (28/2), hanya pemanasan, sebab setelah acara konsolidasi dan deklarasi, FPR akan menyelenggarakan Apel Akbar Satgas (satuan-petugas) FPR pada Sabtu 16 Maret 2019 mendatang di Stadion Manahan Solo yang dipimpin langsung oleh inspektur upacara, yakni, Capres Joko Widodo.
“Apel akbar ini saya pastikan akan dihadiri Bapak Joko Widodo. Akan hadir juga Ketua Dewan Penasihat FPR Bapak Luhut Binsar Panjaitan, Ketua Dewan Pertimbangan FPR Bapak Moeldoko dan lainnya. Akan hadir lebih dari 15 ribu anggota FPR, relawan, kader dan pengurus FPR dari seluruh Indonesia,” ujar Nugroho.
Nugroho memastikan bahwa FPR harus siap memenangkan pasangan capres dan cawapres dengan nomor urut 01 Joko Widodo dan Kyai Ma’ruf Amin, dengan cara, antara lain; mendukung dengan sepenuh hati lalu memastikan seluruh kader FPR yang berjumlah lebih dari 3 juta anggota dan kader untuk tidak golput, lalu datang ke TPS pada 17 April 2019, untuk mencoblos Jokowi-Amin.
“Jokowi wong Solo, saya wong Solo dan kalian juga wong Solo, apakah kalian siap memilih wong Solo sebagai presiden? Apakah kalian sanggup mendukung dan mencoblos Jokowi menjadi presiden republik ini untuk periode kedua?” tanya Nugroho dengan suara lantang yang disambut suara keras hadirin, “Sanggup, sanggup banget!”
Jokowi di periode pertamanya, Nugroho berpendapat, telah memperlihatkan kinerja, kerja keras dan prestasi yang baik dan atas dasar itu maka pantaslah seluruh rakyat Indonesia mendukungnya kembali menjadi presiden republik Indonesia di periode yang kedua.
“Jangan sampai pikiran dan hati kita tumpul. Kita harus berani jujur untuk melihat orang baik, untuk melihat semua kinerja dan prestasi-nya dan saya sendiri bukan orang yang pandai basa-basi. Saya apa adanya. Sebagai orang yang punya prestasi, orang asli Solo lagi, orang Solo pertama pula yang menjadi presiden, maka kita semua orang Solo seharusnya memiliki tanggung jawab moral untuk memilih beliau. Apakah Anda setuju?” tanya Nugroho yang kemudian dijawab dengan serentak seluruh hadirin, “setuju! Sangat setuju!”
Selanjutnya Nugroho mengingatkan bahwa pemilihan presiden dan wakil presiden pada 2019 ini menjadi pertarungan yang sangat keras jika dibandingkan dengan pemilihan-pemilihan presiden sebelumnya.
“Karena itu agar pemilihan presiden dan wakil presiden berjalan lancar, kita ajak semua warga bangsa untuk mewujudkan pilpres dan pileg yang damai, jujur, adil, bijaksana, demokratis, jangan membuat anarkis, jangan membuat kekacauan, jangan sampai ada operasi-operasi intelijen, jangan operasi kontra intelijen yang mengganggu. FPR juga telah siap menurunkan 3,2 juta orang yang akan mengawal 800 ribu TPS dan satu TPS akan dikawal 4 orang relawan FPR. Pengamanan TPS ini akan saya pimpin langsung dari Jakarta,” demikian Nugroho meyakinkan para peserta.
Nugroho kemudian mengaku, pada 11 bulan lalu, dirinya masih mendukung Prabowo Subianto, capres dengan nomor urut dua. Perubahan dukungan ini antara lain, sebut Nugroho, karena permintaan sebagian besar kader FPR dan kader Partai Rakyat, partai yang juga dipimpin Nugroho.
Alasan berikutnya yang juga logis, realistis dan obyektif adalah karena kinerja dan prestasi yang telah digapai Jokowi selama empat tahun menjadi presiden.
Lantaran perubahan dukungan itu pula Nugroho dicaci-maki sejumlah kader dan anggota FPR termasuk kader dan anggota Partai Rakyat yang tidak setuju mendukung Jokowi-Amin.
Nugroho disebut sebagai cebong dan dituduh menerima duit dari istana (pihak Joko Widodo). Namun meski demikian, Nugroho menegaskan, hal semacam itu dalam politik dan demokrasi, lumrah dan Nugroho menghormati semua anggota dan kader yang beda pendapat dan beda pilihan politik.
“Saya katakan dengan jujur pada saat ini bahwa seluruh rangkaian acara hari ini termasuk acara pada tanggal 16 Maret 2019, saya biayai 1.000 persen dari kantong pribadi saya. Silakan cek ke Pak Jokowi, cek Pak Luhut, cek Pak Moeldoko,” pungkas Nugroho yang disambut tepuk tangan meriah hadirin.(RO/OL-8)
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Burhanuddin Muhtadi mengaku diserang akun yang menuduh dirinya sebagai dalang quick count palsu yang ditayangkan di televisi dan menerima bayaran Rp450 miliar.
Pengalaman nyoblos di Los Angeles kali ini, sangat menarik karena di KJRI-LA juga diadakan hiburan seperti live music dan kita juga bisa membeli makanan-makanan khas Indonesia.
Gerak-gerik pelaku dalam video rekaman yang beredar di media sosial juga dinilai amat tenang. Padahal, pelaku telah ketahuan sedang mencoblos surat suara salah satu pasangan calon.
Kasasi ini dipimpin oleh Ketua Majelis Dwiarso Budi Santiarto. Anggota Majelis yakni Arizon Mega Jaya dan Yanto.
Dalam kondisi sosial yang timpang, hanya hakim yang adil yang menjadi harapan masyarakat kecil. Berbeda dengan penguasa atau elite yang tak terlalu terbebani saat terjerat kasus hukum.
Herdiansayah berharap agar majelis hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mempertimbangkan keadaan yang memberatkan dari perbuatan Zarof.
Harli mengaku bingung dengan tekanan yang dicetuskan Zarof. Saat ini, Kejagung masih mengusut kasus pencucian uangnya, saat persidangan kasus suap dan gratifikasinya hampir rampung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved