Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Pertanyaan untuk Menteri Erick Thohir

Saur M Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
10/12/2021 05:00
Pertanyaan untuk Menteri Erick Thohir
Saur M Hutabarat Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

BANYAK kebijakan Menteri BUMN Erick Thohir yang dapat dimengerti publik. Akan tetapi, rupanya ada juga kebijakannya yang tak dapat dipahami. Bahkan, tak dapat dimengerti akal sehat sehingga perlu ditanyakan.

Erick kiranya orang yang konseptual disertai berkemampuan berpikir cepat dan cepat pula bertindak. Itu tiga kualitas pokok untuk menghasilkan efisiensi dan efektivitas.

Tiga kualitas itu perlu ditambahkan satu kualitas lagi. Dirinya pencinta sport dengan keberanian langka dimiliki anak bangsa ini. Dia membeli Inter Milan. Bahwa dia membeli Inter, bukan rival sekota AC Milan, jelaslah menunjukkan Erick punya 'selera'. Sejarah Inter ialah klub sepak bola 'kerah putih' dan borjuis, sedangkan sejarah AC Milan ialah klub 'kerah biru'.

Buah semua kualitas itu, yang pertama kali diketahui public, ialah keberhasilan Erick sebagai Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018. Inilah kinerja yang membuka pintu kepercayaan politik. Jokowi mengangkatnya menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin. Dan kita tahu Jokowi-Ma'ruf Amin menang pilpres. Erick kemudian diangkat sebagai Menteri BUMN.

Erick minta tiga wakil menteri. Alasannya, sangat masuk akal. Ada 142 BUMN yang harus diurus. Rentang kendali bisa kedodoran. Jokowi memberi dua wakil menteri, semuanya berasal dari satu almamater, Bank Mandiri.

Erick mencanangkan konsep ekosistem. Dia mengevaluasi program yang diwariskan Rini Soemarno, Menteri BUMN sebelumnya. Satu di antaranya rencana pembangunan gedung arsip untuk BUMN. Pikiran yang telah ketinggalan zaman. Kini zaman milenial dan digital. Era  paperless. Era i-cloud. Tidak diperlukan gedung arsip BUMN.

Alih-alih membentuk superholding BUMN, Erick berkeputusan melakukan merger BUMN sejenis. Tiga bank syariah besar digabung menjadi cukup satu bank syariah. Enam BUMN pangan digabung menjadi tiga BUMN pangan. Dari dua contoh ini saja sudah lima BUMN tutup akibat merger.

Erick menemukan 70 BUMN tidak beroperasi sejak 2008. Masa masih dipertahankan? Erick menutupnya. Semua itu keputusan yang bukan hanya dapat dimengerti, melainkan juga layak dipujikan.

Sampai Senin (6/12) lalu, saya bertemu kenyataan yang bikin cacat pujian itu. Kami menginap di Hotel Khas Tegal. Hotel itu semula bernama Hotel Pesonna. Perubahan itu mengundang rasa ingin tahu. Ada apa? Ya, ampun ternyata tak hanya namanya berubah. Kepemilikan pun berubah. Semula milik PT Pesonna Indonesia Jaya, anak perusahaan PT Pegadaian, sekarang milik WIKA Realty, anak perusahaan konstruksi PT Wijaya Karya. Saya membaca di sebuah dinding, tertulis di situ, ‘Managed by HIG’. Dikelola oleh Hotel Indonesia Group. Jika toh dikelola HIG, kenapa pula harus terjadi perubahan kepemilikan? Apakah BUMN jasa seperti PT Pegadaian tidak boleh punya perusahaan jasa perhotelan? Apakah hanya BUMN konstruksi yang boleh? Buktinya, PT Adhi Karya tak diotak-atik punya Hotel GranDhika.

Sejujurnya, saya bersyak wasangka. Apakah PT Wijaya Karya barangkali 'cemburu' dengan PT Adhi Karya dan mampu melobi/merayu Menteri  Erick untuk mengambil alih Hotel Pesonna? PT Pegadaian dalam posisi inferior. Dia tak mampu berhadapan dengan Menteri Erick Thohir untuk menyetop gairah PT Wijaya Karya mencaplok anak usahanya, Hotel Pesonna.

Terus terang, saban kali saya melihat Hotel Pesonna di Pekalongan, Tegal, Semarang, Yogyakarta, saya seperti melihat kejelian bisnis PT Pegadaian dalam mengoptimalkan lahannya di jalan utama, di berbagai kota, menjadi Hotel Pesonna. Rumah gadai miliknya yang besar di jalan strategis pindah ke ruko mendekati konsumen. Mereka melakukan diversifikasi jasa di tengah bermunculannya 'rumah-rumah gadai'.

Sekarang kejelian itu dikubur dalam-dalam oleh Menteri Erick Thohir dan dengan gampang kepemilikannya beralih menjadi harta WIKA Realty. Ada apa Pak Menteri?



Berita Lainnya
  • Mengakhiri Anomali

    19/8/2025 05:00

    BANGSA Indonesia baru saja merayakan 80 tahun usia kemerdekaan.

  • Topeng Arogansi Bopeng Kewarasan

    18/8/2025 05:00

    ADA persoalan serius, sangat serius, yang melilit sebagian kepala daerah. Persoalan yang dimaksud ialah topeng arogansi kekuasaan dipakai untuk menutupi buruknya akal sehat.

  • Ibadah bukan Ladang Rasuah

    16/8/2025 05:00

    LADANG ibadah malah dijadikan ladang korupsi.

  • Maaf

    14/8/2025 05:00

    KATA maaf jadi jualan dalam beberapa waktu belakangan. Ia diucapkan banyak pejabat dan bekas pejabat dengan beragam alasan dan tujuan.

  • Maksud Baik untuk Siapa?

    13/8/2025 05:00

    ADA pejabat yang meremehkan komunikasi. Karena itu, tindakan komunikasinya pun sembarangan, bahkan ada yang menganggap asal niatnya baik, hasilnya akan baik.

  • Ambalat dalam Sekam

    12/8/2025 05:00

    BERBICARA penuh semangat, menggebu-gebu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

  • Blokir Rekening di Ujung Lidah

    11/8/2025 05:00

    KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.

  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.