Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
SUASANA di Tempat Pemungutan Suara 022 Desa Sarimulya, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tiba-tiba pecah penuh gelak tawa ketika giliran penghitungan pemilihan calon anggota legislatif dewan perwakilan daerah.
Setelah petugas pemungutan suara menyebut ‘nomor 10 Alfiansyah Komeng, sah’ warga yang menyaksikan penghitungan langsung menyambutnya dengan, "Uhuy." sembari tertawa lepas. Berkali-kali kata-kata ‘uhuy’ membahana setelah petugas berkali-kali pula menyebut namanya. Petugas yang hadir pun sama berteriak ‘uhuy’.
Tak hanya di TPS 022 kegembiraan menguar karena disebutnya nama komedian ternama Tanah Air tersebut. Di semua TPS di Jabar mengalami hal yang sama. Pemilih pun senyam-senyum dari bilik TPS setelah melihat foto nyeleneh mantan komedian grup Diamor bersama Jarwo Kwat dan Rudi Sipit itu.
"Begitu lihat Komeng di kertas suara, saya kaget dan tertawa karena fotonya unik. Enggak perlu pikir panjang, saya langsung coblos. Lagi pula saya enggak kenal calon DPD lainnya," ujar Acos, penjual satai maranggi di Kotabaru.
‘Uhuy’ ialah jargon legendaris milik Komeng kala tampil pada tayangan sitkom Spontan di salah satu televisi swasta pada 1996-2003. Berdasarkan pantauan di situs Komisi Pemilihan Umum, Senin (19/2) pukul 16.30 WIB, Komeng berhasil meraih 1.842.338 suara (11,78%).
Komeng menjadi caleg DPD RI dari Jabar dengan perolehan tertinggi sementara di dapilnya mengungguli caleg lainnya.
Kehadiran Komeng dalam pentas kontestasi Pemilu 2024 sedikit mengendurkan ketegangan di tengah persaingan sengit pilpres. Di tengah langit mendung pesta demokrasi yang sebagian kalangan menyebutnya tidak jurdil alias jujur dan adil.
Sejak awal pemilu digelar silang sengketa berhamburan di ruang publik, yang dimulai dari pernyataan Presiden Joko Widodo akan cawe-cawe dalam pilpres. Naiknya putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dalam kontestasi sebagai calon wakil presiden berhasil membobol benteng Mahkamah Konstitusi.
Penjaga konstitusi ini tak kuasa menolak uji materi tentang batas usia pencalon capres dan cawapres. Akhirnya, MK mengabulkan gugatan tersebut dan Gibran pun melenggang bebas.
Kemuraman kontestasi semakin menjadi-jadi ketika Presiden Jokowi dan sejumlah pembantunya diduga memolitisasi bantuan sosial untuk mendongkrak elektoral paslon 02 Prabowo-Gibran. Belum lagi sejumlah aparatur negara, penjabat kepala daerah hingga kepala desa, tanpa malu-malu lagi mengarahkan dukungan rakyat kepada paslon 02.
Bila melihat realitas politik yang membuat miris itu, puluhan sivitas akademika dan guru besar turun gunung. Mereka menyebut Indonesia darurat etika, hukum, dan demokrasi.
Namun, suara kampus dianggap angin lalu, bahkan pihak istana menuding para guru besar telah bermain politik. Terakhir, pascapencoblosan 14 Februari, dugaan penggelembungan suara terjadi pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU.
Kehadiran Komeng dalam jagat politik di Tanah Air bak oase dalam kegersangan politik yang menjauhi asas-asas kepantasan dan kepatutan. Sebagai calon senator Komeng memang belum menjelaskan visi dan misinya. Namun, sejauh ini Komeng berhasil menghibur publik, tanpa cela dan sensasi dalam kariernya. Pelawak yang kini bernama resmi Alfiansyah Bustami Komeng ini juga tak pernah melanggar etik.
Kemunculan komedian berusia 53 tahun ini membuat publik melirik kembali eksistensi DPD. Tengok saja jumlah anggota caleg DPD RI semakin menurun dari pemilu ke pemilu. Pada Pemilu 2024, hanya ada 668 caleg berebut 152 kursi DPD RI. Jumlah itu jauh lebih rendah jika dibandingkan Pemilu 2014 (945 caleg) dan 2019 (807 caleg).
Selama ini wadah para senator ini wujuduhu ka 'adamihi (keberadaannya sama dengan ketiadaannya). Pasalnya, berdasarkan pasal 248 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD perannya hanya memberikan saran kepada DPR, tetapi tidak bisa menentukan gol tidaknya pengajuan legislasi, pengawasan dan anggaran.
Anggota DPD Jimly Asshiddiqie pernah jengkel tentang peran lembaga perwakilan daerah. Pakar hukum tata negara ini mengusulkan agar DPD dibubarkan lewat amendemen UUD 1945 karena tidak ada gunanya. Dia berpendapat, fungsi DPD sebagai wakil daerah bisa digantikan dengan membentuk fraksi utusan daerah di DPR. "Ini (DPD) kayak LSM saja," kata Jimly di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Dalam negara demokrasi, siapa pun berhak dipilih dan memilih, apa pun latar belakangnya. Semoga naiknya Komeng ke panggung DPD bisa mengajak publik menertawakan ‘macan ompong’ lembaga yang sebelum 2004 disebut utusan daerah ini. Daerah ialah pilar Indonesia. DPD harus lebih berdaya. DPD bukan sekadar ornamen demokrasi yang hanya memboroskan anggaran negara.
Jika kamu bisa menertawakan diri sendiri, kata Martin Niemoller, kamu akan baik-baik saja. "Jika kamu membiarkan orang lain tertawa bersamamu, kamu akan menjadi hebat," ujarnya. Martin Niemoller ialah seorang pendeta Protestan di Jerman yang merupakan pendukung awal Nazi, tetapi kemudian muncul sebagai musuh Adolf Hitler. Senator Komeng, uhuy. Tabik!
PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.
Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.
PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam
SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved