Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Harga Kejujuran

Ahmad Punto Dewan Redaksi Media Group
16/2/2023 05:00
Harga Kejujuran
Ahmad Punto Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

BANYAK cerita dan kisah tentang kejujuran. Semua bermuara pada satu kesimpulan, kejujuran yang hakiki ialah sumber kebaikan. Namun, belakangan sifat dan perilaku jujur konon mulai langka. Makin susah dicari. Kalaupun ada, yang banyak muncul ialah kejujuran palsu atau kejujuran sebatas slogan.

‘Berani Jujur Hebat’. Kita ingat itu pernah menjadi slogan KPK yang intinya ingin mengajak masyarakat berperilaku jujur, tidak korupsi, tidak makan suap, dan sebagainya. Namun, namanya juga cuma slogan, pada akhirnya ia cukup dibaca atau diteriakkan saja, tak perlu repot meresapi makna dan pesannya. Terbukti, perlahan gaung slogan itu pun kini tak sering terdengar lagi.

Akan tetapi, saya tidak akan membahas KPK. Itu hanyalah contoh betapa membangun kejujuran itu tak mudah. Membangun kejujuran semestinya tak cuma berhenti di narasi, slogan, kata mutiara, dan lain-lain. Jujur artinya antara pikiran, ucapan, perbuatan, dan kenyataan sejalan. Karena itu, kejujuran akan terbangun sepanjang ia dipraktikkan dalam kehidupan.

Kendati semakin susah menemukan kejujuran di zaman penuh kebohongan sekarang ini, oase akan selalu ada. Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E ialah salah satunya. Ia ibarat setitik terang yang menyeruak di antara kegelapan nan jahat dalam gurita kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang selama beberapa bulan terakhir menghebohkan seantero negeri.

Kejujuran Eliezer lah yang menjadi awal terkuaknya seluruh rencana, skenario, sekaligus sandiwara yang direncanakan atasannya, Ferdy Sambo beserta komplotannya. Dialah yang menjadikan kasus ini terang-benderang. Lewat kesaksiannya di persidangan, satu per satu misteri yang menyelimuti kasus tersebut mulai terungkap.

Tidak cuma jujur, Eliezer juga berani. Dengan membawa segudang konsekuensi, ia berani mengajukan diri sebagai saksi pelaku alias justice collaborator dan meminta perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Sebetulnya mungkin ada sedikit kenekatan juga karena yang bakal ia lawan di persidangan ialah mantan atasannya yang dulu merupakan jenderal polisi bintang dua.

Cibiran yang sempat ia terima di awal-awal pengungkapan kasus pun lama-lama berubah menjadi simpati dan dukungan publik. Sepertinya jarang terjadi, seorang terdakwa yang dalam dakwaaannya diduga menembak rekannya sendiri hingga tewas, tapi terus mendapat dukungan dari masyarakat selama proses persidangan.

Tidak sedikit pula kaum emak-emak yang sampai menangis sesunggukan saat jaksa penuntut umum membacakan tuntutan terhadap Eliezer hukuman 12 tahun penjara. Bahkan Aliansi Akademisi Indonesia yang terdiri atas 122 akademisi dari berbagai universitas di Indonesia tak ragu menyatakan sebagai sahabat pengadilan (amicus curiae) hanya untuk membela Eliezer.

Siapa sih sebenarnya Eilezer? Ya, tentu bukan siapa-siapa. Pangkat yang ia sandang pun merupakan pangkat terendah di kepolisian. Jika dibandingkan dengan Ferdy Sambo, bagaikan bumi dan langit. Karena itu pula, ia tak punya daya untuk menolak perintah atasannya meski untuk melakukan hal yang keji.

Namun, mestakung, semesta mendukung dia karena kejujurannya. Pada akhirnya harga kejujuran yang secara konsisten ia tunjukkan selama persidangan telah membawa Eliezer mampu menangguk 'profit' yang besarnya alang-kepalang. Pada persidangan vonis kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, Rabu (15/2), majelis hakim PN Jakarta Selatan menjatuhinya dengan hukuman ringan, 1 tahun 6 bulan.

"Dengan keterangan yang jujur, konsisten, logis, serta berkesesuaian dengan alat bukti tersisa lain yang ada sehingga sangat membantu perkara a quo terungkap meskipun itu menempatkan terdakwa dalam posisi dan situasi yang sangat membahayakan jiwanya, mengingat terdakwa praktis berjalan sendirian," kata hakim dalam salah satu pertimbangannya.

Di saat empat terdakwa lain dalam kasus yang sama divonis ultra petita atau penjatuhan hukuman lebih berat daripada tuntutan jaksa, vonis buat Eliezer justru jauh lebih rendah dari tuntutan. Tangan Tuhankah yang bekerja? Mungkin saja. Paling tidak tangan wakil Tuhan alias hakim yang sudah pasti berperan.

Yang pasti Eliezer ialah contoh nyata dari 'berani jujur hebat' yang sebenar-benarnya. Bukan yang cuma slogan. Ia beneran jujur, karena itu ia layak disebut hebat.



Berita Lainnya
  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka? 

  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).