Omicron

Saur M Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
14/12/2021 05:00
Omicron
Saur M Hutabarat Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

HARIAN The Straits Times memuat sebuah artikel berisi pertanyaan, apakah respons Singapura terhadap varian omicron "too much, too little, or just right?" Terlalu banyak, terlalu sedikit, ataukah pas?

Singapura telah kemasukan omicron. Yang terinfeksi ialah karyawan yang melayani penumpang di Changi Airport. Akan tetapi, Menteri Kesehatan Singapura menilai omicron bergejala ringan dan sejauh ini tak ada yang meninggal karena omicron.

Pandangan Menteri Kesehatan Singapura itu kiranya pandangan banyak pemerintah tentang omicron. Sekalipun omicron telah menyebar di 25 negara bagian di AS, Presiden Joe Biden bilang dia tak akan memberlakukan lockdown. Alasannya jelas. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, sebagian besar pasien omicron bergejala ringan seperti batuk atau pilek.

Kiranya pandangan tersebut juga merupakan pandangan pemerintah kita yang membatalkan PPKM level 3. Sebuah keputusan yang menggembirakan publik.

WHO mengambil langkah ekstrahati-hati. Otoritas kesehatan dunia itu menggolongkan varian omicron sebagai a variant of concern, varian yang mengkhawatirkan. Banyak hal mengenai varian baru ini belum diketahui secara ilmiah. WHO mengerahkan 450 pakar dari berbagai belahan dunia untuk menjawabnya, dan belum diketahui hasilnya.

Omicron pertama kali ditemukan di Botswana pada 11 November 2021 dan di Afrika Selatan pada 14 November 2021. Kini omicron telah menyebar ke sedikitnya 30 negara. Sejauh ini, negara kita tidak kemasukan omicron. Semoga kita tidak tertular sama sekali. Apakah bisa?

Pemerintah membatalkan PPKM level 3 tentu dengan pertimbangan matang. Terutama melihat kecenderungan penurunan kasus korona signifikan. Fakta menggembirakan ini sedikitnya karena dua faktor. Pertama semakin banyak warga yang telah divaksinasi. Kedua kasatmata terlihat semakin tingginya kesadaran warga memakai masker. Kini jarang tampak orang berseliweran tanpa masker di ruang publik.

Adalah fakta di berbagai negara mereka yang terinfeksi omicron ialah mereka yang telah divaksinasi. Akan tetapi, dampaknya ringan. Jauh ringan jika dibandingkan dengan terinfeksi varian delta yang dapat mematikan. Maka itu, sekalipun belum diperoleh jawaban ilmiah efektivitas vaksin yang ada selama ini terhadap omicron, pemerintah banyak negara tidak khawatir. Kasus pasien omicron yang telah divaksinasi tak ada yang meninggal kian memperkuat pemerintah berkesimpulan betapa pentingnya vaksin, bahkan booster.

Di Bumi Pertiwi ini masih ada daerah yang 70% penduduknya belum divaksinasi yang pertama. Padahal, jumlah populasi itu syarat tercapainya kekebalan komunitas. Mendagri akan menegurnya. Apakah teguran cukup efektif? Bila tetap 'membandel' atau bila kepala daerah tetap gagal meyakinkan mayoritas warganya untuk bersedia divaksinasi, rasanya pemerintah pusat perlu 'menghukumnya' dengan mengurangi anggaran pusat untuk daerah tersebut.

Anggota DPR dan DPRD setempat seyogianya pun dapat berperan lebih progresif dan intensif agar kekebalan komunitas di daerah pemilihannya lebih cepat terbentuk. Wakil rakyat sepatutnya memiliki kewajiban moral dan sosial agar konstituennya telah divaksinasi.

Pemerintah perlu terus membatasi mobilitas mereka yang belum divaksinasi. Larangan bepergian jauh bagi orang yang belum divaksinasi dan orang yang tidak bisa divaksinasi hendaknya diberlakukan tak hanya berkaitan dengan Natal dan Tahun Baru. Larangan itu sebaiknya tetap diberlakukan selama pandemi korona belum berubah menjadi epidemi.

Agaknya perlu meminjam pertanyaan yang dilontarkan The Straits Times untuk Singapura, diterapkan di sini. Apakah respons Indonesia terhadap varian omicron terlalu berlebihan, terlalu sedikit, ataukah pas?

Wajib dua kali vaksin dan melakukan rapid test antigen 1x24 jam untuk perjalanan jauh dengan alat transportasi umum kiranya aturan yang pas. Tak berlebihan, tak pula terlalu sedikit.

Larangan menyambut Tahun Baru 2022 dengan pawai atau arak-arakan juga larangan yang wajar. Baiklah orang merayakannya masing-masing secara privat.

Kiranya jelaslah lebih baik orang mengambil tindakan pencegahan yang lebih keras kepada diri sendiri daripada menjadi lengah dan berakhir dengan penderitaan dan kematian diri (dan juga orang lain).



Berita Lainnya
  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.

  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.