Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Mobil Mewah Penerima Bansos

Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group
06/3/2023 05:00
Mobil Mewah Penerima Bansos
Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

ADA persamaan antara Ahmad Saefudin dan Zulkifli. Keduanya sama-sama tercatat sebagai penerima bantuan sosial (bansos), tapi nama mereka disebut-sebut sebagai pemilik mobil mewah.

Bansos didefinisikan sebagai bantuan berupa uang, barang, atau jasa kepada seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat miskin, tidak mampu, dan/atau rentan terhadap risiko sosial.

Penerima bansos ialah orang miskin. Adapun kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Pemerintah mengalokasikan anggaran perlindungan sosial di APBN 2023 sebesar Rp476 triliun.

Sungguh ironi bahwa nama-nama penerima bansos sering dipakai atau dicatut sebagai pemilik mobil mewah. Ahmad Saefudin, misalnya, seorang penerima bantuan sosial pada saat covid-19. Ia disebut-sebut sebagai pemilik awal Jeep Rubicon milik eks pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu, Rafael Alun Trisambodo. Harga mobil baru jenis itu mulai dari Rp1,5 miliar. Orang yang disebut sebagai pemilik mobil mewah itu tinggal di sebuah gang daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Begitu juga dengan Zulkifli yang tinggal di sebuah gang sempit daerah Tamansari, Jakarta Barat. Meski Zulkifli masuk kategori penerima bansos, namanya justru tercatat sebagai pemilik mobil merek Bentley Continental.

Nama Zulkifli diketahui sebagai pemilik mobil mewah setelah Badan Pajak dan Retribusi Daerah Jakarta bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap melakukan operasi pajak kendaraan mobil mewah pada 28 Januari 2019.

Masih banyak nama penerima bansos yang dicatut orang kaya hanya demi menghindari pajak progresif atau pajak yang dikenakan untuk kepemilikan kendaraan kedua dan seterusnya. Belum lama ini ditemukan 336 mobil mewah di DKI Jakarta yang menggunakan identitas palsu. Penemuan tersebut berawal dari pencocokan data dengan program bansos.

Pembelian aset dan barang-barang mewah berupa mobil, tanah, bangunan, dan properti dengan menggunakan nama kepemilikan orang lain sering dipakai dalam kasus pencucian uang. Pengertian pencucian uang ialah suatu upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan uang dari aksi kejahatan sehingga seolah-olah tampak menjadi harta kekayaan yang sah.

Tipologi lain pencucian uang yang sering terungkap di pengadilan ialah penggunaan rekening atas nama orang lain untuk menampung dan mentransfer. Modusnya ialah meminjamkan KTP dengan alasan pembagian sembako.

Modus peminjaman KTP itu dialami satu keluarga yang tinggal di gang sempit di Jakarta Barat. Sang bapak memiliki Mercedes-Benz dan istrinya tercatat memiliki Toyota Harrier, serta putra mereka tercatat memiliki Bentley tipe Continental GT. Fakta mereka memiliki mobil mewah terkuak pada saat petugas menagih tunggakan pajak pada 2019.

Para penyelenggara negara juga menggunakan modus pemakaian nama orang lain. Tujuannya ialah menghindari harta mereka tercatat dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara.

LHKPN adalah laporan dalam bentuk dokumen, tetapi tidak terbatas pada dokumen elektronik tentang uraian dan perincian informasi mengenai harta kekayaan, data pribadi, penerimaan, pengeluaran, dan data lainnya atas harta kekayaan penyelenggara negara. Tujuan pelaporan itu untuk mencegah korupsi.

Tingkat kepatuhan penyelenggara negara untuk melaporkan harta kekayaan patut diacungi dua jempol, hampir 100%. Akan tetapi, tingkat akurasi LHKPN sangat rendah. Data KPK menunjukkan, dari hasil pemeriksaan 1.665 penyelenggara negara pada periode 2018-2020 diperoleh fakta bahwa 95% LHKPN yang disampaikan tidak akurat.

Akurasi 5% itu yang menyebabkan LHKPN belum mampu mencapai tujuan awal dalam mencegah penyelenggara publik melakukan korupsi dan belum mampu mendeteksi praktik illicit enrichment (peningkatan kekayaan secara tidak sah).

Kiranya kasus kepemilikan Jeep Rubicon atas nama penerima bansos menjadi pintu masuk untuk mengusut niat jahat pemilik mobil mewah di negeri ini. Diusut setuntas-tuntasnya dan patut dijatuhi sanksi seberat-beratnya agar menimbulkan efek jera.

Efek jera yang diharapkan, salah satunya ialah menghentikan arogansi di jalan raya. Sebuah penelitian dari University of Nevada, Las Vegas, Amerika Serikat, menemukan korelasi antara arogansi dan kepemilikan mobil mewah.

Disebutkan bahwa pemilik mobil mewah merasa superior ketimbang pengguna jalan lain yang lebih murah kendaraannya atau para pejalan kaki. Tingkat arogansinya meningkat 3% untuk setiap US$1.000 harga kendaraannya. Meski demikian, tentu saja masih banyak pemilik mobil mewah yang mampu merawat kewarasan adab.



Berita Lainnya
  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.