Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Dusta Israel, Nestapa Palestina

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
14/10/2023 05:00
Dusta Israel, Nestapa Palestina
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

KISAH pendudukan Israel di Palestina ialah cerita berlumuran dusta dari negeri Zionis itu. Disokong oleh sikap standar ganda Amerika Serikat yang berdiri penuh di samping Israel, nestapa rakyat Palestina pun menjadi penderitaan tiada ujung.

Dengan alasan menumpas terorisme dan membalas serangan musuh, Israel dibantu AS membunuh bayi, anak-anak, perempuan, para renta, juga sebagian dari mereka yang mestinya dilindungi hukum internasional saat perang. Israel tidak pernah mau menarik akar persoalan sesungguhnya: penjajahan dan pengusiran rakyat Palestina dari tanah tumpah darah mereka.

Semua upaya perundingan damai dan diplomasi yang sudah puluhan tahun dilakukan, tanpa hasil. Malah, Israel secara terbuka terus merampas tanah rakyat Palestina dari waktu ke waktu, hingga tinggal menyisakan 5% di Gaza dan Tepi Barat.

Parade dusta Israel terjadi dari waktu ke waktu, tanpa ada yang bisa menghentikan, bahkan PBB sekalipun. Tahun lalu, misalnya, Israel mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan lima anak Palestina dalam serangan udara di permakaman Fallujah di Kota Jabalia, Jalur Gaza utara.

Awalnya, Israel menuding bahwa para korban tewas akibat rudal yang ditembakkan kelompok Jihad Islam. Namun, begitu fakta keras disorongkan, Israel tidak bisa lagi menampik. Toh, pengakuan terbuka Israel yang membunuh warga sipil Palestina tidak pernah berujung sanksi. Selalu ada permakluman. Tersedia banyak justifikasi.

Begitu juga soal janji memberikan kebebasan melaksanakan ibadah bagi semua pemeluk agama sebagaimana selama ini diklaim Israel apabila menguasai seluruh Tanah Suci Al-Quds, nyatanya isapan jempol belaka. Itu antara lain dapat dibuktikan dengan berbagai blokade dan larangan masuk yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap warga muslim Palestina untuk melaksanakan salat Jumat terakhir pada Bulan Suci Ramadan dalam beberapa tahun terakhir.

Janji pemerintah Zionis untuk memberikan kebebasan masuk ke Masjidil Aqsha bagi mereka yang telah berumur 45 tahun ke atas pun tinggal janji. Pemandangan di lapangan tersebut, bahkan hanya terlihat saat pendudukan Israel. Selama ratusan tahun, termasuk pada masa penjajahan Barat, hak untuk beribadah di Masjid Al-Aqsha benar-benar dibebaskan. Apa lagi namanya jika bukan dusta? Bahkan, mengutip beberapa syair lagu dangdut, sikap itu ialah 'dusta di atas dusta'.

Di forum-forum internasional, Israel sudah kerap berjanji melindungi warga Palestina. Namun, nyatanya, Jalur Gaza disulap menjadi sejenis penjara terbuka yang sudah diblokade militer Israel sejak 2008 silam. Pada 2021, Israel bahkan telah merampungkan proyek ambisius dengan teknologi terkini senilai semiliar dolar AS guna mengisolasi dengan lebih ketat wilayah tersebut.

Media-media Israel melaporkan, pagar-pagar pembatas setinggi enam meter lengkap dengan sensor canggih didirikan. Pun dilengkapi tembok bawah tanah guna mencegah penerobosan lewat terowongan bawah tanah. Di laut, pembatas juga dipasang guna mencegah warga Gaza keluar.

Sementara itu, di langit Gaza dan sekitarnya, Israel punya sistem pertahanan Iron Dome alias Kubah Besi yang disebut sebagai sistem roket pertahanan paling canggih di dunia saat ini. Kamera-kamera pengawas dengan pengenal wajah disebar di berbagai lokasi di perbatasan dengan Gaza. Sistem pengawasan canggih itu juga dilengkapi dengan jaringan drone, dan pengintaian siber.

Warga Gaza dan Tepi Barat dipindai riwayatnya. Mereka, siapa pun itu, yang berpotensi menjadi penyerang atau bergabung sebagai pejuang perlawanan terhadap Israel didata dan diawasi ketat. Sedikit saja tampak potensi bergabung dengan aksi perlawanan, penangkapan bahkan pembunuhan dilakukan. Intelijen Israel, yang dikenal paling hebat sedunia, juga terus bekerja saban waktu seperti tidak mengenal istirahat.

Maka, ketika pejuang Hamas yang jumlahnya kurang dari dua ribu orang, di saat fajar menyingsing, di Sabtu, 7 Oktober, berhasil membobol barikade ultracanggih itu, Israel pun merasa dipermalukan. Lagi-lagi, dengan dibantu AS, Israel membombardir Gaza hingga luluh lantak. Warga sipil, perumahan, masjid, rumah sakit juga dibom. Bahkan, ada yang menyebut Israel telah menggunakan bom fosfor yang dilarang digunakan di mana pun.

Parade dusta Israel mesti diakhiri. Dunia harus menyelamatkan manusia dan kemanusiaan. Apa iya, tidak ada satu pun mekanisme di dunia ini yang sanggup memaksa Israel tunduk pada parameter-parameter keadaban dunia?

Sangat aneh, di era seperti sekarang ini, masih ada negara yang tidak tahu kapan akan merdeka. Padahal, pada 1944, setahun sebelum Indonesia merdeka, Palestina sudah menyemai sokongan kemerdekaan kepada negara lain, yakni Indonesia. Pengakuan itu disebarluaskan ke seluruh dunia oleh seorang mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, dan saudagar Palestina Muhammad Ali Taher.

Seruan Palestina untuk kemerdekaan Indonesia itu akhirnya menjadi kenyataan 11 bulan kemudian. Sayangnya, seruan kemerdekaan untuk Palestina sendiri, tidak kunjung tiba hampir delapan dekade kemudian, akibat parade dusta dan sikap standar ganda.



Berita Lainnya
  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.