Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DI kolong langit ada ratusan, bahkan mungkin ribuan, mafia. Dari sekian banyak mafia, setidaknya ada lima yang sangat terkenal. Mereka legenda dalam sejarah kelam dunia hitam.
Pertama ialah Kartel Sinaloa. Mafia pimpinan Joaquin Guzman ini sangat ditakuti di Meksiko. Mereka disebut-sebut bertanggung jawab atas kematian ribuan orang.
Mafia kedua yang mendunia ialah Mafia Sisilia yang digembongi Salvatore Riina. Riina dijuluki Il Capo Dei Capi, bos dari semua bos. Dia ditangkap pada 1993 dan meninggal pada 2017.
Mafia ketiga ada di Jepang. Namanya Yakuza. Sejarahnya dimulai sejak era Shogun Tokugawa pada 1600-an. Hingga kini, mereka masih eksis meski terkadang bersalin wajah. Organized Crime and Corruption Reporting Project mencatat, pada masa pendemi covid-19, Yakuza kerap menolong masyarakat dengan memberikan bantuan medis gratis.
Mafia terkenal keempat ialah Sindikat Capone yang dipimpin Alphonse Gabriel 'Al' Capone. Di zamannya, Al Capone merupakan gangster yang paling ditakuti di Amerika. Al Capone lahir di Italia pada 1899 dan meninggal di usia 46 tahun.
Mafia kelima ialah Kartel Medellin di Kolombia. Pemimpinnya Pablo Escobar yang lahir pada 1949 dan tewas pada 1993. Untuk memburu Escobar, aparat Kolombia sampai dibantu Delta Force AS.
Kelima mafia kelas wahid itu beda wilayah kekuasaan, tapi sepak terjang mereka sama. Mereka sama-sama perkumpulan yang bergerak di bidang kejahatan. Komoditas kriminalitas yang diperjualbelikan juga serupa, mulai dari perdagangan narkoba, senjata, hingga pencucian uang. Mereka kerap pula memamerkan kekejaman, kebengisan, kebrutalan.
Di negeri ini, di Indonesia, mafia ada dalam wujud berbeda. Kalau mafia papan atas di mancanegara menjadikan narkoba atau senjata ilegal sebagai komoditas, di sini mafia bermain-main dengan kebutuhan emak-emak. Pada suatu saat, mereka memainkan beras. Di lain waktu, manisnya gula dibikin pahit karena sulit didapat dan harga selangit. Pupuk sebagai kebutuhan pokok petani sering pula dibuat sengkarut.
Belakangan, giliran minyak goreng yang mereka goreng. Praktik jahat mereka pun telah lama berlangsung. Sejak akhir tahun lalu. Sudah sekitar empat bulan jalan napas ibu-ibu menyempit.
Awalnya, harga minyak goreng melambung tak terbendung. Pemerintah kemudian melakukan intervensi dengan menetapkan harga eceran tertinggi (HET), tetapi hasilnya jauh panggang dari api. Minyak goreng menjadi langka. Ibu rumah tangga hingga penjual gorengan semakin keras menjerit. Itulah kebijakan coba-coba.
Pemerintah tetap tak berdaya. Lalu, kebijakan coba-coba dicoba lagi. HET untuk minyak kemasan dicabut. Harga kembali dipasrahkan kepada pasar. Tiba-tiba minyak goreng bak jamur di musim penghujan. Ia membanjiri pasar, tapi dengan harga yang tak masuk akal. Harganya jauh lebih mahal ketimbang sebelum ada HET.
Harga minyak goreng curah yang disubsidi dan ditetapkan Rp14.000 per liter juga melonjak tinggi. Di sejumlah daerah bahkan mencapai lebih Rp20.000 per liter. Itu pun tak mudah didapatkan. Paling tidak tak semudah pemerintah mengumbar janji-janji.
Tidak perlu sekolah tinggi-tinggi untuk dapat menilai ada kekuatan raksasa di balik persoalan minyak goreng. Tak harus pintar-pintar amat untuk mencurigai adanya mafia ketika minyak goreng yang tadinya langka ujug-ujug bejibun di lapangan begitu harga dibiarkan suka-suka.
Adanya mafia diungkapkan pula oleh Menteri Perdagangan M Lutfi. Di depan forum resmi negara, yakni rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (17/3), dia menyebut ada pihak yang mengalihkan minyak subsidi ke minyak industri dan mengekspor minyak goreng ke luar negeri.
Pihak-pihak yang dia sebut sebagai mafia itu juga mengemas ulang minyak goreng agar bisa dijual dengan harga yang tak sesuai dengan HET. Mendag mengaku telah memberikan data mafia kepada Polri agar dapat diproses hukum. Dia bahkan sempat menjanjikan tersangka mafia minyak goreng akan diumumkan pada Senin (21/3).
Namun, hingga kini, tiada pengumuman itu. Mafia minyak goreng tetap gaib, tetapi ulahnya terus membuat rakyat tercekik. Ada sejumlah kemungkinan kenapa identitas mafia minyak goreng belum juga dibeberkan. Pertama, bisa jadi Mendag takut dengan mafia meski saya tak terlalu yakin dengan kemungkinan ini. Kedua, boleh jadi ada kekuatan besar yang menekan Mendag untuk tidak mengumumkan mafia tersebut. Atau, jangan-jangan Mendag sebenarnya belum mengantongi nama-nama mafia yang dimaksud.
Antara mafia Kartel Sinaola, Mafia Sisilia, Yakuza, Kartel Madellin, Sindikat Capone, dan mafia minyak goreng sejatinya satu komunitas. Mereka sama-sama rakus dan jahat. Mereka biang kesengsaraan rakyat.
Menurut Francis Fukuyama, rumusan trust sebagai harapan terhadap keteraturan, kejujuran, dan perilaku kooperatif tidak berlaku di kalangan mafia. Mafia memegang teguh prinsip, “Ambillah keuntungan sebanyak-banyaknya dari orang lain yang ada di luar keluargamu pada setiap kesempatan. Jika tidak, mereka akan mengambil keuntungan terlebih dahulu darimu.”
Celaka tiga belas, dalam beberapa kasus, negara tak berdaya dalam menghadapi superioritas mafia. Hingga detik ini, negara ini pun tiada daya untuk menyudahi keganasan mafia minyak goreng.
Bak menunggu godot, entah sampai kapan negara akan menunjukkan wibawanya. Seorang perajin kerupuk di Kudus yang harus keliling ke 25 toko untuk mendapatkan minyak goreng curah sih bilang, ''Kalau (pemerintah) nggak bisa ngurusin, reshuffle atau bubar saja.'' Nah!
KATA maaf jadi jualan dalam beberapa waktu belakangan. Ia diucapkan banyak pejabat dan bekas pejabat dengan beragam alasan dan tujuan.
ADA pejabat yang meremehkan komunikasi. Karena itu, tindakan komunikasinya pun sembarangan, bahkan ada yang menganggap asal niatnya baik, hasilnya akan baik.
BERBICARA penuh semangat, menggebu-gebu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.
Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.
FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.
KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.
PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future
USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.
BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.
PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.
KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,
ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.
TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.
FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.
JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved