Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Kinerja Presiden

Saur M Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
07/12/2021 05:00
Kinerja Presiden
Saur M Hutabarat Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

SEJAUH ini, belum diketahui persis bagaimana respons vaksin yang ada selama ini terhadap varian omicron. Yang sudah diketahui ialah bagaimana respons rakyat suatu negara terhadap pemimpinnya dalam mengatasinya.

Presiden AS Joe Biden, misalnya, semula memberi harapan bahwa dia bakal mampu mengatasi pandemi korona di tengah jutaan rakyat pengikut Trump yang menolak divaksin. Kini, jajak pendapat menunjukkan hanya 44% warga Amerika yang puas dengan kebijakan Biden dalam mengatasi korona. Bahkan, 7 dari 10 responden mengatakan di bawah Presiden Biden, ekonomi AS buruk.

Varian omicron berdampak politik tak hanya terhadap sang presiden, tetapi juga terhadap partainya, Partai Demokrat. Keputusan Biden mewajibkan rakyatnya vaksinasi digugat di pengadilan. Biden berusaha meyakinkan rakyatnya. Katanya, "We're going to fight this variant with science and speed, not chaos and confusion." Tentu pertanyaan apakah kata kunci 'sains' masih laku dicanangkan jika vaksinasi hasil sains tak dipercaya?

Di dalam urusan penerimaan terhadap vaksin covid-19, rasanya kita lebih 'melek' sains ketimbang orang Amerika atau mungkin kita lebih nrimo. Yang mana pun sang penyebab, yang jelas banyak warga yang menginginkan booster, vaksin ketiga. Warga pun berharap vaksin untuk anak umur 5-11 tahun kiranya dapat direalisasikan pada Januari ini. Vaksinasi anak sangat penting agar mereka aman kembali ke sekolah tahun depan.

Di seluruh dunia, umumnya berlaku cara yang sama dalam menghadapi pandemi korona. Melakukan 3T (testing, tracing, dan treatment), memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan memvaksin 70% penduduk agar tercapai kekebalan komunal. Yang terutama membedakan ialah apakah negara itu punya pemimpin yang kuat dengan pilihan kebijakan yang konsisten.

Banyak negara memilih kebijakan lockdown yang kemudian ternyata harus dilakukan berkali-kali dengan akibat terhadap perekonomian yang parah. Dan menuai kritik keras di dalam negeri. Presiden Jokowi sejak awal berkeputusan tak akan memilih lockdown. Jokowi mengambil jalan tengah yang sulit, yaitu pro kesehatan publik dan sekaligus pro 'kesehatan' perekonomian. Bahkan, di tengah kencangnya suara agar Pilkada serentak 2020 ditunda, Jokowi tegas berkeputusan Pilkada serentak tetap diselenggarakan pada 9 Desember 2020.

Survei nasional yang dilakukan Indikator Politik pada 2-6 November 2021 dan diumumkan 5 Desember 2021 menghasilkan temuan Presiden Jokowi dinilai berhasil menangani pandemi. Sebanyak 77,6% puas/sangat puas, meningkat signifikan dari 61% puas/sangat puas hasil survei Juli 2021. Mayoritas (77,2%) menyatakan percaya/sangat percaya PPKM berhasil mengurangi penularan covid-19. Sebanyak 74,7% percaya/sangat percaya PPKM berhasil mengurangi tingkat kematian. Apakah setuju PPKM diperpanjang? Sebanyak 29,3% tidak setuju sama sekali. Berbanding 30,9% yang setuju/sangat setuju dan 35% kurang setuju.

Publik juga puas/sangat puas dengan demokrasi (75,2%). Hanya 12% yang menilai kondisi keamanan nasional buruk/sangat buruk. Bagaimana dengan keadaan ekonomi nasional? Sebanyak 40,4% menilai sedang dan hanya 20,3% menilai baik/sangat baik, 37,6% menilai buruk/sangat buruk. Penilaian ekonomi nasional buruk/sangat buruk itu juga 'terasakan' sama dengan kondisi ekonomi rumah tangga, yakni 38% rumah tangga mengatakan ekonomi mereka lebih buruk/jauh lebih buruk.

Secara keseluruhan, mayoritas publik (72%) merasa puas/sangat puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Sebanyak 68,6% sangat yakin/cukup yakin Presiden Jokowi memimpin Indonesia menjadi lebih baik di masa depan.

Penilaian itu sangat penting. Sekalipun kita tak tahu kapan pandemi korona berakhir, sekalipun bencana alam terjadi, rakyat yakin pemimpinnya mampu membawa negerinya menjadi lebih baik.

Tentu tak mudah membuat rakyat puas. Terlebih, rakyat di provinsi Aceh, Banten, dan Sumatra Barat, yang mana Jokowi kalah di kala Pilpres. Masih ada waktu bagi Presiden untuk meningkatkan kepuasan rakyat di sana, sebaliknya juga masih ada waktu bagi rakyat di sana untuk berubah penilaian berkat kinerja objektif Jokowi.

Apakah seorang presiden dapat memuaskan seluruh rakyatnya di mana pun mereka berada? Tentu tidak. Kendati demikian, wajib bagi seorang presiden untuk berbuat yang terbaik, kinerja yang terbaik sekalipun tak bisa memuaskan semua rakyat.

 



Berita Lainnya
  • Mengakhiri Anomali

    19/8/2025 05:00

    BANGSA Indonesia baru saja merayakan 80 tahun usia kemerdekaan.

  • Topeng Arogansi Bopeng Kewarasan

    18/8/2025 05:00

    ADA persoalan serius, sangat serius, yang melilit sebagian kepala daerah. Persoalan yang dimaksud ialah topeng arogansi kekuasaan dipakai untuk menutupi buruknya akal sehat.

  • Ibadah bukan Ladang Rasuah

    16/8/2025 05:00

    LADANG ibadah malah dijadikan ladang korupsi.

  • Maaf

    14/8/2025 05:00

    KATA maaf jadi jualan dalam beberapa waktu belakangan. Ia diucapkan banyak pejabat dan bekas pejabat dengan beragam alasan dan tujuan.

  • Maksud Baik untuk Siapa?

    13/8/2025 05:00

    ADA pejabat yang meremehkan komunikasi. Karena itu, tindakan komunikasinya pun sembarangan, bahkan ada yang menganggap asal niatnya baik, hasilnya akan baik.

  • Ambalat dalam Sekam

    12/8/2025 05:00

    BERBICARA penuh semangat, menggebu-gebu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

  • Blokir Rekening di Ujung Lidah

    11/8/2025 05:00

    KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.

  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.