Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Apa Kabar Korona?

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
13/11/2021 05:00
Apa Kabar Korona?
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

MASIH adakah covid-19? Seorang kawan bertanya dengan nada menyindir. Baginya, kendati secara de jure virus korona masih terjadi, secara de facto sepertinya sudah berakhir. Kalaupun masih ada, katanya, satu-satunya penanda ialah penggunaan masker. Itu pun melonggar.

Selain simbol masker, penanda lain bahwa korona masih mengintai, menurut dia, ialah masih gencarnya seruan dari pemerintah dan para epidemiolog akan bahayanya gelombang ketiga korona. Karena itu, publik mesti mewaspadai. Namun, yang satu terus-menerus berseru, yang satunya mulai tidak mau tahu.

Di area publik, kerumunan muncul di mana-mana. Jarak mulai merapat lagi. Tempat cuci tangan mulai kurang berfungsi. Di beberapa tempat, bahkan ada yang macet total. Isinya kosong. Orang pun mulai mudah membuka masker, bahkan saat sedang mengobrol. Pokoknya, seperti sudah tidak ada korona lagi.

Banyak orang mafhum mengapa kelonggaran begitu mudah terjadi. Penyebabnya jelas, yakni keberhasilan kita menekan angka harian penularan covid-19 dalam sebulan terakhir. Saat varian delta mengganas pada Juli lalu, angka penularan mencapai lebih dari 56 ribu kasus per hari, dengan angka kematian lebih dari 2.000 orang per hari.

Selain itu, tingkat hunian ranjang rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya melonjak. Bahkan, sampai tidak sanggup lagi menampung pasien covid-19. Kebutuhan oksigen melonjak, tapi stok sudah habis. Fasilitas kesehatan pun lumpuh, tenaga kesehatan kewalahan.

Sekarang, dalam dua pekan terakhir, angka penularan covid-19 bahkan turun drastis di kisaran 400 hingga 500 kasus per hari. Angka kematian juga dapat ditekan menjadi kurang dari 50 kasus per hari. Rumah sakit dan fasilitas kesehatan mulai kosong dari pasien korona. Pasien sembuh terus-menerus melampaui pasien positif baru.

Jelas, sebuah pencapaian gemilang dan amat pantas 'dirayakan'. Dalam kondisi seperti itu, wajar kalau ada pandangan, 'bolehlah kita mulai ngegas lagi. Jangan menginjak rem terus-menerus'.

Namun, teramat kencang menginjak gas tanpa memedulikan rem jelas berisiko tersungkur, terperosok, terguling. Teramat gempita merayakan kemenangan berpotensi mabuk kemenangan. Bisa-bisa kita lupa masih ada injury time, masih tersedia additional time. Atletico Madrid saja bisa membalikkan keadaan, dari tertinggal 1-2 dari AC Milan hingga menit ke-90, menjadi menang 3-2 di tambahan waktu pada Liga Champion Eropa, beberapa waktu lalu.

Karena itu, penting kiranya kita dengar peringatan epidemiolog, di tengah euforia kemenangan ini. "Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum mencabut kondisi pandemi di seluruh dunia. Artinya, ancaman covid-19 ini masih hadir walaupun beberapa negara, termasuk Indonesia, angka kasusnya melandai," kata epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, Laura Navika Yamani.

Karena masih dalam keadaan pandemi, dia mengatakan kondisinya saat ini masih belum aman. "Yang diperlukan kewaspadaan. Kasusnya memang sudah enggak banyak, tapi kewaspadaan itu harus terus dilakukan," lanjut dia.

Peringatan juga perlu disampaikan kepada pemerintah. Jangan karena disanjung berhasil mengendalikan korona, ditambah keinginan kuat mendatangkan pengunjung dari luar negeri, pintu-pintu masuk Indonesia dibuka secara menganga. Sebaliknya, kata Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Masdalina Pane, kenaikan kasus terjadi apabila ada varian baru covid-19 yang masuk.

Mobilitas masyarakat mungkin menyebabkan kasus covid-19 fluktuatif, tetapi varian baru dapat menyebabkan lonjakan kasus covid-19. Karena itu, mewaspadai pintu masuk justru masih sangat krusial. Sikap optimistis itu wajib, tapi bukan optimisme buta.

Seperti diungkap psikolog Martin Seligman, optimisme cenderung mendorong ke kesuksesan. Namun, optimisme harus berjejak pada realitas. Realitasnya, korona masih ada. Tinggal bagaimana membuat optimisme keberhasilan mengendalikan virus yang gampang bermutasi itu menjejak realitas. Tetap waspada karena sesal kemudian tidak berguna.



Berita Lainnya
  • Mengakhiri Anomali

    19/8/2025 05:00

    BANGSA Indonesia baru saja merayakan 80 tahun usia kemerdekaan.

  • Topeng Arogansi Bopeng Kewarasan

    18/8/2025 05:00

    ADA persoalan serius, sangat serius, yang melilit sebagian kepala daerah. Persoalan yang dimaksud ialah topeng arogansi kekuasaan dipakai untuk menutupi buruknya akal sehat.

  • Ibadah bukan Ladang Rasuah

    16/8/2025 05:00

    LADANG ibadah malah dijadikan ladang korupsi.

  • Maaf

    14/8/2025 05:00

    KATA maaf jadi jualan dalam beberapa waktu belakangan. Ia diucapkan banyak pejabat dan bekas pejabat dengan beragam alasan dan tujuan.

  • Maksud Baik untuk Siapa?

    13/8/2025 05:00

    ADA pejabat yang meremehkan komunikasi. Karena itu, tindakan komunikasinya pun sembarangan, bahkan ada yang menganggap asal niatnya baik, hasilnya akan baik.

  • Ambalat dalam Sekam

    12/8/2025 05:00

    BERBICARA penuh semangat, menggebu-gebu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

  • Blokir Rekening di Ujung Lidah

    11/8/2025 05:00

    KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.

  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.