Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Suka Menyiksa Hewan Gejala Awal Psikopat

Gaudensius Suhardi, Dewan Redaksi Media Group
22/8/2022 05:00
Suka Menyiksa Hewan Gejala Awal Psikopat
Gaudensius Suhardi, Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

BANGSA yang besar ada kriterianya. Kata Bung Karno, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. Lain lagi kata Mahatma Gandhi. Kata pemimpin spiritual asal India ini, kebesaran suatu bangsa dan kemajuan moralnya dapat dinilai dari cara hewan diperlakukan.

Dinilai dari cara memperlakukan hewan, harus jujur diakui, bangsa ini belum masuk kategori bangsa yang besar. Masih banyak warga yang memperlakukan hewan sekehendak hati.

Berdasarkan riset Asia for Animal Coalition sejak Juli 2020 sampai Agustus 2021, Indonesia menempati peringkat pertama di dunia tentang unggahan konten penyiksaan hewan di media sosial, diikuti oleh Amerika Serikat dan Australia pada peringkat kedua dan ketiga. Aplikasi yang banyak digunakan untuk mengunggah konten penyiksaan ialah Youtube, Facebook, dan Tiktok.

Kasus terbaru ialah seorang jenderal bintang satu diduga menembak kucing di lingkungan Sesko TNI Bandung pada 16 Agustus 2022. ‘Bantu share atau mention pihak terkait. Kucing-kucing ditemukan mati ditembak. Lokasi di Sesko TNI Martanegara, Bandung. Ada yang tau? Siapa pelakunya ini, kok tega banget kucing ditembak-tembak seperti ini. Kejadian sore ini tanggal 16 Agustus 2022’, tulis akun Instagram @rumahsinggahclow.

Menghormati hak asasi hewan salah satu jalan menuju kehidupan yang benar. Benarlah kata ilmuwan Albert Einstein, jika seseorang menginginkan kehidupan yang benar, tindakan pantang pertamanya ialah melukai hewan.

Indonesia sesungguhnya sudah mempunyai regulasi yang melarang setiap orang untuk menyiksa hewan. Regulasi itu ialah Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Pasal 66A ayat (1) undang-undang itu menyebutkan setiap orang dilarang menganiaya dan/atau menyalahgunakan hewan yang mengakibatkan cacat dan/atau tidak produktif. Ayat (2) menyebutkan setiap orang yang mengetahui adanya perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melaporkan kepada pihak yang berwenang.

Aturan lebih rinci terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan. Pasal 83 ayat (2) menyebutkan bahwa kesejahteraan hewan dilakukan dengan cara menerapkan prinsip kebebasan hewan yang meliputi bebas dari rasa lapar dan haus, dari rasa sakit, cedera, dan penyakit, dari ketidaknyamanan, penganiayaan, dan penyalahgunaan, dari rasa takut dan tertekan, dan bebas untuk mengekspresikan perilaku alaminya.

Mengapa setiap orang dilarang menganiaya hewan? CO-Founder dan CEO Natha Satwa Nusantara Davina Veronica mengingatkat bahwa penyiksaan terhadap hewan tidak semata-mata menunjukkan kepribadian yang rusak, tetapi ada hal yang lebih laten dari itu. Tindakan penyiksaan itu juga dapat mengindikasikan seseorang memiliki kesehatan mental yang terganggu.

“Riset dalam bidang psikologi dan kriminologi, bahwa seseorang yang melakukan penyiksaan atau kekerasan terhadap hewan tidak akan berhenti sampai di situ saja. Mereka juga akan sanggup menyiksa sesama manusia,” kata Davina kepada harian ini.

 

Sejumlah penelitian menyimpulkan ada hubungan kebiasaan menganiaya hewan dengan kecenderungan psikopat seseorang. Kajian Phillip Kavanagh menyebutkan penyiksaan terhadap hewan juga dapat mengindikasikan seseorang memiliki sifat dark triad (machiavellianism, narcissism, dan psychopathy). Phillp Kavanagh dalam studinya menyatakan bahwa sifat psikopat berhubungan dengan intensi seseorang menyakiti hewan dengan sengaja.

Jeffrey Lionel Dahmer adalah seorang pembunuh berantai dan peleceh seks asal Amerika Serikat. Dahmer membunuh 17 pria dan anak-anak antara 1978 dan 1991. Faktanya, Jeffrey Dahmer pada masa kecilnya suka membunuh hewan.

Kesimpulan yang ditulis hellosehat.com patut direnungkan bahwa penyiksaan hewan pada masa kecil cenderung menghasilkan orang dewasa dengan dark triad tipe psychopathy. Selain itu, penyiksaan pada hewan merupakan indikasi seseorang terkena antisocial personality disorder, yakni suatu gangguan kepribadian yang membuat penderitanya cenderung apatis terhadap norma yang berlaku.

Dark triad tipe psychopathy dan antisocial personality disorder disebutkan dapat menghasilkan satu tendensi untuk tidak hanya menyakiti hewan, tapi juga mampu menyakiti manusia tanpa rasa simpati dan empati yang muncul setelahnya.

Atas dasar itulah, siapa pun yang menyiksa hewan harus dibawa ke pengadilan. Masih ingat kasus Aris Tangkelabi yang melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap hewan yang menyebabkan kematian? Ia melakukan tindak pidana penganiayaan dengan penyiraman soda api terhadap 6 anjing.

PN Jakarta Pusat menjatuhkan hukuman percobaan 3 bulan penjara pada 23 Juni 2020. Jaksa mengajukan banding. Pengadilan Tinggi Jakarta mengubah hukuman percobaan menjadi hukuman pidana penjara, yakni selama 3 bulan. Aris mengajukan kasasi. Putusan kasasi pada 24 Juni 2021 menolak permohonan Aris.

Robert Hare, psikolog forensik Kanada, mengingatkan bahwa kejahatan pengidap psikopat biasanya di awal ditunjukkan pada kekejaman terhadap hewan hingga pembiaran dan tindakan melukai orang-orang di sekelilingnya.



Berita Lainnya
  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik