Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Timbunan Rindu Mudik

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
20/4/2022 05:00
Timbunan Rindu Mudik
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

BERAPA persisnya dampak ekonomi dari mudik Lebaran memang belum bisa diukur secara pasti. Namun, sejumlah analis memperkirakan bakal ada kenaikan geliat ekonomi paling sedikit 25% dari kegiatan pulang kampung akbar tahunan tersebut.

Apalagi, mudik tahun ini berbeda. Sudah dua kali Idul Fitri masyarakat tidak lagi merasakan nikmatnya pulang kampung. Dua tahun teramat panjang untuk menyimpan rindu. Maka, mereka yang awalnya tidak mudik, boleh jadi berubah pikiran untuk ikut mudik.

Maka, diprediksi akan ada sekitar 84 juta orang memutuskan untuk merayakan silaturahim akbar di kampung halaman. Angka itu lebih tinggi daripada jumlah pemudik sebelum pandemi terjadi, yang sekitar 60 juta orang. Alhasil, skala kenaikan geliat ekonomi pun jelas bakal bertambah.

Mengapa bisa begitu? Karena mudik meningkatkan konsumsi, sedangkan pertumbuhan ekonomi kita ditopang oleh konsumsi, lebih-lebih konsumsi rumah tangga. Lebih dari 50% pertumbuhan ekonomi kita yang 5% itu disokong konsumsi. Dengan ledakan konsumsi akibat mudik, jelas gerak ekonomi kian terpacu.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) pernah mengkaji rata-rata pemudik bisa menghabiskan Rp5 juta hingga Rp10 juta di kampung halaman. Dengan asumsi 20 juta orang melakukan mudik tiap tahun, potensi aliran uang ke daerah yang hilang akibat larangan mudik dua tahun lalu bisa mencapai Rp400 triliun. Dengan asumsi tahun ini mereka yang mudik 80 juta orang dan dengan asumsi tiap orang membelanjakan Rp5 juta, bakal ada Rp400 triliun uang beredar seketika.

Di sisi lain, arus migrasi uang ke daerah bisa bertambah lebih deras karena adanya 'THR' yang mengikuti. Uang yang beredar di kala mudik diprediksi tumbuh lebih dari 10%. Sebagian besar masuk ke daerah. Itulah mengapa banyak yang merindukan mudik. Ia bukan sekadar menjadi ritus sosial, tapi juga telah menjelma gerakan ekonomi.

Itu pula yang dirasakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Ia memprediksi usaha penyediaan akomodasi, penyediaan makanan dan minuman, serta jasa transportasi bakal ketiban untung besar berkat dibukanya keran mudik Lebaran tahun ini. Dari 80 juta pemudik yang diperkirakan hendak pulang kampung, 40%-60% di antaranya bakal melakukan kegiatan pariwisata.

Para pemudik pun bakal membelanjakan uang mereka membeli produk-produk ekonomi kreatif lokal. Kemenparekraf memprediksi aksi mudik bakal berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang menjadi tempat tujuan perjalanan sebesar 25%.

Di sektor pariwisata, dalam hitungan Kemenparekraf, ada sedikitnya potensi ekonomi dengan nilai lebih dari Rp72 triliun bisa didapat akibat mudik ini. Asumsinya, rata-rata pengeluaran para pemudik untuk berwisata sekitar Rp1,5 juta. Kalau ada 48 juta pemudik (dari total 84 juta pemudik) melakukan kegiatan pariwisata, ketemulah angka Rp72 triliun tadi.

Potensi ekonomi sektor pariwisata selama masa mudik bisa lebih tinggi mengingat durasi liburan hari Lebaran tahun ini juga lebih panjang jika dibandingkan dengan tahun-tahun mudik sebelum pandemi covid-19. Itu karena pemerintah telah menetapkan masa cuti Lebaran bagi ASN selama dua pekan.

Kiranya timbunan rindu itu bisa berujung ledakan. Bukan dalam pengertian negatif tentunya. Tapi pembolehan mudik menjadi semacam sumbu strategis untuk memantik ledakan ekonomi. Syaratnya, jangan remehkan korona. Karena korona masih ada, maka kewaspadaan terhadap pandemi itu tetap jadi syarat dan ketentuan berlaku.

Benar bahwa jumlah orang yang telah divaksinasi secara lengkap terus bertambah. Hingga kemarin sudah lebih dari 163 juta orang disuntik vaksin dosis kedua. Tapi angka itu belum memenuhi target vaksin yang 208 juta orang. Maka, waspada ialah kata kuncinya.

Kalau di era sebelum pandemi covid-19 perhatian mudik lebih kepada infrastruktur jalan dan kenyamanan, mudik di era pandemi perlu ditambah infrastruktur kesehatan. Mari rayakan ujung telaga rindu kali ini menjadi kemaslahatan besar bersama. Untuk meraih itu, mari pula hilangkan kemudaratan yang ada secara bersama-sama.



Berita Lainnya
  • Maksud Baik untuk Siapa?

    13/8/2025 05:00

    ADA pejabat yang meremehkan komunikasi. Karena itu, tindakan komunikasinya pun sembarangan, bahkan ada yang menganggap asal niatnya baik, hasilnya akan baik.

  • Ambalat dalam Sekam

    12/8/2025 05:00

    BERBICARA penuh semangat, menggebu-gebu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

  • Blokir Rekening di Ujung Lidah

    11/8/2025 05:00

    KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.

  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.