Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Pengubur Mimpi Besar

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
01/4/2023 05:00
Pengubur Mimpi Besar
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

GANTUNGKAN cita-citamu setinggi langit. Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.

Bung Karno pasti amat serius mengkreasikan narasi penyuntik semangat buat pemudi dan pemuda Indonesia itu. Proklamator bangsa itu pasti bangga jika melihat banyak anak muda mengikuti kata-katanya yang bak mantra itu.

Namun, saya hakul yakin Bung Karno akan meratapi saat mendapati kenyataan mimpi-mimpi anak muda bangsa ini dikubur dalam-dalam bahkan saat belum terbang setinggi langit. Mimpi-mimpi itu kandas. Mimpi-mimpi itu pun jatuh, tapi tidak di antara bintang-bintang karena dipatahkan sebelum menyentuh ketinggian.

Itulah gambaran yang saya tangkap dari kesedihan, kegetiran, kekecewaan, bahkan kemarahan anak-anak muda punggawa Timnas Sepak Bola U-20 Indonesia. Hokky Caraka, Arkhan Fikri, Rabbani Tasnim Siddiq, Marselino Ferdinan, dan kawan-kawan harus mengubur mimpi bermain di perhelatan akbar Piala Dunia U-20 karena mandat tuan rumah Indonesia dicabut FIFA.

Sebagian mereka menumpahkan kekesalan dan kekecewaan mereka di media sosial Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Mereka merasa Ganjar, bersama Gubernur Bali I Wayan Koster, menjadi bagian pengubur mimpi-mimpi besar yang siap mereka pertaruhkan itu.

Ganjar dan Koster menolak kehadiran Timnas U-20 Israel hanya satu setengah bulan menjelang perhelatan Piala Dunia U-20 dimulai (kendati keduanya sebelumnya sudah menanda tangani host city agreement sebagai tempat perhelatan Piala Dunia U-20). Keduanya dinilai berkontribusi besar atas kegagalan anak-anak muda itu merealisasikan mimpi-mimpi setinggi langit seperti amanat Bung Karno itu.

Kini keduanya menyatakan ikut sedih dan kecewa karena pencoretan Indonesia dari ajang sepak bola kelompok umur paling bergengsi di kolong langit itu (Maradona, Lionel Messi, Paul Pogba, Sergio Aguero, Dani Alves, Erling Haaland, dan Andres Iniesta ialah deretan bintang-bintang yang lahir dari event ini). Namun, kekecewaan keduanya tidak mengobati apa-apa. Justru, kata ratusan ribu netizen, pernyataan mereka disebut kian menggarami luka yang teramat menganga. Sangat pedih.

Apalagi saat keduanya mengatakan, 'Ayo segera move on, terus semangat karena masa depan masih panjang'. Kalimat itu dianggap basa-basi. Kalimat penghiburan yang sama sekali tidak menghibur. Kalimat penyemangat yang malah membikin penat. Orang-orang pun menagih tanggung jawab mereka atas lontaran penolakan terhadap timnas Israel yang berujung pembatalan tuan rumah Piala Dunia U-20 itu.

Saya berkali-kali jadi teringat kalimat noblesse oblige, dalam jabatan melekat tanggung jawab. Frasa berbahasa Prancis itu mengafirmasi bahwa tugas para pemimpin ialah sebuah keluhuran, sebuah tanggung jawab, baik dalam tindakan maupun ucapan. Semakin puncak posisi seseorang, kian tinggi pula tanggung jawab dan kehormatannya. Tingginya posisi itu baru berarti jika tanggung jawabnya yang besar sangat nyata dan terasa.

Para pemimpin Republik ini, baik di pusat maupun daerah, mestinya paham betul bahwa Indonesia ialah negara kesatuan. Dalam bingkai negara kesatuan, urusan strategi dan politik luar negeri ada di tangan pemerintah pusat. Lain halnya jika kita menganut sistem federasi, tiap-tiap kepala daerah federal boleh punya kebijakan berbeda dalam sejumlah hal yang diatur dalam undang-undang.

Apa yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur Bali kiranya bisa dilihat sebagai langkah yang tidak tegak lurus dengan kebijakan nasional terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Bahasa lugasnya, mereka bisa disebut mbalelo alias membangkang.

Kalau sikap mbalelo itu merupakan perwujudan pembelaan terhadap kepentingan besar rakyat, mungkin masih bisa dimaklumi. Namun, bila sikap berbeda itu berakibat pada kandasnya mimpi-mimpi anak bangsa, hilangnya kepercayaan terhadap bangsa, atau mempermalukan bangsa, tidakkah itu sebuah kesalahan besar?

Para pemimpin itu mestinya kembali merenungkan kata-kata Bung Karno: 'Jikalau aku misalnya diberikan dua hidup oleh Tuhan, dua hidup ini pun akan aku persembahkan kepada Tanah Air dan bangsa'.



Berita Lainnya
  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka? 

  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.