Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Derby bukan untuk Pilpres

Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group
16/6/2023 05:00
Derby bukan  untuk Pilpres
Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

DALAM sebuah acara gelar wicara di salah satu stasiun televisi nasional pekan lalu, budayawan Sujiwo Tejo melontarkan pertanyaan yang menggelitik. Pertanyaan itu terkait Anies Baswedan jelang kompetisi Pilpres 2024.

''Mana yang hoaks, penjegalan Anies atau Anies selalu di urutan nomor tiga di survei? Karena kalau Anies betul-betul memang nomor tiga, kan enggak perlu dijegal?'' begitu Mbah Tejo mengungkapkan keingintahuannya.

''Nah, makanya yang hoaks ini berita penjegalan atau sebetulnya yang hoaks itu adalah survei sehingga Anies di atas. Sebenarnya Anies itu di mana posisinya?'' lanjut sastrawan, dalang, dan juga wartawan itu.

Mbah Tejo rupanya sedang bingung atau pura-pura bingung. Kebingungan yang sejatinya sudah cukup lama juga ada pada diri sebagian masyarakat terkait posisi Anies sebagai bakal capres. Hasil sigi semua lembaga survei belakangan ini, Anies memang selalu di posisi buncit.

Elektabilitas Anies timpang betul ketimbang dua kandidat lainnya, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Bahkan ada yang meliris tingkat keterpilihannya di bawah 20%. Bandingkan dengan Prabowo dan Ganjar yang melejit di atas 30%.

Pertanyaannya, benarkah hasil survei tersebut? Pendukung Anies tentu meragukan. Sebaliknya, pendukung Prabowo dan terutama suporter Ganjar cenderung mengamini, bahkan mensyukurinya. Yang jelas, tidak semua lembaga survei profesional, kredibel, meski tidak semua pula brengsek.

Pertanyaan berikutnya, kalau elektabilitas Anies begitu rendah, kenapa dia mesti diganggu, dihalang-halangi, dijegal? Benarkah memang ada penjegalan? Atau jangan-jangan ia sekadar siasat untuk menumbuhkan simpati kepada Anies? Jangan-jangan kubu Anies sedang playing victim?

Dirasakan, nyata, tapi sulit dibuktikan. Penjegalan bukanlah hoaks, tapi benar adanya. Begitulah pengakuan kubu Anies. Juru bicara Anies, Sudirman Said, dengan fasih membeberkan model-model penjegalan dari atas, dari bawah, dari samping.

Anies, misalnya, disebutkan terus diganggu kasus Formula E melalui tangan KPK. Koalisi pengusung Anies tiada henti direcoki. Dengan beragam cara, lewat berbagai kiat, Koalisi Persatuan untuk Perubahan coba dipecah. Terakhir, godaan datang pada Partai Demokrat.

Dulu, PDIP menegaskan tak mungkin bekerja sama dengan Demokrat dan PKS. Tapi kini mereka malah menginisiasi pertemuan antara Puan Maharani dan AHY. Untuk apa? Rasanya kok terlalu naif kalau memotret rencana pertemuan di tahun politik itu hanya bicara soal bangsa.

Rival Anies paham benar, satu partai saja yang tergoda dan keluar dari KPP, karamlah perahu bagi Anies untuk berlayar menuju pilpres. Dan, jika itu terjadi, sangat mungkin pilpres hanya diikuti dua pasangan.

Dalam sepak bola, pertandingan derby dua tim satu atap selalu ditunggu karena digaransi seru. Di Italia ada Derby Della Capitale yang mempertemukan dua klub ibu kota, SS Lazio dan AS Roma. Ada pula Derby Della Madonnina, Inter Milan kontra AC Milan.

Di Inggris, Derby Manchester tak mungkin dilewatkan penggemar si kulit bundar. Duel Manchester City versus Manchester United selalu menyajikan rivalitas sengit. Atau Derby North London di saat Arsenal bertemu Tottenham Hotspur.

Di Spanyol ada El Derbi Madrileno, Real Madrid lawan Atletico Madrid. Pertandingan selalu memikat karena kedua tim pasti tanding habis-habisan demi unjuk bukti sebagai raja Madrid sejati. Derby Catalan antara Barca kontra Espanyol pun tak kalah menegangkan.

Derby memang seru, tapi tidak untuk pilpres. Prabowo dan Ganjar sama-sama president man. Keduanya sudah lama berusaha mendapatkan restu Jokowi, bersemangat memperoleh dukungan Jokowi, gigih agar di-endorse Jokowi. Kalau nanti cuma diikuti oleh keduanya karena Anies tumbang duluan, berarti pilpres akan menjadi derby orangnya Jokowi. Apa serunya kalau begitu?

Kembali ke pertanyaan Mbah Tejo, juga pertanyaan banyak orang, benarkah elektabilitas Anies remuk, benarkah ada upaya penjegalan terhadap dirinya? Anggaplah hasil survei Anies memang buruk, tapi bukan berarti dia tak lagi punya peluang. Angka swing voters masih cukup besar dan itu bisa menjadi ancaman bagi mereka yang tak menyukainya.

Filsuf dan ahli strategi perang Tiongkok Sun Tzu bilang, ''Jika Anda mengenal musuh dan mengenal diri Anda sendiri, Anda tidak perlu takut akan hasil dari ratusan pertempuran.'' Jika benar elektabilitasnya seuprit seperti dalam hasil survei, Anies tak perlu ditakuti.

Biarkan dia ikut bertarung agar pilpres tak cuma derby orangnya Jokowi, agar demokrasi lebih berarti. Bukankah demokrasi mensyaratkan adanya kontestasi yang genuine, yang apa adanya, bukan yang direkayasa dengan melibatkan tangan-tangan penguasa?



Berita Lainnya
  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik