Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Caleg Bingung

Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group
02/6/2023 05:00
Caleg Bingung
Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

PARA pembaca yang baik, sudahkah Anda menyaksikan wawancara salah satu stasiun televisi nasional dengan Aldi Taher? Jika belum, ada baiknya Anda meluangkan waktu untuk menonton rekamannya di Youtube atau di beberapa platform lainnya. Saya jamin akan terhibur, tapi mesti siap-siap mental pula karena Anda juga bisa kesal, geregetan.

Aldi adalah seorang artis yang populer karena kerap menebar kontroversi dan menguar sensasi. Soal itu, biarlah menjadi urusan pribadi. Namun, sepak terjang Aldi kali ini lain, punya nuansa kepublikan, lantaran dia adalah salah satu bakal calon anggota legislatif alias bacaleg.

Aldi menjadi sorotan karena dia menjadi bacaleg dari dua partai politik. Dia didaftarkan Partai Bulan Bintang (PBB) untuk DPRD DKI Jakarta dan Partai Perindo untuk DPR RI.

UU Pemilu jelas dan tegas menggariskan bacaleg dilarang mencalonkan diri dari dua partai sekaligus. Logika awam pun paham, tak mungkin satu orang boleh maju sebagai kontestan pileg lewat lebih dari satu partai. Pertanyaannya, kenapa Aldi melakukan itu. Yang pasti, sejumlah pihak sudah dibikin repot.

Komisi Pemilihan Umum (KPU), misalnya, mesti melakukan klarifikasi kepada PBB dan Perindo. ''Sesungguhnya yang bersangkutan ini anggota partai apa?'' cetus Ketua KPU Hasyim Asyari, Rabu (24/5).

PBB lebih sebel lagi. "Aldi Taher itu kan sebenarnya pengurus partai, ada SK-nya itu, itu satu. Kalau nyaleg itu kan duluan PBB, ya. Pertama di DPR RI, terus ke provinsi. Eh detik-detik terakhir pindah ke Perindo, kan enggak jelas itu," ketus Wasekjen PBB Solihin Pure.

Begitulah, orang-orang dibuat bingung. Lalu, bagaimana dengan Aldi menjawab kebingungan publik. Itulah yang layak ditonton dalam wawancara dia. Ketik saja 'caleg bingung' di pencarian Youtube, maka Anda akan mendapat jawabannya, atau mungkin juga ikut bingung.

Bolehlah saya kasih kisi-kisi hasil wawancara Aldi pekan silam. Ketika pembawa acara menanyakan alasannya maju sebagai bacaleg dari dua partai sekaligus, dia menjawab, “Kalau ditanya kenapa, saya juga bingung, Mbak. Jujur, Mbak.”

Host melanjutkan pertanyaan, “Kalau Bang Aldi bingung, bagaimana nih Bang, kalau jadi wakil rakyat nanti bingung juga?” Lalu, sang artis spontan mengatakan, “Emang Mbak enggak bingung? Semua manusia bingung. Di surga, baru nanti enggak bingung.”

Itu belum cukup. Ketika ditanya apa yang akan dilakukan jika menjadi anggota DPR, Aldi alih-alih membeberkan programnya. Dia malah ingin membaca Al-Qur’an agar Mbak Puan (Ketua DPR RI Puan Maharani) dan Pak Bamsoet (Ketua MPR Bambang Soesatyo) melihat, semua melihat, bahwa membaca Al-Qur’an adalah solusi.

Nah, bingung enggak kita kalau mendengar jawaban yang membingungkan itu. Harus diakui, di satu sisi Aldi mampu mengundang tawa dengan jawaban-jawabannya yang kocak, nyeleneh, konyol. Jawaban yang ‘membagongkan’. Tapi, di lain sisi, ia mencuatkan tanda tanya, seperti itukah kualitas bacaleg dari kalangan artis?

Saya tidak hendak merendahkan Aldi, tak ingin pula menghakimi bahwa caleg dari komunitas pesohor tak bermutu, tak bisa diharapkan sebagai wakil rakyat yang wajib mampu memperjuangkan aspirasi rakyat. Namun, tak bisa dimungkiri bahwa banyak pengamat, juga ada survei, yang menyebutkan bahwa artis menjadi caleg lebih banyak dilandasi popularitas.

Bahwa popularitas penting untuk mendulang suara, itu benar adanya. Dengan popularitas, seseorang punya modal besar untuk meningkatkan elektabilitas. Itulah kenapa, partai-partai politik masih saja memberikan tempat cukup lapang bagi para artis.

Data menyebutkan, pada Pemilu 2019 ada 100 lebih artis yang menjadi bacaleg. Jumlah itu menurun menjadi sekitar 80 orang di Pemilu 2024. Bagaimana tanggapan publik? Ternyata sangat sedikit artis yang memenangi kompetisi. Hanya 12% yang terpilih pada 2019, sisanya cuma sampai di panggung-panggung kampanye.

Kinerja artis yang akhirnya duduk di gedung dewan juga tak cemerlang. Hanya sedikit yang kerap bersuara. Sebagian besar dari mereka tergolong kelompok yang sekadar lalu lalang tubuh ketimbang adu pikiran.

Artis juga manusia, warga negara Indonesia pula. Mereka, termasuk Aldi Taher tentu saja, berhak menjajal peruntungan untuk menjadi anggota legislatif. Soal laku tidaknya mereka, terserah rakyat. Yang perlu diingat, kiranya rakyat mendengar bisikan hati nurani, bukan ‘bisikan jenazah’ seperti film yang dibintangi Aldi, agar tak bingung menentukan pilihan.



Berita Lainnya
  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.