Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Malinchismo di Sana Inlander di Sini

Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
16/11/2021 05:00
Malinchismo di Sana Inlander di Sini
Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

BERPIDATO di ulang tahun ke-10 Partai NasDem, Kamis (11/11), Presiden Jokowi berbicara ihwal bangsa ini mengidap DNA inferior/DNA inlander. Anak bangsa ini rendah diri berhadapan dengan bule. Katanya, inilah DNA yang timbul akibat dijajah 350 tahun.

Inlander bermakna 'orang pedalaman'. 'Orang udik' yang merasa 'rendah' jika dibandingkan dengan 'orang kota'. Apakah di dunia ini hanya Indonesia yang mengidap DNA inlander/DNA inferior? Ternyata tidak.

Empat hari lalu, Eddie Jones, manajer tim nasional rugbi Inggris asal Australia, menyebut negaranya, Australia, mengidap inferiority complex bila berhadapan dengan Inggris yang merupakan mother country Australia (The Sydney Morning Herald, 12/11).

Rendah diri Australia, menurut Eddie yang pernah menjadi manajer rugbi Australia, bersumber pada sejarah. Australia ialah negara yang berasal dari narapidana Inggris yang dibuang ke Australia. "Jadi, kami selalu melihat ke atas dan memandang Inggris sebagai negara ibu," katanya.

Eddie Jones ingat sebagai seorang anak akan berdiri tegak untuk menyanyikan lagu kebangsaan dan itu ialah God Save the Queen. "Kami adalah negara Inggris yang lebih kecil, jadi ketika kami melawan mereka dalam olahraga, itu adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa kami bukan negara yang lebih kecil."

Lima belas tahun lalu (2006), ketika G-20 berlangsung di Melbourne, Australia, koran besar di kota itu menurunkan kepala berita Australia makes its mark on the world stage (Australia membuat tanda di panggung dunia). Raphael Minder, koresponden Financial Times di Sydney, menulis kolom heran. Katanya, kalau pertemuan G-20 itu diselenggarakan di Belgia, tak ada rasa tak aman, inferiority complex. Padahal, dalam berbagai ukuran Australia lebih unggul. Penduduk Belgia separuh Australia, pendapatan per kapita Australia lebih tinggi, dan Australia sedang mengalami ledakan pertumbuhan komoditas, sedangkan Belgia mengalami industri batu bara yang sekarat. Ternyata DNA inlander itu masih bercokol di Australia hingga sekarang sebagaimana dinyatakan pelatih rugbi Eddie Jones.

Bukan hanya Australia yang inferior, melainkan juga Jepang. Dua belas tahun lalu, Yoko Harada meraih gelar doktor di Universitas Wollongong (2009) dengan tesis bahwa Australia dan Jepang mengidap inferioritas, yaitu mengambang mendua antara the Orient (yang didominasi) dan the Occident (yang mendominasi).

Tesis itu menggunakan ‘Orientalisme’, teori Edward W Said yang terkenal. Di forum internasional, Jepang dan Australia merasa superior terhadap tetangganya, Asia (the Occident), tapi merasa inferior terhadap Barat (the Orient).

Korea Selatan bahkan inferior sekaligus terhadap dua negara, yakni Jepang dan AS. Ini pendapat Su Yeon Gwak dari departemen psikologi Universitas Utah. Selama Jepang menjajah Korea Selatan 36 tahun, bahasa, kebudayaan, dan sejarah Korea ditindas diganti dengan bahasa, kebudayaan, dan sejarah Jepang. Jepang bahkan memaksa nama keluarga Korea dihapus. Jepang menjadikan 100 ribu sampai 200 ribu perempuan muda Korea sebagai budak seks. Terjadilah inferioritas anti-Jepang.

Korea Selatan juga mengalami inferior selama rezim militer AS berkuasa di Korea Selatan. Menurut Su Yeon Gwak, AS memaksa Korea Selatan menjadi negara yang incompetence, yang inferior. Yang hebat itu ialah AS.

Pendudukan militer AS itu terjadi setelah Perang Korea yang membelah dua Korea. Orang Korea hidup tercerai-berai dengan keluarga. Yang satu di Utara yang lain di Selatan. Perang Korea ini juga membuat mereka miskin, menjadikan mereka inferior.

Sebuah survei yang dilakukan Gallup Korea (2016), sebanyak 41% responden berumur 20-29 tahun memakai Iphone. Mereka lebih memilih smartphone buatan AS daripada Samsung. Adalah umum masyarakat Korea Selatan lebih dapat menerima kultur Amerika. Sebetulnya mengherankan jika hingga kini Korea Selatan masih mengidap inferioritas terhadap Jepang, mengingat K-pop mendominasi Jepang.

Inferioritas juga terjadi di Eropa Tengah. Prof Csaba G Kiss, pakar mengenai Eropa Tengah, berpendapat sejumlah negara Hongaria, Ceko, Slowakia, Polandia mengidap inferiority complex. Ini akibat tragedi sejarah yang mereka alami. "Kami bermimpi menjadi negara Eropa Barat karena Eropa Tengah milik Barat. Hongaria, contohnya, bagian dari Eropa Barat sejak St Stephen memilih Roma daripada Byzantium," kata Csaba yang ahli sejarah dan kebudayaan Hongaria.

Di dalam berhubungan dengan orang asing/bule, orang Meksiko juga mengidap inferiority complex. Penyakit sosial ini mereka sebut malinchismo, yang timbul akibat invasi media berupa program Amerika dan Inggris di TV Meksiko pada 1960-an. Bisakah DNA inlander dikikis habis?

Jawabnya barangkali perlu melihat Tiongkok awal abad ke-20. Kala itu, negeri itu mengalami inferiority complex terhadap kultur Barat. Untuk mengatasi DNA inlander itu, intelektual Tiongkok belajar bahasa Inggris, banyak yang studi di Barat, mengerti kebudayaan Barat. Sebaliknya, Barat gagal belajar bahasa Mandarin dan tak mengerti kebudayaan Tiongkok. Barat cuma bisa bilang Tiongkok misterius. Tiongkok saat itu menang perang narasi intelektual, kini bahkan mereka menang perang dagang melawan Barat.



Berita Lainnya
  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.

  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.