Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
KIRANYA hanya sedikit orang di muka bumi ini yang asing dengan megabintang sepak bola, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Keduanya tenar di seantero dunia, kiprah mereka baik kala merumput maupun di lapangan kehidupan pun luar biasa mengesankan. Karena itu, jika Messi dan CR-7 lantas menyandang beragam duta, itu sudah sewajarnya.
Messi ialah pemain terhebat yang pernah ada, terbesar sepanjang masa. Delapan kali dia menyabet Ballon d'Or sebagai pemain terbaik dunia. Itu rekor yang tak lumrah, rekor yang entah kapan bisa dibikin patah.
Sepak bola beruntung memiliki Ronaldo, pemain yang terlahir dari keluarga miskin di Funchal, Portugal. Lima kali dia merengkuh Ballon d'Or. Belum lagi seabrek gelar lainnya. Sama seperti Messi, sulit untuk menghafal penghargaan apa saja yang pernah dia sabet. Saking banyaknya, saking seringnya.
Messi dan Ronaldo ialah contoh manusia berprestasi sekaligus berjiwa sosial tinggi. Keduanya teladan, inspirator. Karena itu, sungguh tepat lembaga-lembaga dunia menyandarkan kepercayaan. Messi, misalnya, diangkat sebagai Duta PBB untuk Anak-Anak (Unicef) dan untuk Pariwisata Bertanggung Jawab. Ronaldo dipercaya sebagai duta tiga badan amal, yakni Save the Children, Unicef, dan World Vision. Ia konsisten menggunakan platform globalnya sebagai kekuatan untuk kebaikan.
Siapa yang tak kenal Angelina Jolie? Popularitas dan kepeduliannya kepada sesama sulit dinafikan. Karena itu, pas kiranya PBB menjadikan artis Hollywood itu sebagai utusan khusus badan pengungsi dunia. Sama pasnya dengan penunjukkan Selena Gomez, Shakira, Katy Perry, dan Choi Siwon sebagai duta Unicef, atau Anne Hathaway jadi Duta PBB untuk Perempuan.
Pada 2012, Malala Yousafzai hampir terbunuh oleh Taliban yang menembakinya karena berkampanye untuk hak atas pendidikan bagi anak perempuan di Afganistan. Beruntung dia selamat, bahkan kemudian menjadi pemenang Hadiah Nobel. Pada usia 19 tahun, Malala pun diangkat menjadi Duta Perdamaian PBB termuda. Itu jabatan prestisius. Tokoh-tokoh dunia seperti Muhammad Ali, George Clooney, Leonardo DiCaprio, dan Stevie Wonder pernah menyandangnya.
Di sana, di mancanegara, pengangkatan duta tidak suka-suka. Menunjuk seseorang sebagai utusan khusus mutlak didasarkan pada rekam jejak yang baik. Itu penting, sangat penting, karena sang duta mewakili dan menyuarakan misi lembaga yang menjadikannya duta.
Bagaimana di sini, di Indonesia ini? Bukan hanya agak lain, melainkan benar-benar lain. Banyak duta yang diberikan semaunya. Diobral. Obral biasanya diperuntukkan barang-barang yang tak laku atau sudah apkir. Karena harganya murah, siapa saja bisa mendapatkannya.
Landasan pengangkatan seseorang menjadi duta juga terbalik-balik. Yang teranyar ialah langkah Polri menunjuk Gunawan 'Sadbor' sebagai dua antijudi online (judol). Gunawan ialah tiktoker asal Sukabumi, Jawa Barat. Ia sempat ditangkap dan ditahan karena diduga mempromosikan judol. Penahanannya lalu ditangguhkan. 'Sadbor' yang masih berstatus tersangka judol kini malah menjadi duta antijudol.
Begitulah adanya. Kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam rapat dengan Komisi III DPR, Senin (11/11), Gunawan tidak tahu telah mempromosikan judol. Penangguhan penahanannya sekaligus menjawab pertanyaan publik kenapa ada perbedaan perlakuan antar-influencer.
Sebagai influencer pemula, Gunawan cepat ditangkap. Sebaliknya yang lain, influencer papan atas, pesohor-pesohor terkenal, yang juga diduga mempromosikan judol bebas melenggang. Kata Denny Cagur, komedian yang pernah berurusan dengan polisi karena diduga promosi judol, paling tidak ada 27 artis yang sudah diperiksa. Anggota DPR itu juga beralasan tidak tahu situs yang pernah dipromosikan ialah judol.
Aneh, itulah narasi di ruang publik ihwal kebijakan Polri. Bukankah para pesohor itu semestinya juga segera ditindak jika Polri ingin menjawab tudingan rakyat soal perlakuan berbeda atas perkara yang sama? Kenapa, kok, malah menangguhkan penahanan Gunawan dan tetap membiarkan para influencer lainnya seolah tak tersentuh oleh hukum?
Ajaib, konyol, sia-sia. Itulah kata-kata yang bermunculan di media sosial perihal pengangkatan 'Sadbor' sebagai duta antijudol. Publik, termasuk saya, jelas mendukung polisi memberikan pemahaman kepada mereka yang belum paham tentang judol. Namun, apakah harus menunjuk seseorang yang bermasalah dengan judol sebagai duta antijudol?
Dejavu, begitulah yang terjadi kini. Dulu, pedangdut Zaskia Gotik diangkat menjadi duta Pancasila setelah dia membanyol dengan menyebut lambang sila Pancasila 'bebek nungging'. Pada 2017, sejumlah remaja memetik bunga edelweis di Gunung Rinjani, NTB. Alih-alih disanksi, mereka malah dijadikan duta pelestari edelweis.
Masih pada 2017, artis Dewi Perssik menerobos jalur Trans-Jakarta. Namun, ia justru diusulkan jadi duta tertib Trans-Jakarta Line dan duta keselamatan berlalu lintas.
Setahun berselang, artis Roro Fitria ditangkap karena kasus narkoba. Padahal, dia pernah digadang-gadang sebagai duta antinarkoba.
Setahun silam, Menkominfo saat itu, Budi Arie Setiadi, mengusulkan artis Wulan Guritno sebagai duta antijudol. Padahal, Wulan sedang tersandung oleh kasus judol. Dia diduga mempromosikan aktivitas terlarang itu.
Jika yang aneh-aneh itu berlanjut, duta tak lagi terhormat, turun derajat. Masyarakat pun risau, jangan-jangan nanti ada koruptor dijadikan duta antikorupsi, pembunuh sebagai duta antipembunuhan, perudapaksa menjadi duta antipemerkosaan. Berabe betul kalau begitu.
Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.
PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam
SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.
NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved