Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Negara Tunadaya

Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group
25/3/2022 05:00
Negara Tunadaya
Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

DI kolong langit ada ratusan, bahkan mungkin ribuan, mafia. Dari sekian banyak mafia, setidaknya ada lima yang sangat terkenal. Mereka legenda dalam sejarah kelam dunia hitam.

Pertama ialah Kartel Sinaloa. Mafia pimpinan Joaquin Guzman ini sangat ditakuti di Meksiko. Mereka disebut-sebut bertanggung jawab atas kematian ribuan orang.

Mafia kedua yang mendunia ialah Mafia Sisilia yang digembongi Salvatore Riina. Riina dijuluki Il Capo Dei Capi, bos dari semua bos. Dia ditangkap pada 1993 dan meninggal pada 2017.

Mafia ketiga ada di Jepang. Namanya Yakuza. Sejarahnya dimulai sejak era Shogun Tokugawa pada 1600-an. Hingga kini, mereka masih eksis meski terkadang bersalin wajah. Organized Crime and Corruption Reporting Project mencatat, pada masa pendemi covid-19, Yakuza kerap menolong masyarakat dengan memberikan bantuan medis gratis.

Mafia terkenal keempat ialah Sindikat Capone yang dipimpin Alphonse Gabriel 'Al' Capone. Di zamannya, Al Capone merupakan gangster yang paling ditakuti di Amerika. Al Capone lahir di Italia pada 1899 dan meninggal di usia 46 tahun.

Mafia kelima ialah Kartel Medellin di Kolombia. Pemimpinnya Pablo Escobar yang lahir pada 1949 dan tewas pada 1993. Untuk memburu Escobar, aparat Kolombia sampai dibantu Delta Force AS.

Kelima mafia kelas wahid itu beda wilayah kekuasaan, tapi sepak terjang mereka sama. Mereka sama-sama perkumpulan yang bergerak di bidang kejahatan. Komoditas kriminalitas yang diperjualbelikan juga serupa, mulai dari perdagangan narkoba, senjata, hingga pencucian uang. Mereka kerap pula memamerkan kekejaman, kebengisan, kebrutalan.

Di negeri ini, di Indonesia, mafia ada dalam wujud berbeda. Kalau mafia papan atas di mancanegara menjadikan narkoba atau senjata ilegal sebagai komoditas, di sini mafia bermain-main dengan kebutuhan emak-emak. Pada suatu saat, mereka memainkan beras. Di lain waktu, manisnya gula dibikin pahit karena sulit didapat dan harga selangit. Pupuk sebagai kebutuhan pokok petani sering pula dibuat sengkarut.

Belakangan, giliran minyak goreng yang mereka goreng. Praktik jahat mereka pun telah lama berlangsung. Sejak akhir tahun lalu. Sudah sekitar empat bulan jalan napas ibu-ibu menyempit.

Awalnya, harga minyak goreng melambung tak terbendung. Pemerintah kemudian melakukan intervensi dengan menetapkan harga eceran tertinggi (HET), tetapi hasilnya jauh panggang dari api. Minyak goreng menjadi langka. Ibu rumah tangga hingga penjual gorengan semakin keras menjerit. Itulah kebijakan coba-coba.

Pemerintah tetap tak berdaya. Lalu, kebijakan coba-coba dicoba lagi. HET untuk minyak kemasan dicabut. Harga kembali dipasrahkan kepada pasar. Tiba-tiba minyak goreng bak jamur di musim penghujan. Ia membanjiri pasar, tapi dengan harga yang tak masuk akal. Harganya jauh lebih mahal ketimbang sebelum ada HET.

Harga minyak goreng curah yang disubsidi dan ditetapkan Rp14.000 per liter juga melonjak tinggi. Di sejumlah daerah bahkan mencapai lebih Rp20.000 per liter. Itu pun tak mudah didapatkan. Paling tidak tak semudah pemerintah mengumbar janji-janji.

Tidak perlu sekolah tinggi-tinggi untuk dapat menilai ada kekuatan raksasa di balik persoalan minyak goreng. Tak harus pintar-pintar amat untuk mencurigai adanya mafia ketika minyak goreng yang tadinya langka ujug-ujug bejibun di lapangan begitu harga dibiarkan suka-suka.

Adanya mafia diungkapkan pula oleh Menteri Perdagangan M Lutfi. Di depan forum resmi negara, yakni rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (17/3), dia menyebut ada pihak yang mengalihkan minyak subsidi ke minyak industri dan mengekspor minyak goreng ke luar negeri.

Pihak-pihak yang dia sebut sebagai mafia itu juga mengemas ulang minyak goreng agar bisa dijual dengan harga yang tak sesuai dengan HET. Mendag mengaku telah memberikan data mafia kepada Polri agar dapat diproses hukum. Dia bahkan sempat menjanjikan tersangka mafia minyak goreng akan diumumkan pada Senin (21/3).

Namun, hingga kini, tiada pengumuman itu. Mafia minyak goreng tetap gaib, tetapi ulahnya terus membuat rakyat tercekik. Ada sejumlah kemungkinan kenapa identitas mafia minyak goreng belum juga dibeberkan. Pertama, bisa jadi Mendag takut dengan mafia meski saya tak terlalu yakin dengan kemungkinan ini. Kedua, boleh jadi ada kekuatan besar yang menekan Mendag untuk tidak mengumumkan mafia tersebut. Atau, jangan-jangan Mendag sebenarnya belum mengantongi nama-nama mafia yang dimaksud.

Antara mafia Kartel Sinaola, Mafia Sisilia, Yakuza, Kartel Madellin, Sindikat Capone, dan mafia minyak goreng sejatinya satu komunitas. Mereka sama-sama rakus dan jahat. Mereka biang kesengsaraan rakyat.

Menurut Francis Fukuyama, rumusan trust sebagai harapan terhadap keteraturan, kejujuran, dan perilaku kooperatif tidak berlaku di kalangan mafia. Mafia memegang teguh prinsip, “Ambillah keuntungan sebanyak-banyaknya dari orang lain yang ada di luar keluargamu pada setiap kesempatan. Jika tidak, mereka akan mengambil keuntungan terlebih dahulu darimu.”

Celaka tiga belas, dalam beberapa kasus, negara tak berdaya dalam menghadapi superioritas mafia. Hingga detik ini, negara ini pun tiada daya untuk menyudahi keganasan mafia minyak goreng.

Bak menunggu godot, entah sampai kapan negara akan menunjukkan wibawanya. Seorang perajin kerupuk di Kudus yang harus keliling ke 25 toko untuk mendapatkan minyak goreng curah sih bilang, ''Kalau (pemerintah) nggak bisa ngurusin, reshuffle atau bubar saja.'' Nah!



Berita Lainnya
  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.

  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik