Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Insan Akademis

Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group
15/8/2023 05:00
Insan Akademis
Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

DUNIA kampus adalah dunia istimewa. Bangsa ini banyak menaruh harapan kepada komunitas akademik yang menduduki pendidikan tinggi ini. Mereka lepas dari masa pancaroba selama sekolah menengah atas, masa ketika pemikiran dan sikap bisa berubah-ubah, tidak stabil. Usia mereka ialah peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Masa peralihan itu menyebabkan perubahan biologis, psikologis, dan sosial. Ibarat musim, pancaroba ialah peralihan musim, dari musim penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya.

Masa mahasiswa ialah masa yang kritis dalam berpikir karena mereka menemukan hal-hal baru secara kognitif di bangku perkuliahan. Kritis bisa karena terbiasa setiap hari berdiskusi untuk mempertahankan tugas individu atau kelompok di kelas. Kritis bisa pula pengaruh dari dosen yang membongkar mindset mahasiswa tentang suatu hal. Dari berbagai teori tentang berpikir kritis dapat disimpulkan bahwa critical thinking ialah proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi. Dalam ranah media sosial, saring sebelum sharing ialah bagian dari cara berpikir kritis.

Pengalaman saya menghadapi dosen mata kuliah filsafat pendidikan terkaget-kaget karena beliau berhasil memorak-porandakan cara berpikir dan keyakinan saya tentang suatu hal. Namun, beliau mengajarkan saya memahami keyakinan tentang suatu hal secara hakikat sehingga saya mengetahui sesuatu secara mendasar. Berpikir filsafat ialah untuk memahami hakikat dari kenyataan dalam rangka menemukan kebenaran. Jalannya ialah dengan proses berpikir secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis.

Dunia kampus memiliki keistimewaan karena mahasiswa diberikan kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan. Semua itu diberikan agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk berpikir kritis (critical thinking), analitis, sistematis, mendasar, komprehensif, dan bertanggung jawab.

Karena itu, sungguh mengherankan apabila mahasiswa berpikir bodoh dan bertindak di luar nalar, seperti terjebak investasi ilegal dan pinjaman online (pinjol).

Sebanyak 121 mahasiswa terjebak pinjol karena mengikuti investasi ilegal. Mereka terjerat 197 pinjaman dengan total tagihan peminjaman mencapai Rp650,19 juta, dengan pinjaman tertinggi Rp16,09 juta. Selain itu, sebanyak 4.000 mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Surakarta mendaftarkan akun di aplikasi pinjol yang diduga dipaksa seniornya di Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Surakarta.

Ada pula kasus mahasiswa jurusan sastra Rusia UI membunuh adik tingkatnya di satu jurusan lantaran terjerat pinjol karena mengalami kerugian Rp80 juta dalam investasi kripto. Pelaku dan korban tak ada masalah, bahkan seperti kakak-adik. Kasus itu membuat miris terjadi di kampus perjuangan yang mentereng namanya.

Boleh jadi kasus-kasus pinjol di atas fenomena gunung es kasus pinjol menjerat mahasiswa. Pasalnya, perusahaan financial technology (fintech) lending alias pinjol sangat mudah diakses siapa pun. Banyak debitur karena kepepet atau gaya hidup konsumtif tak menyadari bunga yang mencekik dari pinjol. Bunga pinjaman harian pinjol dari 1%-4% per hari. Sementara itu, bunga yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hanya 0,4%/hari.

Namun demikian, urusan dengan pinjol bisa runyam dan memalukan jika debitur telat membayar pinjaman. Jika debitur telat membayar, perusahaan pinjol tidak segan-segan untuk menyebarkan data tunggakan ke seluruh nomor kontak yang dimiliki sang debitur. Jika penyebaran data tunggakan yang disebar tak digubris debitur, penagih utang (debt collector) akan menyatroni rumah, kantor, dan beberapa tempat lain yang biasa dikunjungi debitur. Sungguh menyeramkan.

Mahasiswa memang menjadi sasaran empuk pinjol. Celakanya, tingkat literasi keuangan di kalangan pelajar dan mahasiswa sebesar 47,56% persen atau di bawah rata-rata nasional yang sebesar 49,68%. Melihat kondisi itu seharusnya pihak kampus bekerja sama dengan OJK lebih intensif menyosialisasikan bahaya pinjol ke mahasiswa.

Yang terpenting kampus harus meningkatkan kecerdasan dan sense of crisis mahasiswa mereka. Selain itu, semangat kewirausahaan (entrepreneurship) mahasiswa harus dibangkitkan agar mereka memiliki kemandirian secara ekonomi. Hal itu sangat penting jika mereka lulus kelak bisa menciptakan lapangan kerja, bukan memburu lapangan kerja yang memang rasionya sudah tak seimbang. Terlebih korporasi saat ini lebih mengedepankan efisiensi dengan teknologi canggih (otomatisasi) ketimbang SDM yang gemuk.

Kampus seyogianya menciptakan mahasiswa sebagai insan akademis yang memiliki spirit sebagai agent of change (agen perubahan) dan guardian of value (penjaga nilai) di masyarakat. Namun demikian, sikap akademis mahasiswa tergantung pada iklim akademis yang dibangun pihak kampus dan Kemendikbud-Ristek. Jika fenomena pemberian gelar doktor/profesor kehormatan dibiarkan merajalela demi kepentingan politik jangka pendek di negeri ini, hal itu sama dengan melumpuhkan dan melemahkan budaya akademik yang menghargai akal sehat, ilmu pengetahuan, dan budi pekerti yang luhur. Tabik!



Berita Lainnya
  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.