Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Makan Gratis Memang Agak Laen!

Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group
05/3/2024 05:00
Makan Gratis Memang Agak Laen!
Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group(Ebet)

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto semringah ketika melihat simulasi program makan siang gratis perdana di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2).

Ada empat menu makan siang yang disajikan, yakni nasi ayam, nasi semur telur, gado-gado, dan siomai. Semua menu tersebut dihargai Rp15 ribu per porsi dan diklaim sudah memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran, dan buah.

Sebelumnya, sidang kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Jokowi pada Senin (26/2) membahas soal program makan siang gratis yang merupakan janji kampanye paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Meski Jokowi membantah ada pembahasan program makan siang gratis, menurutnya, program-pogram presiden terpilih harus sudah dimasukkan ke rencana anggaran 2025.

Presiden Jokowi seperti kebelet igin merealisasikan janji kampanye paslon 02 dengan putra sulungnya menjadi cawapres, padahal proses rekapitulasi Pemilu 2024 masih berlangsung di Komisi Pemilihan Umum dan pemenang pemilu akan diumumkan pada 20 Maret mendatang.

Pembahasan program makan siang gratis di kabinet hingga berlanjut simulasinya di Tangerang menunjukkan memudarnya etika pemerintahan Jokowi karena tidak menghargai paslon 01 Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar dan paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Tak hanya itu, pemerintah tak menghargai rakyat yang memilih paslon 01 dan 03 karena mereka menyaksikan dugaan kecurangan pemilu yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) baik sebelum, saat, dan setelah pemilu.

Belakangan publik dibuat tercengang dengan meledaknya perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, menjadi komandannya. Partai yang mengeklaim sebagai anak muda itu mampu mendongkrak perolehan suara dari 2% menuju 3% hanya dalam 30 jam.

Data dari situs KPU menunjukkan suara PSI terus meningkat hingga mencapai 3,13% atau sebanyak 2.403.013 suara pada Minggu (3/3). Alhasil, suara PSI mendekati ambang batas lolos ke parlemen sebesar 4%.

Kembali ke soal makan siang gratis. Publik hingga kini belum bisa mencerna dari mana sumber pendanaan program tersebut yang ditaksir menelan anggaran Rp450 triliun.

Menurut Airlangga Hartarto, per anak akan mendapatkan jatah makan siang gratis sekitar Rp15 ribu, di luar susu. Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar mengatakan sebanyak 70,5 juta orang akan menjadi penerima makan siang dan susu gratis. Jumlah calon penerima ini terdiri dari 22,3 juta anak balita, 7,7 juta anak TK, 28 juta anak SD, dan 12,5 juta anak SMP hingga madrasah.

Populisme sering kali meminggirkan rasionalisme. Hal itu terjadi pada program makan siang gratis yang ditujukan untuk mengatasi stunting dan gizi anak Indonesia dalam rangka menyongsong Indonesia emas.

Sejak awal program makan siang gratis yang disuarakan capres Prabowo Subianto mengundang kontroversi. Program itu dinilai pemborosan anggaran dan tidak efektif mengatasi gizi buruk. Argumentasi makan siang gratis mengalami logical fallacy (kesesatan logika).

Negara seharusnya memberikan kail, bukan umpan. Artinya, negara harus menciptakan sistem ekonomi yang berkeadilan sehingga tercapai pemerataan ekonomi. Ketika ekonomi rakyat meningkat, rakyat akan bisa mengonsumsi gizi yang baik. Itulah yang disebut paradigma kail dalam pembangunan.

Jikapun pemerintah mengejar pertumbuhan ekonomi, basisnya ialah pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sehingga berdampak pada pengurangan kemiskinan dan pengangguran. Jangan sampai yang kaya makin tajir, yang miskin makin papa.

Dalam kondisi pengangguran dan kemiskinan yang masih menjadi PR besar pemerintahan mendatang, program makan siang gratis tidak tepat. Bahkan, terkesan dipaksakan. Suara dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran masih simpang siur terkait dengan sumber pendanaan makan siang gratis. Pertama, dananya berasal dari pengurangan subsidi energi (BBM) karena sebanyak 80% subsidi energi dinilai tidak tepat sasaran. Kedua, dananya dari bantuan operasional sekolah (BOS).

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy tak kurang nyelenehnya, berpendapat bahwa program makan siang gratis bisa mengambil anggaran dari dana desa. Gayung tidak bersambut. Ketiga opsi pendanaan itu ditolak masyarakat.

Menurut Plato (427-347 SM), pemerintahan harus bekerja pada idea kebaikan tertinggi. "Tujuan pemerintahan ialah membina warga negara memiliki budi yang hanya bersumber dari pengetahuan (ilmu)," katanya. Tak ada kisah sukses dengan makan gratis, tetapi probabilitas pendidikan gratis lebih besar membawa anak bangsa ke tangga kesuksesan. Tabik!



Berita Lainnya
  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.